10 Juni 2013, 09.42
pm.
Izinkan aku
bercerita, tentang apa yang membuatku bahagia. Salah satunya adalah bahwa dalam
hidup ini aku memiliki satu kakak perempuan yang sangat kusayangi dan sangat
menyayangiku. Dalam keadaan apapun, sejak dulu nasehatnya selalu saja membuatku
terdiam.
Nasehat kecil nan
indah ini contohnya, bisa kita maknai bersama-sama.
“Jangan melakukan
sesuatu semata-mata menuruti orangtua. Niatkan segala sesuatu karena ibadah. Bagaimanapun
sebagai anak, kita ada kewajiban-kewajiban terhadap orangtua. Jangan menuntut
hak dulu. Tunaikan dulu kewajiban kita dengan ikhlas dan berproses dengan baik.
Masalah hasil, serahkan kepada Allah (tawakal). Urusan jodoh itu urusan Allah. Kamu
jangan merasa orangtua menghalang-halangimu menikah, karena semua sudah diatur
Allah. Lalu jangan merasa karena kita sudah berjuang untuk mendapatkan apa yang
kita mau, tapi ternyata belum diizinkan Allah untuk dapat, akhirnya kita
meng-kambinghitam-kan sekitar, menyalahkan orang lain. Direnungi saja, segala
sesuatu ada hikmahnya. Ingat pesen manis ini : Selalu berpikir positif terutama
untuk hal-hal yang dekat dengan kita walaupun tidak mudah. Tunjukkan hasil dari
perbaikan diri kita (tarbiyah).”
