Hayo, ada yang merasa seperti itu ketika
melihat PKS gencar mengajak saudara sekalian?
Emang yakin kalau Golput akan berkontribusi untuk Indonesia
lebih baik? Yakin? Yakin? YAKIN, hah?! *ngajak gelut, hahaha
Ane share dikit tentang apa yang ane tau,
hasil dari baca-baca, diskusi sana sini. Begini sodara-sodara, ada ulama salaf
saudi bilang "jika kita dihadapkan
pada 2 pilihan yang mengandung mudharat, maka pilih yang mudharatnya lebih
kecil". Itu intinya ya, kalau lengkapnya ini deh ane sertakan :
^^^^^^^
- Mengembalikan urusan pada ulama. Oke. Ulama KSA sudah
berbicara. Kondisi daurat, sebaiknya ikutan nyoblos. Meskipun tanpa dipungkiri
Democrazy tetaplah haram.
Masalahnya adalah, "Siapa yang layak dicoblos? Engga kenal gambarannya apalagi personal dan sepak terjang kariernya selama ini". Akankah pilih semua hingga akhirnya kartu suara rusak? Akhirnya tetap saja suara kaum Muslimin terpecah.
Masalahnya adalah, "Siapa yang layak dicoblos? Engga kenal gambarannya apalagi personal dan sepak terjang kariernya selama ini". Akankah pilih semua hingga akhirnya kartu suara rusak? Akhirnya tetap saja suara kaum Muslimin terpecah.
- Mengambil opsi tidak ikut nyoblos, dengan dalih tak mungkin beramar ma'ruf dalam sistem yang haram. Percaya dengan janji Allah bahwa Allah akan menganugerahi pemimpin dan kehidupan yang berkah bila thariqah da'wah sesuai sunnah Nabi, yaitu dakwah bit tauhid. Dan DOA...
Pilihan? The first option or second option?
Akan kah cuek? N back to Islamic Knowledge again and ignore what'll happen in Indonesia? Atau cari tahu lagi gambaran kandidat yang ada, mana yang lebih baik? Serba salah. Hiks. Doa tentu saja, tidak boleh tidak. Bagi Muslim tentulah berharap pemimpin yang baik.
Zaman fitnah. Pantes saja Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wasallam mewanti - wanti agar berhati - hati dengan fitnah/keraguan/kesamaran/
[source
: facebook Nilda Sahira, aktivis salaf)
^^^^^^^
Yang saya yakini adalah jika saya Golput,
saya sama sekali tak berkontribusi bagi negara saya. Jadi, munafik kalau
mau menegakkan kalimat Islam di Indonesia tapi tak melakukan apa-apa. Betul apa betul?
Kalau kita nggak ada perwakilan di kekuasaan, apa engkau yakin kita masih bisa berjilbab dengan leluasa? Yakin UU tentang Islam (misalnya UU polwan berjilbab) bakal tegak?
Kalau kita nggak ada perwakilan di kekuasaan, apa engkau yakin kita masih bisa berjilbab dengan leluasa? Yakin UU tentang Islam (misalnya UU polwan berjilbab) bakal tegak?
Jadi kesimpulannya, pilihan saya adalah
MEMILIH yang mudharatnya lebih kecil. Saya pilih PKS, kalau kamu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar