Sabtu, 27 September 2014

Turtle (Geobuga)

TURTLE - DAVICHI
***English Translation***

Dear turtle, you won’t go far at that speed
On top of that, the road is long and dangerous
Just go after your scars have closed and healed
I’m serious, then I will let you go

Don’t hide, don’t steal my heart
Lies – your slow steps
Words that are deep inside my heart is "Come to me"

Because you have a lot of scars, you have nowhere to go, a sad turtle...
Because you’re alone, with no place to place its heart
Is that why you’re always hiding every day?

I can’t protect you anymore or love you anymore
It’s my heart-aching story
It’s okay if it’s a little late
Just go step by step, slowly...

It will be okay if only a day passes
That’s what I tell myself as if I’m memorizing a charm
Dear turtle, I see myself when I see you
Tears come and flow down like crazy

A new leaf will bud, flowers will blossom
The love of my tears will produce a seed
Words that are deep inside my heart is "Come to me"

Because you have a lot of scars, you have nowhere to go, a sad turtle...
Because you’re alone, with no place to place its heart
Is that why you’re always hiding every day?

I can’t protect you anymore or love you anymore
It’s my heart-aching story
It’s okay if it’s a little late
Just go step by step, slowly...


Video Turtle - Davichi, See here 

Kamis, 25 September 2014

Ilmu dan Hikmah

Pada hakikatnya, orang yang berilmu seyogyanya sangat mampu mengambil hikmah, dalam setiap peristiwa hidupnya. 
Ilmu harus mencerahkan jiwa, bukan malah memperkeruhnya.
Ilmu itu memberikan perangai tenang pada hati pemiliknya.
Ilmu itu mencerahkan pikiran.
Selayaknya kita bahagia dengan ilmu, bukan gelar.

Aku akan bersabar, karena ketidaksabaran dapat menutup pintu ilmu.
Ilmu harus bisa mencairkan kebekuan pikiran dan spiritual kita, termasuk pengendalian diri.
Pada setiap peristiwa, ada ilmu yang Allah tebarkan. 
Beruntunglah bagi manusia yang mampu menangkap ilmu dan hikmah yang bertebaran.
Tanda bahwa seseorang menerapkan ilmu adalah hilang kekhawatirannya terhadap masa depan dan hilang kegelisahannya terhadap masa lalu.

Kepada orang-orang masa laluku, terimakasih sudah membelajarkanku tentang betapa sakitnya dikhianati.
Maka, aku tak akan pernah mengkhianati orang yang mencintaiku.

Kepada orang-orang masa laluku, terimakasih sudah membelajarkanku tentang pedihnya diingkari janji.
Maka, aku tak akan pernah mengingkari janji kepada orang-orang yang menyayangiku.



Cinta yang kita punya, jaga dengan setia...
-asmanadia-

Rabu, 24 September 2014

Kisah Baru

It's Allah's perfect plan!

Kisah satu selesai tergantikan kisah yang lain. Orang-orang lama pergi tergantikan orang-orang baru. Begitulah alur kehidupan fana. Alangkah merugi jika kita tak mampu belajar dan mengambil manfaat darinya. 

Maka ketika masih ada kesempatan, jangan siakan keberadaan orang di sekitarmu.

"Make time for the people in your life. They won't always be there."


Prinsip seorang pemeluk agama harus kuat. Berikut salah satunya. 

"A believer's smile must be on his/her face, and his sorrow should be in his/her heart."

Ya, yang mengaku umat beragama, bibirnya harus selalu tersenyum ketika bertemu dengan orang lain, sedangkan kesedihan alangkah baik disimpan dalam hati saja, tak perlu ditampakkan, misal dengan memasang status atau foto profile yang mencerminkan kesedihan kita.

Sejak dahulu, ketika saya merasa kesedihan teramat sangat, biasanya saya malah membuat status ceria begitupun foto profile yang saya gunakan, untuk membiaskan suasana hati sedih saya. Supaya orang tak perlu tahu sedih saya, cukup saya simpan dalam hati. Kalaupun ada orang yang mau saya bagi kesedihan saya, biasanya orang yang tulus yang dengan senang hati hadir menawarkan pundaknya untuk saya.

Inilah alasannya mengapa saya tetap mencoba tersenyum, sesempit apapun hati saya kala itu. Sesedih apapun hati ini, saya tak pernah ingin ada orang lain tahu. Kini, ketika saya sedih, saya lebih meminimalisir interaksi dengan sosial media, karena seringkali kita tergoda untuk publish kesedihan kita, meminta belas kasihan orang, 'memaksa' orang lain untuk mengerti kesedihan kita. Dan di kala sendirian, saya baru bisa menangis, mencurahkan semua kepada-Nya bersama orang yang dengan sukarela memberikan pundaknya untuk bersandar.

Orang-orang lama yang berjalan menjauh dari saya, bukanlah orang jahat. Mereka sudah menyelesaikan scene mereka dalam cerita saya. Itu saja. Untuk orang-orang yang pernah hadir dalam hidup saya, untuk membelajarkan saya, saya ucapkan terimakasih. I miss you more, today. Semoga Allah membalas setiap kebaikan yang engkau tebar di muka bumi ini. Aamiin :') 



Selasa, 23 September 2014

Hidup Ini Memang Tidak Mudah

Hidup ini memang tidak mudah, 
namun kita masih bisa berupaya 
menjadikannya damai dan indah.


Aku mengalah, demi damai hidupmu, hidupnya.
Meski sulit, bertentangan dengan nurani, aku mengalah saja.

Aku mencoba legowo, agar indah hidupmu, hidupnya.
Meski sulit, aku mencoba legowo saja.

Mau kau kata apa, cemas lah, galau lah, monggo, bayiku...

Yang aku cemaskan, adalah kamu, wahai bayi empat tahunku.
Apakah melepasmu akan menjadikanmu lebih baik?
Apakah dia bisa memperlakukanmu dengan baik, lembut dan merawat fisik serta hatimu?
Apakah kamu bisa menjadi besar seperti citamu yang kau bilang padaku dulu?
Apakah sholatmu, puasamu dan amalan sunnahmu lain semakin rajin?
Apakah makanmu cukup, disediakan bermacam menu setiap harinya?
Apakah jiwa 'bereksperimenmu' tersalurkan dengan baik?
Apakah engkau semakin menyayangi ibumu seperti dulu kala?
Apakah masih ada waktumu mengunjungi simbah sering-sering?
Apakah orang-orang sekitarmu merasakan kebermanfaatan dengan adanya kamu?
Apakah karyamu tersebar dimana-mana?
Apakah semangatmu terjaga setiap detiknya?
Apakah ada yang mengingatkanmu untuk bangun pagi setiap hari?
Apakah sifatmu manja-manja itu tersalurkan dengan baik?
Apakah hobi berpetualangmu, nge-camp di pantai, gunung, tercapai?

Apakah, apakah, apakah yang lainnya banyak sekali...


Minggu, 21 September 2014

Bagaimana aku tak semakin mencintainya?

Ada kisah cinta sepasang manusia, yang ceritanya indah tanpa banyak kata. Cukup sikap yang membuktikan kebesaran cintanya. 

Ketika ujian melanda, Allah hadirkan untuk menguji kesetiaan cinta mereka, banyak hal yang mengguncang keteguhan pendirian. Si lelaki berkhianat. Kecewa, kesedihan, kesakitan, airmata, dan kawan semacamnya. 

Tak perlulah mencari simpati orang dengan mengatakan kepada dunia tentang kesedihannya, mengemis cinta kepada yang tak mencintanya.

Mau bagaimanapun orang lain menyalahkannya, memojokkannya, namun ketika ia yakin ia tak salah, ia akan tetap tegar berdiri di tempatnya, tenang, manis, dan tetap 'merasa kecil'. Dialah pemenangnya. 


"Pemenang Kehidupan" adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat...


-curahan hati lelaki pengkhianat-

Si lelaki pengkhianat berkata kepada wanita barunya : 

"Dialah pemenangnya, pemenang kehidupan ini sekaligus yang memenangkan hatiku. Dia orang yang paling bisa mengendalikan diri dari semua orang yang kukenal. Dia mampu mengalah hanya demi orang sepertimu. Hatinya benar-benar lapang, tanpa halang. Bagaimana aku tak semakin mencintainya?"

"Ia tetap sejuk di tempat yang panas, ia tetap manis di tempat yang sangat pahit, ia tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, ia tetap tenang di tengah badai paling hebat yang telah engkau buat, dengan kebiasaanmu yang pamer kesedihan, mengemis cinta padaku dan mencari simpati orang itu. Bagaimana aku tak semakin mencintainya?"

"Yang aku tahu, ia memegang prinsip ini --- Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit." -Ali in Abi Thalib-

"Dan aku, akan menjadi malaikat pelindungnya, itu janjiku."

Senin, 15 September 2014

Hello To My Self

Tentang hastag #HelloToMySelf

Hastag yang saya buat untuk menasehati diri sendiri. Membuat diri ini kembali berkaca dan berbincang daam hati, atas setiap peristiwa hidup yang saya lalui. Jikalau saudariku ada yang ter-nasehati pula dengan membacanya, itu sepenuhnya Allah yang memberi hidayah. 

Berkaca dalam diri, bertanya pada hati, berbincang dengan nurani, seperti itulah. 

Sebagai muslimah, kita harus yakin akan janji-janji Allah, bukan malah percaya pada janji-janji lelaki ajnabi. Jikalau ada di antara engkau menerima ungkapan cinta dari lelaki, alangkah bijaknya jangan terlalu dini berbahagia. Buktikan dulu ucapannya. Jika menghadap walimu saja ia tak punya nyali, cintanya palsu. Sudah, bukti itu yang kita perlu, bukan janji palsu. 

Sebagai muslimah, kita sadari bahwa gelar 'muslimah' harus disertai adab. Adab bermuamalah, adab menuntut ilmu, adab terhadap orang tua, adab kepada yang lebih muda, dan masih banyak adab yang Islam ajarkan. Belajar lagi, PR! :') 

Allah ampuni ... Jika ada hati-hati sesama mu'min yang terlukai oleh kami, hari ini.

Indah Dalam Kebaikan

Tak banyak orang yang memahami makna diam, memang. Seandainya semua orang memiliki kemampuan prasangka baik, damai dunia. Sayangnya, tak banyak manusia memilikinya. Bahkan, selevel sahabat pun akan lebih mudah berprasangka buruk. Kodrat manusia. 

Namun, jika kita mampu memahami pernyataan ini, semoga kita senantiasa mampu istiqomah dalam kebaikan. 

Jika kita indah dalam kebaikan, maka Allah akan mengindahkan kita dengan keindahan-Nya 

Bagi orang yang sedang diuji, semakin sulit berprasangka baik, namun tak menutup kemungkinan prasangka baik andai kita sekuat tenaga mengusahakannya. 

Minggu, 14 September 2014

Sekarang, Takkan Lagi, Kusembunyikan Tangisku

Ingatkah engkau bahwa,
Dialah orang pertama yang engkau dekap?
Saat engkau bepergian jauh, dia selalu ada di dalam hati dan pikiranmu.
Dia selalu memikirkan dirimu.
Dia selalu berdoa untukmu.
Dia selalu mengkhawatirkan keselamatanmu.
Dia selalu merindukanmu.

Engkau telah menjadi dunianya dan dia telah menjadi duniamu.

Maka saat engkau bertengkar,
ingatlah bahwa dia adalah kekasih hatimu, belahan jiwamu, lentera hidupmu.
Jangan engkau lukai dengan perkataan, sikap dan perbuatanmu.

Segera peluk kekasihmu, jangan menyimpan dendam dan kemarahan kepadanya.
Maafkan kekurangannya.
Pahami relung jiwanya.
Selami dasar hatinya.
Semoga bahagia membersamai kalian hingga ke surga.



"Pindahkanlah hatimu kepada siapa saja yang engkau mau
Namun kecintaan (sejati) hanyalah untuk kekasih yang pertama
Betapa banyak tempat di bumi yang sudah biasa ditinggali seorang pemuda
Namun selamanya kerinduannya selalu kepada tempat yang pertama ia tinggali."
 – Muhammad Abduh Tuasikal


Sekarang, takkan lagi, kusembunyikan tangisku... 


-untukmu, suamiku-

Senin, 08 September 2014

Untuk Seorang Ikhwan Aku Ingin Bertanya

Postingan 18 Juni 2013, repost kembali 8 September 2014.

[Repost dari seorang teman, yang semoga senantiasa dibersamai barokah-Nya]


Apa aku istimewa buatmu?

Jika iya…
Tolong bantu aku menjadikan diri ini istimewa juga di mataNya…

Apa engkau mencintaiku?

Jika iya...
Bantu aku mencintaiNya dan membuatNya mencintaiku juga…

Apa perasaanmu tulus padaku?

Jika iya…
Bantu hati ini ikhlas menjadi hambaNya…

Apa kau benar-benar akan terus menjaga rasa itu?

Jika iya…
Bantu aku tuk bisa istiqomah di jalanNya…

Ini pertanyaan terakhir buatmu…
Apa kau ingin suatu hari nanti…
‘Aku bisa bersamamu?’ 

Jika jawabanmu juga “iya”… 
Tolong rayu Allahku… 
buat Dia jatuh hati padamu… 
buat dirimu menjadi kesayanganNya… 
kemudian memohonlah padaNya… 
tuk jadikan “dia” yang kau cintai dan yang terbaik menurutNya… 
pendamping hidupmu… 
selamanya…

***

Ya Allah jikalau memang Kau takdirkan dia sebagai insan terbaik dariMu…
Jauhkan kami sejauh-jauhnya…
agar kelak saat pertemuan nanti, benih rindu ini dapat terlerai dan tumbuh menjadi cinta suci yang Kau ridhoi…

Tapi…
Jikalau ternyata dia bukan yang Kau pilihkan buatku…
Dekatkan kami…
Dekatkan sedekat-dekatnya pada cinta dan kasihMu…
Agar terhijab hati ini dari zina yang membuatMu murka…
Kumohon…
Sampaikan maafku pada seseorang yang Kau pilihkan untuknya…

Maaf…
Karena sebelum kehadirannya…
Aku telah lancang mengisi hati kekasihnya… 

***




Minggu, 07 September 2014

Takdir dan Logika

Alkisah, ada dua orang bersahabat, mereka bernama Logika dan Takdir. Keduanya naik mobil dalam sebuah perjalanan yang panjang. Di tengah perjalanan, mobil mereka kehabisan bahan bakar. Keduanya berusaha melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sebelum datang waktu malam. 

Mereka berusaha menemukan tempat istirahat, setelah itu baru melanjutkan lagi perjalanan. Si Logika memutuskan untuk tidur di bawah sebatang pohon. Sedangkan si Takdir memilih tidur di tengah jalan. 

Logika berkata kepada Takdir, 
"Kamu gila! Kamu menjatuhkan dirimu kepada kematian. Boleh jadi ketika kamu tidur ada mobil yang lewat dan melindas tubuhmu."

Takdir menjawab,
"Saya tidak akan tidur kecuali di tengah jalan ini. Boleh jadi ada mobil yang datang lalu ia melihatku dan mengajakku bersamanya."

Akhirnya Logika betul-betul tidur di bawah pohon dan Takdir tidur di tengah jalan. 

Tidak beberapa lama setelah keduanya tertidur, lewat sebuah mobil besar dalam kecepatan tinggi. Tatkala ia melihat seseorang tidur di tengah jalan, ia berusaha berhenti dengan mendadak, tapi sayang ia tidak bisa. Akhirnya ia membanting stir dan mobil itu berbelok ke arah pohon dan langsung menabrak Logika, dan selamatlah si Takdir. 

Inilah kenyataan hidup, Takdir memainkan peranannya di tengah-tengah manusia. Kadang-kadang sekalipun ia bertentangan dengan Logika. 

(Memang sulit diterima Logika jika yang harus mati adalah si Logika. Namun, Takdir berperan dalam ini semua. Hikmah di balik Takdir inilah yang harus pandai kita cari. Bisa jadi, hikmahnya adalah bahwa kita dijauhkan dari kemudharatan dan keburukan. Yang jelas, kita harus senantiasa berprasangka baik kepada Allah...)

Maka boleh jadi terjadinya delay dalam penerbangan ada keselamatan di balik itu. 

Boleh jadi tertunda kita mendapatkan hak kita karena ada hak orang lain yang selama ini kita abaikan dan kita tidak mempedulikan.

Boleh jadi kita 'terlambat' menikah karena ada keberkahan di balik itu.

Boleh jadi kita belum dikaruniai anak karena ada kebaikan berlipat di balik itu.

Boleh jadi ditolaknya lamaran kerja kita ada hikmah besar di balik itu.

Tertundanya pertolongan dan kemenangan pasti ada manfaat yang sangat besar di belakang itu. 

"Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu."

Qodoya Rowa'i

Setiap kali melihatnya, teduh kurasa. Membuatku selalu ingin bercerita. Iya, beliau Ibu Murrobi. 
Adik-adikku merasa begitu nggak ya kala melihatku ~.~ 
Bahasan tema kali ini tentang kerumahtanggaan. Curhatan-curhatan kami penuh dengan tantangan dalam rumah tangga. Poligami lah, keputusan menikah lah, cara pisah rumah dari mertua lah, bangun rumah lah, dkk. Ah, kompleks syekali. 

Pesan penting dari Mr, teruntuk muslimah sholihah cerdas, 
"Jangan sampai kebahagiaan kita terjadi dengan menzalimi orang lain ya, Dik. Misalkan ada seorang akhwat memutuskan untuk menikah, padahal sejak awal ia tahu bahwa bakal ada akhwat lain yang terzalimi atas keputusannya menikah itu. Itu berarti ia sudah DENGAN SENGAJA berbuat zalim. Ia sudah berbuat zalim di usia muda, itu lebih parah, tidak cerdas. Usia muda kok dipakai untuk menzalimi orang, nggak pinter. Dan jika hal itu terjadi, maka keberkahan rumah tangganya pun akan tergantung dari doa orang yang terzalimi tadi. Jadi, sebelum engkau menikah, pastikan bahwa si ikhwan tidak memiliki janji (ikatan) apapun dengan akhwat lain. Kita tak ingin keberkahan rumah tangga kita bergantung dari doa orang lain kan, Dik? Apalagi doa orang yang terzalimi, kita sudah tahu seberapa dahsyatnya. Pastikan hanya Allah lah yang akan menentukan keberkahan rumah tangga kita. Yang perlu engkau lakukan adalah berdoa. Terlepas akan dikabulkan atau tidak, itu hak Allah. Buktikan saja tentang kekuatan doa."

Iyaaa, Ibu Muuurrr, insyaAllah saya akan membuktikan sendiri tentang kekuatan doa. Saya akan percaya tentang kekuatan doa. Yang jelas, be sholihah, be smart :') 


Sewindu (Cinta Itu Akhirnya Tentang Waktu)


Sewindu, delapan tahun, adalah waktu yang bisa jadi lama atau malah sebentar. Tapi, bagi saya, itu rentang waktu yang cukup untuk menimbang cinta. Mengalami banyak hal bersamamu, meski hanya di lubuk qalbu. Menyikapi setiap permasalahan, mencari solusi, dan menjalani paket kehidupan yang berbagai warna dan rasa, memunculkan sebuah konklusi: cinta itu tentang waktu. 

Tak perlu lagi berpura, waktu akan membuktikan semua. 
Ada balasan bagi setiap manusia, yang bersabar maupun tidak. Dahsyat!

Rabu, 03 September 2014

Cinta Pertamaku Hadir Kembali

Sharing kisah nyata seseorang yang diceritakan pada Bunda penuh inspirasi, Syahidah Aulia, untuk pembelajaran kita semua.

PART 1

Lebih dari 7 tahun lalu
Sorang wanita yang begitu halus perasaannya
Berujar sendu di dalam hati:

"Aduhai....
Adakah lagi yang lebih memalukan hati
Selain melangkahkan kaki
Memasuki gedung ini?"

# Gedung itu bertuliskan : Pengadilan Agama #

PART 2

"Pekan depan ana akan sidang,mbak...
Abinya yang mengajukan di Pengadilan
Tolong do'akan ana ya....."

Kutatap wajah manis yang sendu itu
Wanita muda yang tegar berbalut semangat

Dia, hanya salah satu
Dari sekian korban atas nama 'cinta'
Yang sebenarnya tak lain dari pengejawantahan
Dari sebuah hawa nafsu semata!

Suaminya berkata
"Cintaku padamu sudah melenyap
tersebab kudapatkan lagi cinta pertamaku
yang pernah menghilang.."

Dengan alasan kasihan bila terpaksa bersama tanpa cinta
Maka suami yang terkenal 'sholeh' & kader dakwah itu
Memutuskan melepas istri yg telah memberinya putra batita yg lucu
Istri yang setia, tak suka menuntut bahkan ikhlas membantu
Menambah penghasilan suami yang pas2an itu
Dengan mengajar & berjualan

Wanita yang dulu diam2 dipuja suaminya itu
Hadir kembali & menyodorkan rasa yang membuat kepayang
lelaki itu bilang bahwa itulah cinta sejati
Padahal itu hanya tipuan rasa yang ditiupkan setan
yang membutakan mata, hati & akalnya
Hingga tega melepaskan istri & anak
Dan menyingkir dari barisan yang telah membinanya selama ini
Tak lagi peduli dengan genderang dakwah, amar ma'ruf nahi munkar

Sebenarnyalah cinta
memang adalah fitrah yang diberikan oleh Allah
Namun penyalurannya harus haq berdasar aturanNya
Cinta ada dalam wilayah kuasa Allah
Maka sangat mudah bagiNya
Untuk meniupkan cinta membara
Bagi pasangan yang menyatu semata karena Allah
Dan tak ada alasan untuk berkata
Cintaku sejak awal sudah habis
Untuk dia, yang padahal tak haq utk dicintai

Semoga Allah memberimu kesabaran tak bertepi
Semoga Allah memberimu jalan & kemudahan
Di sini masih ada orang-orang yang mencintaimu
Jangan gentar untuk jalani hidup
Karena Allah yang Maha penyayang
Akan selalu menjagamu

# Untaian do'aku senantiasa ada untukmu, ukhti sayang... #

Nikah Antar Harokah. Why Not?

Demi menuruti kemauan hati, supaya lebih tenang, lega dan legowo, serta kembali ke jalan yang benar, akhirnya saya share artikel motivasi dari Bunda penuh inspirasi, Syahidah Aulia

Nikah antar harokah?
Why Not?

Banyak pasangan beda harokah yang menjalani kehidupan rumah tangga dengan tentram & damai.
Bahkan kebahagiaan mewarnai perjalanan mereka.

Di lain sisi, banyak juga pasangan seharokah
Namun biduk rumah tangganya
Dipenuhi carut marut, bahkan kandas di tengah jalan

Mengapa harus Ashobiyah?
Kenapa sedikit perbedaan dianggap sbg suatu keharaman?
Sementara Allah & RasulNya memperbolehkan?

Ini hanya masalah komitmen, yang harus ada saat ta'aruf
Samakan dulu visi, misi sebuah pernikahan
Lantas adakan komitmen terkait perbedaan pandang yang ada, termasuk aktifitas kajian & dakwah terkait harokah?
Bila tidak ada kesepakatan
Maka hal kecilpun akan menjadi percikan api
Yang bisa memanaskan bahkan membakar biduk rumah tangga

Ingat, lakukan komitmen saat ta'aruf!
Bila itu dilakukan pasca khitbah
Maka hal tak diinginkan bisa mendatangi
Menghalangi bahkan membatalkan niat suci itu
karena manusia kerap didominasi oleh egonya 

Wallahu A'lam Bisshowab....