Senin, 31 Maret 2014

Kenapa Nggak GOLPUT Aja Sih?

“Kenapa sih harus pilih PKS? Kenapa tak Golput saja?”

Hayo, ada yang merasa seperti itu ketika melihat PKS gencar mengajak saudara sekalian?

Emang yakin kalau Golput akan berkontribusi untuk Indonesia lebih baik? Yakin? Yakin? YAKIN, hah?! *ngajak gelut, hahaha

Ane share dikit tentang apa yang ane tau, hasil dari baca-baca, diskusi sana sini. Begini sodara-sodara, ada ulama salaf saudi bilang "jika kita dihadapkan pada 2 pilihan yang mengandung mudharat, maka pilih yang mudharatnya lebih kecil". Itu intinya ya, kalau lengkapnya ini deh ane sertakan :

This Guy Got Divorced And Said This About His Ex-Wife, And I Agree With Him!


Gerald Rogers got divorced after 16 years of marriage. Recently he wrote a eye-opening public confession on his blog... after I saw it, I'm totally with him. He writes:

''MARRIAGE ADVICE I WISH I WOULD HAVE HAD:

Obviously, I'm not a relationship expert. But there's something about my divorce being finalized this week that gives me perspective of things I wish I would have done different... After losing a woman that I loved, and a marriage of almost 16 years, here's the advice I wish I would have had...

1) Never stop courting.

Never stop dating. NEVER EVER take that woman for granted. When you asked her to marry you, you promised to be that man that would OWN HER HEART and to fiercely protect it. This is the most important and sacred treasure you will ever be entrusted with. SHE CHOSE YOU. Never forget that, and NEVER GET LAZY in your love.

2) PROTECT YOUR OWN HEART.

Just as you committed to being the protector of her heart, you must guard your own with the same vigilance. Love yourself fully, love the world openly, but there is a special place in your heart where no one must enter except for your wife. Keep that space always ready to receive her and invite her in, and refuse to let anyone or anything else enter there.

3) FALL IN LOVE OVER and OVER and OVER again.

You will constantly change. You're not the same people you were when you got married, and in five years you will not be the same person you are today. Change will come, and in that you have to re-choose each other everyday. SHE DOESN'T HAVE TO STAY WITH YOU, and if you don't take care of her heart, she may give that heart to someone else or seal you out completely, and you may never be able to get it back. Always fight to win her love just as you did when you were courting her.

4) ALWAYS SEE THE BEST in her.

Focus only on what you love. What you focus on will expand. If you focus on what bugs you, all you will see is reasons to be bugged. If you focus on what you love, you can't help but be consumed by love. Focus to the point where you can no longer see anything but love, and you know without a doubt that you are the luckiest man on earth to be have this woman as your wife.

5) IT'S NOT YOUR JOB TO CHANGE OR FIX HER...

Your job is to love her as she is with no expectation of her ever changing. And if she changes, love what she becomes, whether it's what you wanted or not.

Senin, 17 Maret 2014

GBK, Mempererat Ukhuwah Kami Menuju Harmoni

Lagi, tentang PKS!



Pagi ini, membuka salah satu akun sosial media, membuat geram hati saya. 
Muncul di timeline paling atas, postingan yang terkesan memecah belah muslim, cenderung suudzon tanpa tabayun, dan yang paling menyakitkan adalah kalimat-kalimat pedas keluar dari mulut seorang muslim. Ya, yang posting 'muslim'.

Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah...

Geram sekali melihat kondisi yang begini, seorang muslim mencela muslim lainnya. Kalau ada saudara yang salah, mengingatkan memang dianjurkan, namun tetap dengan cara yang baik. Bukan dengan kata-kata sesuka hatinya, karena itu malah mencerminkan kepahamannya tentang Islam. Lah ini, saudaranya juga ndak salah apa-apa, kok dicela di sosial media gitu. 

Rasulullah banyak mencontohkan kita tentang cara menyikapi kesalahan-kesalahan orang muslim. tapi, beliau selalu dengan cara anggun, bukan mencela.
dari segi ini saja sudah terlihat, siapa yang menegakkan sunah rasulullah? ~.~

Aku bener-bener pengen nangis ya Allah, ujian hidup memang sungguh menantang. Dan benar adanya bahwa hanya sedikit saja yang bertahan dalam keistiqomahan.

T______T

Ingin sekali rasanya memblokir akun yang ndak berpikir panjang dulu sebelum posting.
ditambah lagi pikiranya suudzon, tidak ditabayunkan dulu :(

Mungkin itu komentar orang yang tidak tahu. Supaya imbang  beritanya, saya sertakan pengalaman seseorang yang ikut dan berada di GBK, jadi tau kondisi di GBK sebenarnya, tidak cuma menerka-nerka dan 'katanya, katanya'...
Baca kisah di bawah ini ya, lebih lengkap lebih mantap sambil dengerin backsound PKS :)

Rabu, 05 Maret 2014

Keeps Syaitan Away!



A PAGE OF QURAN PER DAY KEEPS SYAITAN AWAY !!! 
Tulis besar-besar di tembok kamar! Yak betul, sebagai pengingat bagi diri kita masing-masing. Quote cantik dari grup ODOJ. Barokallah, kawan-kawan, semoga tetap istiqomah untuk "Keeps Syaitan Away"! 

GOLPUT ATAU MEMILIH?

[Konsultasi Syariah bersama Dr. Muinudinillah Bashri, Lc., M.A.]


Belum lama ini kaum muslimin disibukkan dengan polemik yang tajam dalam masalah ikut pemilu, atau golput. Kaum muslimin di Indonesia memiliki pendapat yang kontradiktif, ada yang menganggap golput itu wajib, dan memilih itu haram, bahkan syirik. Sementara ada yang mengharamkan golput dan mewajibkan memilih.

Yuk, kita bicarakan dulu hukum demokrasi. Demokrasi -yang berarti pemerintahan dan otoritas di tangan rakyat, dan benar atau salah, sesuatu ditentukan oleh suara mayoritas rakyat-, tanpa melihat apa yang dikatakan Allah dan Rasul-Nya, ini jelas-jelas suatu kekufuran. Tidak ada perselisihan di antara ulama. Suara rakyat bukan sumber otoritas dan hukum. Allah telah berfirman, “Sesungguhnya diin di sisi Allah adalah Islam”. Islam meyakini bahwa kekuasaan tertinggi hanya pada Allah, hukum hanya milik Allah, sedang rakyat bertugas menjalankan hukum Allah.

Adapun menggunakan atau memanfaatkan iklim kebebasan sistem demokrasi untuk berkompetisi dengan para pengikut ideology selain Islam, untuk menawarkan konsep Islam sebagai konsep terbaik, dan menawarkan orang-orang shalih yang capable dan kredibel untuk memimpin negeri ini dengan undang-undang Islam dan hukum Islam, tidak ada alasan untuk menolaknya. Ini bukan berarti kita beriman dengan demokrasi. Kita hanya memanfaatkan kebebasan untuk memantapkan sistem Islam di negeri Indonesia yang kita cintai.

Jadi masalahnya bukan golput atau tidak golput. Memilih dalam pemilu tidak wajib atau wajib, jawabannya sangat kondisional. Jika masih ada caleg dan ca-eks (calon eksekutif) yang bisa diharapkan membawa Indonesia lebih baik, apalagi rival di lapangan caleg dan ca-eks yang ahli maksiat, Islam mewajibkan kita untuk menolak mudharat dengan menggagalkan mereka yang anti kebaikan dan kebenaran, serta mencari maslahat dengan mendukung mereka yang pro kebenaran.




Senin, 03 Maret 2014

Rahasia Teman

"Kelemahan terbesar dari sebagian besar manusia adalah keengganan mereka untuk mengatakan kepada orang lain betapa mereka mencintai teman mereka ketika mereka masih hidup." [Orlando]

Quote inilah yang menjadi sebab ku akhir-akhir ini sering berucap cinta pada sahabatku. Dedikasi terbesar kutujukan pada seorang mungil tapi punya kekuatan besar, Diyan Rasyieqa Khaeruddin, S.E. Betapa banyaknya pembelajaran hidup yang kudapat darinya, dari masalah-masalahnya, sampai caranya menyelesaikan masalah-masalah itu. Aku kagum. Aku tak ada apa-apanya dibanding dengannya. Aku pengecut. Di saat seperti inilah, ia melancarkan aksinya. Ia luncurkan kata-kata motivasi indah yang sering membuatku tersedu, duduk diam membisu, membawaku ke 'dunia lain' sehingga memberikan kesempatan untuk merenungi masalah yang kupunya. Seringkali begitu. Betapa bersyukurnya aku memiliki sahabat sepertinya. Terimakasih, cinta. 

Satu pintaku pada Tuhan, bahwa engkau selalu dalam peluk-Nya, dan ku membiarkan Dia yang membalas semua lakumu padaku, karena Dia paling tahu yang terbaik untukmu. Selalu tersenyumlah cinta, terangi dunia yang lebih luas lagi...