Bismillah..
Teruntuk saudaraku…
Teruntuk saudaraku…
Kutemukan
bait-bait puisi dari internet yang mewakili perasaanku untuk ibu…
Pagi
ini, di dalam sebuah kartu ucapan merah jambu, kuselipkan puisi itu dan kukirim
dengan harapan akan tiba saat ulang tahun ibu. Hanya do'a kupanjatkan pada
Allah, agar dengan ridha-Nya, ibu mau menyentuh dan membacanya…
Ibunda...
Di tirai pagi kubersandar
pada dinding kesedihan
Di senandung alam kuberbaring pada rajutan
kerinduan
Ibunda...
Telah jauh jarak antara kutub-kutub tubuh kita
Membentang kerinduan didalam anak-anak sungai
diujung mata kita
Ibunda...
Coba kukumpulkan keindahan dunia untuk ganti
hadirmu
Coba kupilah yang terbaik untuk isi
kerinduanku
Tapi bunda...
Dunia takkan mampu menggantikanmu
Pilahan yang terbaik takkan lagi coba kuisi
dalam rinduku
Dunia... ah apalah arti dunia ketika surgapun
ditelapak kakimu
Menopang segala yang ada ditubuh, hati dan
luangan kasih sayangmu
Hingga begitu indah setiap detik dalam rahimmu
Hingga begitu indah setiap detik dalam
gendonganmu
Hingga begitu indah setiap detik dalam
pangkuanmu
Hingga derita kau rasa indah demi anandamu
Lalu... kenapa hanya rindu yang ananda punya
untuk ibunda
Tidak bunda...
Rindu ini hadir dalam Doa anandamu
Agar surga selalu hadir untukmu
Bukan hanya ditelapak kakimu
Ya
Allah, Engkau Maha Tahu apa yang ada di dalam dada hamba, betapa hamba
mencintai dan menyayangi ibu hamba…
Ya
Allah, hamba yakin Engkau yang Maha Perkasa akan mampu membuka hati ibu hamba
dan menyatukan kami kembali dalam kokohnya ikatanMu… Amin.
-Bunda… You are the one and only-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar