Senin, 04 November 2013

Badai Hati Empat November

Apa kau pernah kehilangan sesuatu yang berharga? Aku sekarang sedang mengalaminya, Sahabat. Sakit, sedih, muram, lemas. Tapi entah apa yang membuatku yakin, bahwa Allah akan menggantinya. Bukan menggantinya dengan yang lain, namun mengganti dia dengan dia (juga) yang jauh lebih baik. Sekarang Allah hanya sedang menguji, apakah aku bisa ikhlas atas apapun ketentuanNya. Kalau aku mampu melalui ini, Allah pasti akan memberiku ganti dengan dia yang jauh lebih baik. Keep Husnudzon sama Allah :’) 


Minggu, 03 November 2013

Tentang Lahirnya Bayi ke Bumi

Sore ini, seusai mandi kutengok ponselku yang teronggok di sisi tempat tidur. Ada satu message. Lalu kubaca,

Ammah, tengok message FB ya, Ummi kirim foto Mba Salma”,

ternyata dari Sista tercintah. Lekas kubuka netbook manisku, sekaligus setting koneksi internet. Ya, langsung download foto-foto kiriman Ummu Salma. Cantik. Salma sudah semakin dewasa, batinku. Jilbab-jilbab yang dia pakai adalah jilbab Umminya.

Biasanya pakai yang jilbab orange, jadi keliatan lebih cerah. Trus aku kan cerita, dulu Ummi punya banyak jilbab kayak gitu, tapi udah dibawa Ammah. Eh dianya marah-marah…

Ah, Salma, kamu memang sungguh menggemaskan. Besok boleh kok jilbabnya dilungsur mba Salma lagi :’)





Setelah beberapa saat memperhatikan foto Salma, kok banyak notif di grup #BFF. Lalu kutengoklah, ternyata sedang ramai membicarakan tentang #gentlebirth. Obrolan ini membawaku pada timeline mba @aniesmut. Disana, beliau paparkan proses lahirnya #Fikri (putra ketiganya) ke dunia secara #gentlebirth. Aku telusuri TL bunda 3 anak ini, dan memaksaku mencapai 1 quote indah, intinya “Yang menjadikan wanita seorang ibu sempurna bukanlah cara melahirkan buah hatinya, namun proses ia merawat dan menjalani kodratnya” :’) cantik bukan?

Sebenarnya ada kultwit dari mba Anies, tapi kok belum mood untuk rewrite di sini. Disebabkan karena koneksi yang tak mendukung juga sih. Nanti deh, disusulkan.


Oke, sudah mood (ceritanya sudah berhari-hari gitu yaa). Sekarang aku retweet deh kultwitnya mba @aniesmut. 


Jumat, 01 November 2013

LAKI? Sholat Jamaah di Masjid Dong!

Kisah yang sangat bagus (Repost dari Grup Whatsapp). 

Seorang pria bangun pagi-pagi untuk melaksanakan ibadah shalat subuh. Setelah mengenakan pakaiannya, dia berangkat ke masjid. Dalam perjalanannya ke masjid, pria tersebut terjatuh dan pakaiannya menjadi kotor. Dia bangun, membersihkan diri, lalu kembali pulang. Sesampainya di rumah, dia mengganti pakaiannya, lalu berangkat kembali ke masjid. Dalam perjalanannya ke masjid, pria tersebut kembali terjatuh di tempat yang sama. Lalu dia kembali bangun, membersihkan diri, dan pulang kembali. Sesampainya di rumah, sekali lagi, dia mengganti pakaiannya, lalu berangkat kembali ke masjid. 
Dalam perjalanan ke masjid kali ini, dia bertemu seorang pria yang memegang lampu. Dia bertanya pada pria tersebut dari mana dia dan pria itu menjawab, 

“Aku melihatmu terjatuh dua kali dalam perjalananmu ke masjid, jadi aku membawakan lampu untuk menerangi jalanmu"

Pria yang pertama tadi mengucapkan terimakasih pada pria yang membawakannya lampu, dan keduanya berjalan bersama ke masjid. Setibanya di masjid, pria yang pertama tadi mengajak pria yang membawa lampu untuk shalat berjamaah dengannya. Pria tersebut menolaknya. Pria pertama terus mengajaknya beberapa kali lagi, namun jawabannya tetap sama. Pria itu bertanya mengapa dia tidak mau shalat bersamanya. Pria dengan lampu itu menjawab, 

“Aku adalah setan”

Pria itu terkejut mendengar jawabannya. Setan kemudian melanjutkan, 

“Aku melihatmu menuju ke masjid dan akulah yang membuatmu terjatuh. Ketika kau pulang, membersihkan diri dan berangkat kembali ke masjid, Tuhan mengampuni semua dosamu. Aku menjatuhkanmu sekali lagi, tapi kau tidak tinggal di rumah, dan tetap berangkat kembali ke masjid. Karena itu, Tuhan mengampuni semua dosa orang-orang di rumah tanggamu. Aku khawatir jika aku menjatuhkanmu lagi, Tuhan akan mengampuni dosa orang-orang di kampungmu, jadi aku memastikan kau sampai di masjid tanpa terjatuh".

Subhanallah, “Janganlah kau membatalkan niat baik yang akan kau lakukan karena kau tidak pernah tahu ganjaran apa yang mungkin akan kau dapatkan dari beratnya rintangan yang kau hadapi ketika berusaha melaksanakannya. Karena kebaikanmu bisa menyelamatkan keluarga dan bangsamu.”
Maha suci Allah dalam kemuliaannya.

Hikmah :

Hal ini menganalogikan bahwa apa-apa yang kita lakukan, pada hakikatnya adalah hanya untuk mendapat ridho Allah. Apa yang kita bilang baik, tidak ada jaminan bahwa itu akan membawa pahala, kecuali apa-apa yang termaktub dalam Al-Qur’an dan sudah Rasulullah contohkan. Misal saja, shalat 5 waktu di masjid bagi laki-laki muslim baligh. Apapun alasannya, seberapapun besar rintangannya, Allah menilai usaha. Jadi, jangan menyerah hanya dengan 1 alasan yang bahkan tak cukup kuat untuk merobohkan dalil-dalil yang mengisahkan teladan Rasulullah. Masih belum shalat jamaah 5 waktu di masjid, wahai laki-laki sejati? Yuk, Allah masih memberikan kesempatan dengan Maha Baik-Nya J