Selasa, 09 Juli 2013

Ramadhan Pertamaku

Awal Ramadhan 1434 H
Malam yang sendu, hati dan mata yang berkaca-kaca




Mengapa Ramadhan pertama? Karena ini memang Ramadhan pertamaku dengan status baru, berbeda dari tahun sebelumnya. Status apa? Yang perlu kau tahu adalah bahwa aku berusaha jadi lebih baik di mataNya. Doakan ya.

Sedikit berbagi hikmah dari kisah ini. 
Alkisah ada suami istri yang hidup harmonis. Suami selalu meminta istri untuk mengerti apa maunya, apa yang suami suka, apa yang suami tak suka. Jika suami tak suka, istri tak boleh melakukannya. Sang istri dengan senang hati menuruti mau suami, karena itu merupakan bagian dari ibadah. Malang, hal tersebut tak berjalan serasi. Mengapa? Karena tidak ada hubungan timbal balik. Apa yang istri tidak suka, suami tak mau mengerti perasaan istri dan tetap saja melakukan serta mengulangi hal yang istri tidak suka tersebut. Pernah suatu waktu sang istri menyampaikan ketidaksukaan terhadap suatu hal, namun sama sekali tak digubris oleh si suami. Malang, sungguh malang...

"Peliharalah dirimu dari hal-hal yang haram, niscaya istrimu berbuat seperti itu." (HR. Thabrani)

Apa maksud hadist di atas? Adalah bahwa kita sebagai wanita harus pandai memilih imam bagi kita beserta anak-anak nanti. Loh, apa hubungannya? Begini, imam adalah pemimpin, contoh yang sewajarnya mampu memberikan contoh baik bagi istri beserta anak-anaknya. Jadi, sebagai laki-laki sebisa mungkin punya hati yang mantap dalam menentukan hal yang baik dan salah. Karena sifat yang suami/ayah miliki akan dicontoh oleh istri beserta anak-anaknya. Jika berbuat baik, pasti akan diikuti, namun jika tidak ya sebaliknya. 

Hati berkata pada diri,  
 
"Mata sendu itu semoga lekas kembali bersinar. Inilah Ramadhanmu telah hadir, waktu dimana kau harus merekah. Usaikan semua urusan dunia, termasuk pikiranmu akan wanita yang entah dimana izzahnya. Wanita yang tak ada beda dengan para penggodanya. Bisa jadi wanita itu awalnya tak buruk, namun keberadaan penggodanyalah yang menjadikannya diprasangka buruk."

"Memang tak baik berprasangkan buruk. Tapi lebih tak baik lagi ketika keadaan kitalah yang menyebabkan prasangka buruk itu."



Hikmah : 
Banyak sekali keaslian yang tampak karena buah dari kesabaran. Maka, bersabarlah dan kuatkan kesabaranmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar