Selasa, 24 April 2012

Bintang di Jantung Kegelapan





Ambillah pelajaran, wahai orang-orang yang berpikir. Tongkat estafet tidak selamanya di tangan orang kafir dan kemenangan bukan semata monopoli pihak musuh yang zalim.
Ya, usaha muslimin mulai menampakkan hasil. Kemenangan mereka mulai jelas, disaksikan realita dan dipertegas musuh, antara lain :
BUKANKAH Israel mendengungkan slogan, “Dari Nil ke Eufrat”. Bukankah sampai kini mereka mengukir peta Negara yang didambakan di tembok gereja. Bahkan, setelah kemenangan di tahun 1967 M, mereka menyatakan, “Dari Teluk ke samudra”. Maksudnya, batas timurnya dari Teluk Arab ke batas barat di Samudra Atlantik. Tetapi, apa yang mereka perbuat sekarang? Kini mereka membangun tembok besar untuk menghentikan serdadu sendiri, membatasi keinginan sendiri, dan merubuhkan cita-cita dan impian mereka sendiri. Semua itu karena kegigihan perjuangan mujahidin Palestina. Bukankah itu pertanda kemenangan besar bagi Islam?!
DULU, Yahudi datang berbondong-bondong, tetapi kini mereka merasa takut di negeri sendiri, bahkan lari meninggalkannya. Selain itu, mereka keluar meninggalkan Lebanon dalam keadaan hina dan tak berarti. Bukankah itu pertanda kemenangan besar bagi Islam?!
HIJAB mulai menjadi fenomena masyarakat yang dalam beberapa abad tidak pernah mengenali Islam sama sekali, tayangan Islami mulai diminati di dunia pertelevisian, jumlah orang yang shalat ke masjid di bulan Ramadhan maupun di luarnya semakin meningkat, serta yang menunaikan haji dan umrah semakin banyak. Bukankah semua itu pertanda kemenangan besar bagi Islam?!
PERBEDAAN lawan dan kawan semakin jelas, musuh mulai terus terang mengakui madu beracun, musang berbulu domba mulai terbaca, kaum munafik mulai kehilangan argument untuk membentengi diri, dan perkara mulai jelas bagi yang meragukan dan terperdaya. Dengan begitu, seluruh umat bersatu ke dalam satu barisan untuk bersama-sama mengadang lawan. Padahal sebelumnya terkotak-kotak: ada yang mendukung, ada pula yang menentang, ada yang menerima, ada pula yang menolak; dan ada yang bertahan, ada pula yang menyerang. Bukankah semua ini demi kepentingan Islam dan muslimin?!
SEMUA orang tahu, masyarakat Barat dikenal berbudaya berbondong-bondong  menyerbu buku-buku Islam. Selanjutnya, tidak sedikit mereka yang masuk Islam. Setelah peristiwa 11 September, empat belas ribu orang Inggris menyatakan diri masuk Islam. Mereka berasal dari kalangan masyarakat kelas atas: kerajaan, hartawan, dan diplomat, antara lain direktur lembaga penyiaran Inggris yang dulu. Hal itu diturunkan Koran al-Jumhuriyah al-Qahiriyah pada 11/3/2004. Coba anda bayangkan bersamaku, berapa kira-kira jumlah orang yang menyatakan diri memeluk agama Islam di seluruh Eropa dan Amerika di tengah suasana dunia yang hitam pekat ini? Bukankah serangan terhadap Islam terus membabi buta?! Bukankah ini pertanda kemenangan yang nyata?!
KARENA itu, Saudaraku, janganlah Anda hanya melihat duri dan mencampakkan bunga di atasnya. Dan jangan pula sekadar memandang kegelapan dan melupakan bintang yang ada di tengahnya. Ketahuilah, serangan terhadap Islam akan diikuti serangan pembelaan terhadapnya. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.


(Source : Blessing in Disguise – Dr. Khalid ‘Umar al-Disuqi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar