Jumat, 10 Juli 2015

Ada Cinta dalam Kata

"Cinta", kata ustadz Anis Matta dalam serial cintanya yang bertajuk Cinta Terkembang Jadi Kata, selalu membutuhkan kata. Tidak seperti perasaan-perasaan lain, cinta membutuhkan kata lebih dari apapun. Maka ketika cinta terkembang dalam jiwa, tiba-tiba kita merasakan sebuah dorongan tak terbendung untuk menyatakannya dalam kata. Sebatas sorot mata, takkan mampu mengungkapkan semuanya. Mata hanya sanggup menyampaikan pesan bahwa ada badai di laut jiwa. Hanya itu. 

"Sebab", kata beliau lagi, " cinta adalah gelombang makna-makna yang menggores langit hati, maka jadilah pelangi. Goresannya kuat, warnanya terang, paduannya rumit, tapi semua nyata." 
Indah. 

"Itu sebabnya", beliau meneruskan, "ada surat cinta. Ada cerita cinta. Ada puisi cinta. Ada lagu cinta. Semuanya adalah kata." 

Lalu bagaimana mengikhtiarkan cinta dengan kata? 




Pertama, kata ustadz Fauzil Adhim dalam Agar Cinta Bersemi Indah, sebutlah namanya dengan cinta, dan ada panggilan sayang untuknya. Rasulullah memanggil Aisyah dengan Aisy (Aisyah kecil), Khumairaa (yang kemerahan pipinya), dan juga Muwaffaqah (yang dikaruniai taufik). Ketika rumah tangga mulai beku tanpa cinta, panggilan mesra dapat membangkitkan kehangatan dan cinta. 

Boleh jadi Anda memang bukan pujangga, tetapi kita harus melatih diri untuk pandai merangkai kata. Cara berpikir maskulin yang mengatakan bahwa kata-kata tidak penting, dan yang penting adalah bukti bahwa kita mencintai, hanya tepat dipakai dalam persahabatan di dunia lelaki. Wanita membutuhkan kata. Ia ingin mendengar bahwa Anda benar-benar mencintainya. 

Ikhtiarkanlah cinta dengan kata-kata. Dan dunia akan menyaksikan kelahiran pujangga baru. Anda! Tak harus untuk dunia, tetapi untuk seorang wanita shalihah yang lebih berharga daripada dunia seisinya. Biarkan hati Anda menyanyi, biarkan kata-kata melagukan cinta. Lewat telepon mesra, sms romantis, surat cinta, puisi cinta, nasyid cinta, semuanya.

Katakan. Tuliskan. Tuangkan. Senandungkan.

Duhai kekasih hati. Kugubahkan nasyid ini. Sebagai tanda cinta suci. Dalam naungan Ilahi. 
-Suara Persaudaraan: Dialog Dua Hati-

#salimafillah #mohammadfauziladhim #bahagianyamerayakancinta #barakallaahu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar