Pada hakikatnya, orang yang berilmu seyogyanya sangat mampu mengambil hikmah, dalam setiap peristiwa hidupnya.
Ilmu harus mencerahkan jiwa, bukan malah memperkeruhnya.
Ilmu itu memberikan perangai tenang pada hati pemiliknya.
Ilmu itu mencerahkan pikiran.
Selayaknya kita bahagia dengan ilmu, bukan gelar.
Aku akan bersabar, karena ketidaksabaran dapat menutup pintu ilmu.
Ilmu harus bisa mencairkan kebekuan pikiran dan spiritual kita, termasuk pengendalian diri.
Pada setiap peristiwa, ada ilmu yang Allah tebarkan.
Beruntunglah bagi manusia yang mampu menangkap ilmu dan hikmah yang bertebaran.
Tanda bahwa seseorang menerapkan ilmu adalah hilang kekhawatirannya terhadap masa depan dan hilang kegelisahannya terhadap masa lalu.
Kepada orang-orang masa laluku, terimakasih sudah membelajarkanku tentang betapa sakitnya dikhianati.
Maka, aku tak akan pernah mengkhianati orang yang mencintaiku.
Kepada orang-orang masa laluku, terimakasih sudah membelajarkanku tentang pedihnya diingkari janji.
Maka, aku tak akan pernah mengingkari janji kepada orang-orang yang menyayangiku.
Cinta yang kita punya, jaga dengan setia...
-asmanadia-

Tidak ada komentar:
Posting Komentar