Cerita ini bermula
saat aku lulus kuliah Strata 1. Aku berencana melanjutkan bekerja, segera
setelah kelulusan. Bisa mengajar SMP atau SMA. Namun Allah berkehendak lain.
Ternyata, 2013 tercetus kurikulum sekolah yang baru. TIK SMP ditiadakan,
sehingga kesempatan mengajar TIK pun semakin sempit, itu pikirku. Sempat aku
ditawari kerja sebagai guru oleh sebuah SMA Negeri di Bantul, namun ternyata
sekolah itu lebih memprioritaskan menerima guru pria (lah trus maksudnya apa
coba tuh kepsek sampai nyamperin aku kerumah? cuma minta dicariin link kali).
Semoga Allah memberikan berkahNya kepada kamu sekalian. Nah, di sini aku mencari
peluang lain. Husnudzon bisa jadi sama dengan istilah berprasangka baik.
Cia..emang gitu artinya kalee..
Setelah beberapa kali
masukin lamaran ke SMP, SMA, SMK namun tanpa respon (belum rizkiku mungkin,
menghibur diri sendiri..), aku mencoba mendaftar kuliah S2 di UNY atas saran
ayahku. “Memperbesar peluang kerja”, kata beliau. Dari situ, daftarlah aku S2
UNY dengan segala proses tetek bengeknya yang cukup panjang dan menyita waktu.
Singkat cerita, aku lolos tes. Ternyata memang di sini rizkiku. Aku menangis,
terharu. Emang, Kadang-kadang Kamu Butuh Menangis kok, judul salah satu
chapter di buku Stairway to Your Dream
:D
Next, pengumuman
pasca menyatakan bahwa matrikulasi bulan Juli-Agustus dan perkuliahan mulai
bulan September. WHAT?? Sekarang baru bulan Februari, Boi! Mau ngapain gue dari
Februari-Juli? NIKAH?? Aamiin (ini beneran doa dari lubuk hati terdalam gue..).
Jadi? Atas tawaran
sohibku, aku masukin lamaran ke Paud Tsabita, yang ternyata yayasan milik Umi
Munawiroh. Iya, Umiya adalah ummahat 4 anak yang aktif mengisi kajian
kemuslimahan. Cihuiy…pas deh! Alhamdulillah, Allah kasih jalan-Nya :D
Dari Paud inilah
kebiasaanku ini muncul. Kebiasaan ‘memaksa diri menulis!’. Jadi begini, di Paud ada anak didik bernama Hideyoshi, cucu Ummi Yoyoh Yusroh. Dia cerdas! Aku
kagum dengan cara didik orang tuanya. Dari situ aku searching tentang ayah
bundanya Hide, pengen tau gimana nge-didik anaknya gitu. Nemu deh blog
bundanya, ehe. Tak sulit nyarinya karena ada kaitan sama Ummi Yoyoh. Gapapa
yah, buat belajar bersama kok. Semoga bermanfaat buatku dan aliran pahala
mengalir pada perantaraku dapat inspirasi, salah satunya ya Bunda Hide ini. Konten
blognya yang kusuka the most tentang
keseharian Hide. Ada pula yang bercerita tentang kisah hidupnya bersama Ummi
Yoyoh dan cerita yang muncul karena adanya Ummi Yoyoh. Suka ♡
-Bunda Karimah-
panggilan Hide kepadanya. Aku selalu suka kata-katanya yang ringan dalam
menulis. Tak seperti ketika aku membaca blog orang lain. Bunda Karimah ini
pandai menciptakan suasana dalam tulisannya. Walau ia anak Jakarta, pilihan
kata-katanya santun. Dia bilang disitu bahwa seorang Ibu juga kudu bisa
menyempatkan waktu untuk nulis (baca : nge-blog). Intinya gitu deh. Dari hasil
baca-baca blog Bunda Karimah ini nih aku terinspirasi untuk berazzam menguatkan
niat minimal update blog sepekan sekali. Bisa nulis tentang apa aja. Yang paling
mudah menurutku mungkin adalah tentang keseharianku (alias curhatan) dan bisa
dikit-dikit belajar nulis fiksi. Yosh! Bismillah ^^
Mawar
Ramadhan
Bantul,
28 Maret 2013