Jumat, 23 April 2021

Lulus BALITA

MasyaAllah, Alhamdulillah, barakallah…

Shalihku, my first born, sudah lulus balitanya.

 

Alhamdulillahi bini’matihi tatimusshalihat.
Banyak sekali aku menghitung karunia Allah kepada kami. Hingga aku sadar bahwa aku tak kan bisa menyelesaikan hitungan itu. 

Tak ada perayaan seperti biasa, meski kawannya sudah koar-koar tentang miladnya sehari setelahnya. Bahwa miladnya akan ada sesuatu sejenis ‘perayaan’ entah apa bentuknya.

Kami tetap berkomitmen, menjadikan ulang tahun sebagai momentum untuk muhasabah, evaluasi.

Sudah sejauh apa kompetensi kami membersamai anak yang sudah bertumbuh selama 5 tahun ini. Semakin bertambah usia, semakin berkurang jatah hidup di dunia. Kita berkejaran dengan waktu dalam hal menanamkan pondasi dalam tumbuh kembang anak untuk membekali dia mencapai peran terbaik, versi terbaik dirinya, dalam hidupnya.

Sudah sampai apa pencapaian mas sebagai insan, apalagi yang masih harus diperjuangkan sesuai usianya, karena waktu tak bisa kembali. Memenuhi hak-hak anak sesuai usianya adalah usaha kami.


Belum lama ia meminta sepatu sebagai reward atas pencapaian hafalannya. Abi Ummi minta mas berdoa kepada Allah, supaya Allah menyayangi kita, supaya Allah memberikan rizqi kepada kita, supaya Allah senantiasa ridha kepada kita. masyaAllah, tiba waktunya mas berhak mendapat reward yang ia minta. Semoga menjadikan wasilah Mas semakin shalih. Aamiin.

Sabtu, 17 April 2021

Si Nyebelin

Kali ini, tentang pasangan. Meski sudah kenal sejak kecil, namun kami belum saling paham tentang karakter dan kepribadian masing-masing. Maka, baca bakat jadi salah satu upaya untuk bisa lebih memahami pasangan, menerima bakat pasangan, untuk kemudian saling mendukung untuk mengoptimalkan 5 bakat teratas dalam hal produktivitas. 


Lalu, benar saja. Perbedaan-perbedaan kecil yang sering muncul akan lebih bisa dimaklumi karena kita tau bahasa bakat si pasangan. 


For example, urusan naruh handuk, kayaknya udah jadi naluri lelaki seluruh dunia bahwa naruh mah taruh aja, tanpa perlu dirapikan dijereng-jereng. Ya nggak? 


Nah, naruh handuk yg begini jadi masalah buat si istri (aku.red). Secara 5 bakat tertinggiku di antaranya adalah disiplin deliberative. Maka seringlah si istri ngomel hanya gegara hal kecil ini 😌


Kan begini, alangkah indahnya jika semua barang kembali ketempat semula dengan rapih. Alangkah senangnya jika seluruh personel tim bisa bertanggungjawab dengan hal-hal sekecil ini. Alangkah... 


Setiap istri ngomel, si Bapak senantiasa menjawab begini:

"Untuk itulah mi, aku butuh dirimu untuk mendampingiku... " 


Nyebelin ga? Iya kan? Nyebelin. 

Tapi aku suka, hahaha. 


Ini adalah bahasan serius yang berujung romantis (?) 


😂😂😂