Senin, 25 November 2019

Nak Anak Milik Siapa?

(Postingan IG Teh @fufuelmart di bawah ini, pas banget momentumnya. Diri ini sedang berkecamuk hebat atas tema besar yang sedang dipikul, MENDELEGASIKAN PENGASUHAN. Monggo disimak, semoga tulisan Teh Fufu ini lebih banyak manfaat lagi setelah saya share dimari. Semoga berkah senantiasa melimpah, teruntuk Teh Fufu dan keluarga~) 

Dulu, saya sangat over protectif, berusaha ingin sempurna dalam membersamai anak2. Saat mengasuh Emil tak pernah sekalipun berpisah dengannya, selalu dibawa kemana-mana. Saya berusaha keras memberikan yang terbaik untuk mereka. Kegiatan yang edukatif, buku berkualitas, mainan bagus dsb. Meskipun mungkin seringkali saya merasa lelah atau mungkin tidak menikmatinya.
.
Seiring amanah yang semakin banyak, seiring saya perlu terus berlatih berdamai dengan keadaan. Memanaje sebaik mungkin, mengatur apa yang bisa didelegasikan, menerima dan mengerjakan apa yang bisa saya lakukan sendiri.
.
Pengalaman 5 hari dirawat di rumah sakit, dan harus meninggalkan smw anak, terlama sejauh ini, membuat saya memahami bahwa anak2 itu adalah amanah, bukan milik kita. Anak-anak adalah milik Allah.
.
Karena mereka amanah, karena mereka milik Allah, maka ketika kita sedang tak bisa membersamai mereka, maka sang pemiliknya lah yang akan menjaga dan memeliharanya.
.
Saya seringkali terlupa selama ini, untuk melibatkan Allah dalam setiap penjagaan amanah tersebut. Saya mungkin sering merasa bahwa mereka adalah tanggungjawab berat, yang harus dipikul sendiri (bersama dengan pasangan). Saya merasa bersalah kala tak bisa melakukan yang terbaik untuk mereka.
.
Saya seringkali terlupa bahwa, yg menjamin rezeki anak-anak, yg menjamin tumbuh kembangnya, yg menjamin fitrah iman dan islamnya, yg mengarahkan anak-anak pada takdir terbaiknya, adalah pemilik sejati seluruh umat manusia, Allah Azza Wa Jalla.
.
Pengalaman 5 hari sakit ini, membuktikan kuasa-Nya yg luar biasa. Trio Kamil yg kooperatif dititipkan pada great team @sakeenafamily. Eshan yang mau minum susu UHT dan makan banyak. Emil yg tetap rajin sekolah dan muraja'ah by video call, Awim yg sering voice note untuk menghibur dan mendoakan saya.
.
Jeda ini, menimbulkan rasa rindu yang lebih mengeratkan cinta dan kasih sayang diantara kami semua.
.
Hidup tetap berjalan dengan baik, atas keridhaan-Nya. Allah yang atur semuanya. Allah yang bergerak menyempurnakan ikhtiar yang tak bisa kita penuhi. .
Faghfirliii, Rabbi... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar