Rabu, 24 November 2021

Reminder Berjalan

 #ceritaummuthori 


Ingin sharing tulisan, sebagai penanda, sebagai pengingat diri, betapa banyak sekali nikmat Allah yang tak kan habis kita syukuri. Fokus saja pada apa yang kita miliki, tak perlu melihat yang tak seharusnya dilihat (rumput tetangga misalnya, wkk).

Sekitar bulan lalu, si mamak thori baru kepincut sama aplikasi baru, sebut saja tiktok (eh). Kemudian pas siang-siang pulang kerja, anak-anak masih di uti, abi masih kerja, isenglah daku instal tiktok untuk pertama kalinya. Iseng aja, serius. Beberapa saat berlalu, eh akunya asik sendiri dengan teman baru ini. Ah, pasti ada yang salah. Segera aku beranjak melanjutkan aktivitas. 

Sorenya, ketika abi dan anak-anak sudah dirumah, sudah terkondisikan dengan aktivitas masing-masing, mamak agak selo, kok ya membuka si tiktok lagi, haha. Kali ini, mamak ajak abi untuk duet (((duet))). Tak terduga, respon abi...


"Ummi instal tiktok?"



"he eh"


"Ngapain? Emoh. Kayak gitu kok. Hapus!"
*enggak nada tinggi sih, tapi cukup membuatku kaget

"Heh..." *bukan aku namanya kalau langsung nurut *mikir sejenak

"Hmmm, ya deh kuhapus, tapi bikin 1 video kita bareng dulu ya... hihihi" 



*doi mikir sejenak juga, tau banget karakter bojonya 

"Bener loh, satu aja, trus hapus."



"Yuuuk!"❤ 
*semangat banget 



Jeng jeng...

Ini dia hasilnyaaa, ahahahaha skrinsut dari video aja ya. 

❤ 

MasyaAllah, aku memang kayaknya butuh diginiin deh, butuh orang ini deh, sebagai reminder berjalanku supaya enggak keblinger dunia banyak-banyak :)))


Alhamdulillah, sehat selalu pak suam ❤ 

Minggu, 21 November 2021

Mendidik Anak Laki-Laki

Pasca melingkar pekanan, dapat materi tentang Hari Ayah. Pertama, mengingatkanku pada sosok hero pertamaku, lelaki yang kupanggil Bapak, yang telah memperjuangkan hidupnya untuk memberikanku penghidupan yang layak. Kedua, mengingatkanku kepada sosok laki-laki kedua, yang telah mendampingiku selama hampir 7 tahun ini, yang kutau aku cuma bisa bersyukur tanpa henti ada di posisi ini hingga sekarang. Lelaki yang di mataku, selalu menomorsatukan ibunya. Iya, ibunya, bukan aku istrinya, hahaha…

Mas Thori, Adik Barra,

ternyata, begitu ya mendidik anak laki-laki itu, Nak. Goal nya adalah engkau bisa memuliakan ibu, hingga nanti kau tau bahwa kau pun harus memuliakan istrimu pula. Abi itu ya, Nak, kalau membelikan sesuatu pasti jumlahnya tiga, satu untuk Ummi, satu untuk Uti, satu untuk Budhe. Apapun, sampai Ummi heran, sebegitu sayangnya kah Abi pada ibu dan kakak perempuannya. Namun Ummi pun sangat bersyukur, karena Ummi tak pernah merasa tersisih, tak pernah merasa kekurangan kasih sayang.

Sekarang, tugas besarnya ada pada Ummi, untuk mendidik kalian anak laki-laki Ummi. Yang kata guru Ummi, mendidik anak laki-laki harus lebih lebih dari mendidik anak perempuan. Karena laki-laki akan jadi pemimpin, untuk dirinya, untuk keluarganya, untuk umat.

Kita kerjasama ya, Nangs. Sudah beberapa tahun kita lalui roller coaster kehidupan ini.

Ya lelahnya Ummi, ya bersyukurnya Ummi.

Ya marahnya Ummi, ya elusan Ummi.

Ya emosi negatifnya Ummi, ya emosi positifnya Ummi.

Kalian, anak laki-laki Abi Ummi, sangat membelajarkan kami.

Terimakasih sudah menjadi partner terbaik dalam berproses bersama. Kita sudah sampai sejauh ini, kita pasti juga bisa lalui tantangan-tantangan ke depannya. Ingat ya, kita sudah sepakat akan menjadi tim yang saling menghebatkan satu sama lainnya.

Ummi Abi senantiasa mendoakan kesehatan kalian, keshalihan kalian, kesuksesan dunia akhirat kalian.