Pada hakikatnya, saya ga merayakan ulangtahun. Merenungi dan mengevaluasi iya, namun belum bisa membahasakannya ke anak.
Setiap tahunnya, memang tak ada perayaan baginya, melainkan kami (Abi Ummi) selalu menyempatkan waktu lebih untuk bersama, pun untuk kualitasnya, lebih dari biasanya. Hanya itu.
Meski sebenarnya ingin bisa banyak waktu berkualitas bersama anak-anak setiap harinya. Kondisi yang belum memungkinkan. Seperti contoh dari kasus Abi kemarin, weekend memang seharusnya dirumah apalagi sedang wabah covid-19. Weekdays pun semestinya #wfh. Nah weekend dapat telepon dari atasan, diminta masuk, eh abi ‘berani’ membantah. Aku sangat apresiasi itu, karena ingin #stayathome terkhusus hari milad mas. Beginilah contoh perjuangan kami yang tak mudah untuk memberikan waktu berkualitas setiap saat.
Kembali pada momen milad mas, seharian kami dirumah berempat, beraktivitas berempat di dalam rumah, yang semoga berkualitas. Abi keluar rumah hanya ketika urgent, misalnya sudah berjanji membelikan cococrunch buat mas tapi abi lupa. Maka harus saat itu juga mencarikannya, hehe.
Kami mengevaluasi sepanjang tahun bersama ini, dan mencoba memulai perbaikan diri lebih serius lagi. Memulai kebiasaan-kebiasaan baik bersama dengan lebih gigih lagi. Iya, momen milad memang seharusnya menjadikan kita untuk semakin berbenah, karena ulangtahun berarti berkurang lagi jatah hidup kita di dunia. Kalau ingat akhirat, mesti ingat nyiapin bekalnya gimana kan?