Bismillah..
Suasana hatiku pagi ini sungguh kalut. Nulis ini
aja mata bendol-bendol. Apakah ada yang tersakiti dan kecewa? Itu yang ada di
pikiranku. Namun aku tak berani bergerak. Aku kalut sejak kemarin siang,
duabelas mei duaribu tigabelas. Aku merasa, terlalu banyak cinta yang mengalir padaku, namun aku tak (belum) mampu membalasnya.
Aku coba tuliskan di sini, semoga Allah
sampaikan kepada hati yang tepat.
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia
membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.
Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti,
pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah
meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan.
[Tere Liye]
Diamnya jauh lebih menyakitkan dibandingkan marahnya. Aku
lebih baik dimarahi karena bertanya banyak hal kepadanya, dibandingkan tatapan
kosong.
--Tere Liye, novel 'Daun yang jatuh tak pernah membenci angin'
Iya benar, marahlah padaku sewajarnya, jangan diam. Karena
diammu, mengandung banyak arti. Layaknya dirimu yang tak suka diamku, dan lebih
memilih marahku.
Aku mencari kabarmu. Tak ada. Hanya ada satu
kicauan yang sedikit melegakanku, bahwa engkau masih melanjutkan hidupmu. Tapi itu
tak cukup bagiku, aku ingin kabar lebih,
Di saat ku mencari kabar, Allah atur skenario
ini. Kak Sweta Kartika update komik series-nya.
"Jika kau cinta, harusnya kau rela
menunggu. Tapi sampai kapankah itu?"
Gimana aku tak semakin kalut?
Aku dan kamu sama-sama tahu. Allah pun tahu. Doaku
masih sama, seperti yang dulu. Kutambah keyakinanku pada-Nya bahwa Dialah
pengatur skenario terbaik. TERBAIK. Mungkin saja bukan saat ini waktunya, tapi
nanti. Harapan itu masih ada. Aku masih akan mencoba.
Hasbunallah wani'mal
wakil ni'mal maula wani'man nasir.
Terimakasih
yaa Rabbi atas semua kasih sayangMu yang tak terhingga. Maafkan aku yang tak
sempurna mencintaiMu dan lebih sering mengecewakanMu. Lindungi aku dari
orang-orang jahat, dekatkan aku selalu padaMu dan orang-orang yang selalu
berada di jalanMu. Bimbing aku agar tegar, kuat, seperti harapanMu. Ingatkan selalu
aku padaMu. Bimbing aku agar mampu membahagiakan orang-orang yang menyayangiku.
Allahumaj’alni mar’atussholihah..
“Sesungguhnya hanya orang-orang
yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (Q.S. Az-Zumar : 10)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar