Senin, 20 Oktober 2014

Peduli Sahabat Gaza

Tentang anak-anak, tak akan pernah habis kisah mereka. Jika engkau tanya padaku, selalu saja ada cerita tentang mereka, sungguh. Aku tak akan pernah kehabisa cerita. Tentang tingkah usil mereka, manja, cerdas tiba-tiba, rajin tiba-tiba, dan segala macamnya. Kenapa aku menyebutnya 'tiba-tiba'? Ah, itupun merupakan hal lucu bagiku. Karena mereka sengaja menyembunyikan kecerdasan mereka dan hanya menggunakannya di saat-saat tertentu saja, hihihi... #apasih 

Sepekan lalu, Ahad 19 Oktober 2014, kami kafilah Masjid Baiturrahman Klebakan sejumlah 31 orang berbondong-bondong mendatangi majelis ilmu yang dibungkus dengan tema apik 'Silaturahim Akbar Santri TKA-TPA Kabupaten Bantul "Peduli Sahabat Gaza"'. Acara tersebut merupakan serangkaian agenda dari Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul khususnya dari Banguntapan yang mengusung acara pawai...

Kafilah Masjid Baiturrahman Klebakan




Kamis, 16 Oktober 2014

Sayangku

Sayangku,
Bolehlah kau merinduku, asal jangan melampaui batas keimananmu,
jika rindumu menggebu tak terbendung, hapuslah bayanganku,
karena ku tak ingin kehadiran bayanganku hanya merusak hubunganmu dengan Kekasih Sejati, Allahu Rabbi.

yang aku tahu,
Allah bersamaku, hingga aku pun terbang dijemput sayap kerinduan.

Namamu tak pernah lepas dari doaku, Sayangku...

Sayang,
semoga cahaya imanmu semakin bersinar,
semoga hatimu semakin terjaga,
semoga prestasimu semakin berkibar,
semoga usiamu barokah,
aamiin.
*doa ketika mengecup keningmu*

Yang penting adalah engkau bisa dekat dengan Rabb Penciptamu, siapapun yang ada di sisimu, bukan?

Minggu, 12 Oktober 2014

Engkaukah Hilir Itu?

Gemuruh mendayu di aliran hulu, 
menari mengolang-alik dalam sendu, 
menuntut kepastian, engkaukah hilir itu?

Selalu, aku tersipu atas panggilan sayangmu kepadaku.
Namun, apakah bersamaku membuatmu semakin dekat dengan Rabb penciptamu, ataukah membuatmu semakin terlena dengan dunia?

Selalu, aku berangan dapat mengecup keningmu sehari lima kali, mengantarmu ke masjid sampai depan pintu rumah kita, sembari berucap "pergilah pada Rabb-mu, kunanti dalam rindu".
Namun, ingatkah kau selalu menolakku melakukannya, bahkan setelah berkali-kali aku meminta?

Selalu, aku mencoba memulai tilawah dan menghafal, dengan penuh harap engkau beranjak dari tidurmu, mengecek tahsin dan hafalanku.
Namun, harapku sirna karena engkau tak jua merealisasikannya.

Pun aku khawatir, jika pesakitan ada padamu. 
Doaku selalu memeluk namamu. 
Semoga hening ini menyembuhkan dan membuatmu tersenyum, untuk kita. 

Aku tersapu sinar senja yang berkilau terang.
Pandanganku jingga.
Tak inginkah engkau melihat senyumku kembali merona?


Tak apa jika engkau tak mau melihatnya, selama satu hal ini tak pernah engkau lupa...

"Seorang anak yang melupakan doa untuk orangtua setiap kali usai shalatnya; 
sungguh dia telah berbuat durhaka pada mereka.
-Imam Ahmad-

Jumat, 03 Oktober 2014

Tarbiyah Diri, Tarbiyah Hati

Tahun 2010, aku kecewa dengan seseorang yang...
Tahun 2012, aku kecewa dengan teman seangkatan yang...
Tahun 2014, aku kecewa dengan tim yang...

Aku diam, mencoba menguatkan diri tetap dalam barisan jamaah. Meskipun sulit, aku tak kan pernah menyerah atas tarbiyah, jamaah dimana menjadi ikhtiarku berkumpul dengan orang-orang shalih. 

Aku memang tidak mampu mengubah hati orang lain untuk berbaik sangka padaku, namun aku mampu mentarbiyah dan mendidik hatiku untuk berbaik sangka pada orang lain. Itu!
Aku hanya harus menggantungkan harapku pada Allah saja. 

Sekalipun ada wanita yang tanpa adab sopan santun berbicara padaku.
Sekalipun ada segerombol orang yang tak bisa mengendalikan diri dari meng-ghibah-i diriku.
Sekalipun ada tim yang tak mampu menjadi teladan atas jundi-jundinya. 

Aku memang tidak mampu mengubah hati orang lain untuk berbaik sangka padaku, namun aku mampu mentarbiyah dan mendidik hatiku untuk berbaik sangka pada orang lain. Itu!

Aku memang tidak mampu mengubah hati orang lain untuk berbaik sangka padaku, namun aku mampu mentarbiyah dan mendidik hatiku untuk berbaik sangka pada orang lain. Itu!

Aku memang tidak mampu mengubah hati orang lain untuk berbaik sangka padaku, namun aku mampu mentarbiyah dan mendidik hatiku untuk berbaik sangka pada orang lain. Itu!

(ulang-ulang terus, jadikan mind-set) 

Keep Husnudzon! Rencana Allah selalu terbaik dan terindah di atas rencana-rencana kita manusia.