Minggu, 21 Juli 2013

Tentangmu Palestinaku

*Kutipan buku Gue Never Die - Salim A. Fillah*

Kata seorang rekan yang sangat memahami derita bangsa Palestina, minum salah satu merk cola peraih Jubilee Award dari Israel itu, seperti meminum darah anak-anak Palestina yang mengerang oleh rentetan timah panas yang bengis dari serdadu zionis. Makan di balik gerai franchise mewah itu rasanya seperti menggigit-gigit bangkai saudara kita.

Wah, Akh Salim kok ikut-ikutan boikot, memangnya efektif? Pernah saya ditanya begitu. Bagi saya, bukan soal efektif atau tidaknya kampanye boikot ini. Soalnya adalah dengan apa kit akan menjawab Allah jika Ia bertanya tentang nasib muslimin di seantero dunia. Dengan apa kita menjawab, itu saja. Bahkan Rasulullah pun bersabda, “Selamatkan dirimu dari api neraka meski hanya dengan sebutir kurma!” Sebutir kurma! Ternyata, bisa saja sebutir kurma itu efektif. Efektif menyelamatkan kita dari neraka. 


*Semoga bisa menjadi pertimbangan kita, akan seperti apakah sikap kita ke depannya. Pilihan-pilihan kita dalam hidup sangat menentukan kelak, dengan apa dan seperti apa kita akan menjawab pertanyaan-pertanyaan Allah...*

Sabtu, 13 Juli 2013

Jangan Katakan "Ketulusan" Jika..

Pernahkah engkau merasa bahwa ketulusanmu di sia-sia? Tak perlu berduka dan air mata, Tuhanmu tahu semua. Jangan katakan itu 'ketulusan' jika masih ada kata 'komplain' atas ketidakadilan yang kau rasa. Tulus ya tulus, sekalipun ia tlah berpaling, bahkan walau sampai engkau dimaki-maki, biarkan ketulusan itu tetap suci. Jaga tulusmu itu, ikhtiarkan maunya dengan ketulusanmu, bukan pamrihmu.

Rabu, 10 Juli 2013

Rindu Tak Pernah Permisi

Pekan kedua aku mengikuti perkuliahan matrikulasi, namun tugas sudah memenuhi sepanjang waktuku. Aku tidak berlebihan, tapi sungguh mengerjakan tugas sesi ini sangat menyita waktu, tapi insyAllah kelak berbuah manis. 

Di tengah sela mengerjakan tugas di dalam kelas, tak hentinya aku kepikiran seseorang. Tugas tak bisa selesai optimal ketika aku tak bisa fokus dalam mengerjakannya. Namun bagaimana lagi? Rasa rindu tak pernah permisi ketika datang. Ragaku memang di kelas, namun jiwaku bersamanya. Aku harus bagaimana?

Uwais al-Qarni

Pada zaman Nabi Muhammad saw, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, bidang dadanya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, wajahnya selalu melihat pada tempat sujudnya dan tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya. Pemuda ini tidak pernah lalai dari membaca al-Quran dan sentiasa menangis. Pakaiannya hanya dua helai sahaja, sudah terlalu lusuh untuk dipakai sehinggakan tidak ada orang yang menghiraukannya. Beliau tidak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Pemuda ini, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Dia adalah Uwais al-Qarni. Beliau tidak dikenali dan miskin malah banyak orang yang suka mentertawakannya, mengejek-ejeknya, dan menuduhnya sebagai pencuris erta bermacam lagi penghinaan dilemparkan kepadanya.Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tidak mempunyai saudara mara kecuali hanya ibunya yang telah tua dan lumpuh. Untuk menyara kehidupan sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk menyara kehidupan harian bersama ibunya.Jika ada wang lebihan, beliau akan membantu jiran tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya. Walaupun dalam keadaan serba payah, beliau tidak pernah lalai dalam mengerjakan ibadahnya, sedikit pun tidak berkurang. Sepanjang hidupnya, beliau melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya. Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad saw yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Peraturan-peraturan yang terdapat di dalam agama Islam sangat menarik hati Uwais dan apabila seruan Islam datang di negeri Yaman, beliau segera memeluknya Banyak rakan-rakannya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengar secara langsung dakwah Nabi Muhammad saw.

Selasa, 09 Juli 2013

Ramadhan Pertamaku

Awal Ramadhan 1434 H
Malam yang sendu, hati dan mata yang berkaca-kaca




Mengapa Ramadhan pertama? Karena ini memang Ramadhan pertamaku dengan status baru, berbeda dari tahun sebelumnya. Status apa? Yang perlu kau tahu adalah bahwa aku berusaha jadi lebih baik di mataNya. Doakan ya.

Sedikit berbagi hikmah dari kisah ini. 
Alkisah ada suami istri yang hidup harmonis. Suami selalu meminta istri untuk mengerti apa maunya, apa yang suami suka, apa yang suami tak suka. Jika suami tak suka, istri tak boleh melakukannya. Sang istri dengan senang hati menuruti mau suami, karena itu merupakan bagian dari ibadah. Malang, hal tersebut tak berjalan serasi. Mengapa? Karena tidak ada hubungan timbal balik. Apa yang istri tidak suka, suami tak mau mengerti perasaan istri dan tetap saja melakukan serta mengulangi hal yang istri tidak suka tersebut. Pernah suatu waktu sang istri menyampaikan ketidaksukaan terhadap suatu hal, namun sama sekali tak digubris oleh si suami. Malang, sungguh malang...

"Peliharalah dirimu dari hal-hal yang haram, niscaya istrimu berbuat seperti itu." (HR. Thabrani)

Apa maksud hadist di atas? Adalah bahwa kita sebagai wanita harus pandai memilih imam bagi kita beserta anak-anak nanti. Loh, apa hubungannya? Begini, imam adalah pemimpin, contoh yang sewajarnya mampu memberikan contoh baik bagi istri beserta anak-anaknya. Jadi, sebagai laki-laki sebisa mungkin punya hati yang mantap dalam menentukan hal yang baik dan salah. Karena sifat yang suami/ayah miliki akan dicontoh oleh istri beserta anak-anaknya. Jika berbuat baik, pasti akan diikuti, namun jika tidak ya sebaliknya. 

Hati berkata pada diri,  

Jumat, 05 Juli 2013

Izinkanku Mengenang Kalian Kawan Baru ˆ⌣ˆ

Sudah sejak tanggal 1 Juli 2013 aku masuk perkuliahan matrikulasi. Ya semacam kuliah pengantar bagi program pasca sarjana di UNY gitu. Mata kuliahnya ada 2 yang wajib untuk diikuti (bagi prodi PTK) yaitu Bahasa Inggris dan Statistika. 

Kenapa diadakan matrikulasi Bahasa Inggris? Karena di pasca sarjana itu kebanyakan atau bahkan mungkin semua literatur adalah dalam Bahasa Inggris, errr -_- jadi kudu lancar minimal dalam reading dan writing. Bahkan, harapannya adalah thesis ditulis dalam Bahasa Inggris, tambah errr -_-
Kata dosennya begini, karya tulis orang Indonesia itu bagus-bagus, namun belum bisa dijadikan literatur internasional karena tertulis dalam Bahasa Indonesia. Karya anak Indonesia belum bisa dikenal di dunia internasional ya karena itu. Ini sih harapan ke depan ya. Semoga Allah menguatkan anak bangsa untuk melaluinya.

Lalu, kenapa pula diadakan matrikulasi Statistika? Ya, seperti yang kita tahu, bahwa penelitian pendidikan tak lepas dari perhitungan statistik. Sudah, segini aja jawabnya :p

Sekarang aku mau cerita kawan-kawan baruku nih. Alhamdulillah, ini membuka wawasan baru untukku karena kebanyakan kawanku ini orang yang sudah melanglang buana minimal di Indonesia tercintah. Jadi banyak sharing tentang pengalaman dan wawasan mereka. Ada yang dari Pulau Flores, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Buton (Sulawesi Tenggara), Lampung, Banjarnegara, dan masih banyak lainnya. Selama sepekan belajar di kelas bersama mereka, aku merasa mulai nyaman. Iya, mereka ada dengan apa adanya mereka, bermacam suku bangsa yang bersatu di kelas A. Ah, aku masih sulit berkata-kata tentang mereka nih. Namanya pengen kutulis tapi sulit ejaannya, ehehe. 

Pokoknya aku seneng dapat kawan baru, buanyaaak ˆ⌣ˆ
Alhamdulillah ˆ⌣ˆ
InsyaAllah cerita tentang mereka akan dilanjutkan lain waktu ˆ⌣ˆ

Cerita Lucu Hari Ini

Sepulang dari kampus hari ini, pas waktu sebelum sholat Jum'at. Berhubung ada urusan, aku pending pulangnya sampai sekitar jam14 dari kampus. Nah, pas di tengah perjalanan yang notabene membutuhkan 1 jam perjalanan sampai rumah, perutku tiba-tiba cari perhatian. Dia bunyi coba, dan akhirnya akupun memanjakannya sejenak dengan mampir di warung kesukaan, yakni Warung BAKSO ˆ⌣ˆ

Dan cerita pun dimulai. Aku lagi makan, lalu tiba-tiba dari kamar sebelah ruang tengah yang dipakai warung ini, muncul 2 anak kakak adik dengan bajunya kembaran warna ijo (aku juga pas pake jilbab ijo, ahaha). Kemungkinan besar ini anak pemilik warungnya. Trus, 2 anak ini melenggang melewatiku menuju ruang depan. Anehnya, mereka melenggang sambil ngeliatin aku gitu. Setelah sampai depan, tuh 2 anak balik lagi ke dalem. Begitu beberapa kali, bolak balik seliwar seliwer. Sambil selalu ngeliatin aku pula. Aku kan jadi salting dek..batinku. Emang apa yang salah denganku? -_-

Setelah selesai makan, aku beresin barang-barangku yang ada di atas meja. Diantaranya adalah hape, dompet dan botol air minumku. Tiba-tiba *triiing *aha aku baru sadar. Apakah yang membuat aku diliatin mulu sama 2 anak kecil tadi? Ternyata oh ternyata..cinta tak tepat waktunya.. #eh malah nyayi Ashanty ~.~ *maap silap *naluri wanita