Sabtu, 30 April 2016

Welcome, Almathori!

Ingiiin sekali berbagi cerita, sekaligus mengabadikan momen pertama menjadi seorang IBU baru. Semoga manfaat meski sedikit :D

19 April 2016 (09.00 WIB)
SMK Cokroaminoto Pandak

Hari ini adalah jadwal saya ambil data tesis di sekolah ini. Kesinilah saya sesuai jam janjian dengan waka kurikulum, lalu setelah bercakap sebentar, masuklah saya ke kelas X TKJ (yang kebetulan hanya ada 1 kelas). Kegiatan saya di dalam kelas menyampaikan sedikit motivasi baru kemudian membagikan kuesioner penelitian saya. Saya berada di kelas sekitar hampir 2 jam, karena ditahan oleh siswa-siswinya supaya saya berada lebih lama di sana, dengan alasan mereka tak mau ada pelajaran -_- (di sini saya merasa syedih, etapi di lain sisi saya merasa riang karena mereka lebih memilih berlama-lama bersama saya dibanding gurunya, ehahaha).
Oke, 2 jam sudah. Jam 11.00 saya pamit pulang karena alhamdulillah urusan saya sudah selesai dan berjalan lancar. But, gurunya ngajak saya ngobrol banyak, hampir setengah jam. Yasudah, alhamdulillah saya bisa pulang sekitar jam 11.30.

19 April 2016 (11.45 WIB)
Rumah

Sesampainya di rumah, saya merasa ada hajat yang mesti kudu segera tertunaikan. Sekalian persiapan shalat dzuhur, saya ke kamar mandi lah. Alhamdulillah legaaa..
Begitu saya berdiri beranjak keluar, pyaaaarrrr! Ada sesuatu yang pecah dan reflek saya melihat ke bawah. Subhanallah, banyak darah keluar dari jalan lahir bayi saya. Banyaaakkk syekali. Saya memanggil ibu saya, dan segeralah beliau memanggil om untuk mengantar saya ke IGD saat itu juga.


19 April 2016 (12.05 WIB)
IGD RSU PKU Muhammadiyah Bantul

Begitu sampai di IGD, perawat menghampiri saya dan mempersilakan saya menempati salah satu bilik IGD. Di situ dilakukan pemeriksaan dalam oleh perawat tadi. Walaaa! Saya sudah bukaan 1, sodara-sodara! Dan ternyata sesuatu yang berbunyi lirih pyaaar tadi adalah pecahnya ketuban saya. Ini istilahnya ‘KPD’ – Ketuban Pecah Dahulu. Karena bercampur dengan darah, maka berwarna merahlah yang keluar banyak tadi. Sampai sini, saya belum merasakan apa-apa. Setelah mba perawat wara wiri yang entah mengurus apa, dimintalah saya segera memasuki ruang antri bersalin.

19 April 2016 (sekitar pukul 13.00 WIB)
Ruang antri bersalin

Di ruangan ini, saya selalu ditemani perawat berganti-ganti. Tapi selalu saja ada yang menemani, memberi semangat, meng-edukasi terkait persalinan, bahkan bercanda-canda. Sampai di ruangan ini pun saya masih merasa biasa saja. Tak menyangka bahwa aktivitas-aktivitas yang saya lalui ada proses menjelang persalinan. Dari mulai berganti baju bersalin, makan, sampai ketawa ketiwi sama perawatnya.


Sampai cerita ini sih masih asik-asik aja ya? Belum, ini belum sampe yang sakit bertambah-tambah, payah berpeluh-peluh. To be continued insyaAllah. Harap maklum, sekarang tak bisa ngetik lama-lama karena rutinitas Ibu baru, bayinya minta perhatian 24 jam :DDD 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar