Sabtu, 19 Agustus 2017

TRIP TO JATIM #ThoriInTuban

Udah sah wis-udah nih. Bye LDM, aye mau nyusul bojo merantau, hahaha. Berhubung udah selo urusan di Jogja, ikutlah kami ke Tuban, sebelumnya mampir Surabaya dulu, cari jalur aman meminimalisir capek karena bawa bayik. Kalau istilah bojo ‘anak istri njemput suami, supaya segera mutasi Jogja’ dan masyaAllah itu menjadi doa baik ^_^

Banyak hikmah dari ngetrip jogja-sby-tuban ini, istilah kerennya sih “merantau”, bahwa:

1     Seorang ibu itu ga boleh sakit! noted banget buatku, karena aku termasuk tipe yang gampang lelah dan ngedrop. So mau pusing ga jadi, mual ga jadi. Karena suami sama anak pasti capek, hehe. Oh mami, disini aku merasa kangen :D
Namun alhamdulillah selama bepergian jauh dari yangutik hampir sebulan kemarin, seorang perempuan manja ini sungguh menjadi ibu, sehat hat hat, hehehe.

2      Kudu keep calm biar anak keep happy.

3     Paham namanya “tidur sebentar berkualitas”. Benar-benar ngerasain ini.

4     Emak kudu pinter atur waktu. Tantangan itu kalau abi berangkat jam 5 pagi, kayak pas mau upacara 17an kemarin. Wkwk

5      Jalan pagi itu sehat, anaknya juga hepi kok, sembari mampir beli sarapan, itu cukup.

6      Empat hari ini, Thori bisa rutin pup kisaran jam 7 pagi terus, masyaAllah. Jadi gampang niteni nya.

7      What you saw, what will you reap.” Itulah yang abi tanamkan di kota rantauan ini. Pas Thori datang, Thori lah yang memanen kebaikan yang abi tanam. Banyak bentuknya, contoh saja: setiap hari ada ajaaa (entah Simbah Ni, Budhe Tun, Budhe Ning) yang ngasih-ngasih buat Thori. Ya cemilan, ya mainan, ya baju. Yang lebih penting, keramahan mereka menyambut kehadiran kami. Luber-luber pokoknya. Thori dan emaknya sampai ga sempat merasa kesepian ditinggal abi kerja seharian, karena kehangatan mereka. masyaAllah tabarakallah, walhamdulillah. Terimakasih Abi, love you more :*

Ada sih list daily activity, day1 till day18. Cukup di catatan emak Thori aja lah ehe

Kesimpulan: Thori betaaah. Alhamdulillah…

Selasa, 25 Juli 2017

Juli yang Padat

😍😃😁😄😡😫😪😩😨😥😤😣😰😳😵😶💢

begitulah ekspresi kompleksnya, hahaha. alhamdulillah ya 😝

Kamis, 15 Juni 2017

Rileks, Ridha, Syukur, Sabar. Tidak Akan Lama.

Credit photo by: @zayanhanif 

(Diskusi grup HE-BPA Kalimantan dengan pemateri Ustadz Harry Santosa, 7 Maret 2015. Dicopas oleh Mei Fita, lalu diketik ulang lagi oleh saya 😂) 

••• 

Pandanglah anak-anak kita, para krucil itu ketika mereka berlarian tertawa tawa, menjerit jerit, kadang bertengkar dst. Mereka sangat kreatif membuat rumah seperti kapal pecah, mengacak acak tempat tidur, menarik sprei dan sarung bantal, menjungkirbalikkan kursi, menarik taplak meja, menempelkan upilnya di dinding sehingga merangkai mozaik yang 'keren' dll. 

Mungkin tidak ada perabotan yang masih utuh di rumah kita, tidak ada vas bunga yang bertahan lama, tidak ada dinding yang luput dari coretan kreatifnya, tidak ada perabotan dapur yang tidak lecet dan penyok akibat ulahnya, tidak ada benda yang diam, semua benda senantiasa berpindah tempat dan susah dicari. Tidak ada isi lemari yang bisa tersusun rapih, semua di 'aduk aduk' tanpa kecuali. 

Anak-anak kita yang luar biasa memusingkan dan kadang menyebalkan itu, sesungguhnya adalah khalifah di muka bumi, yang dititipkan kepada kita, hanya bentuk dan ukurannya yang masih kecil saja. Biarkan mereka tumbuh alamiah, jujur apa adanya di hadapan kita. Merekalah tamu peradaban termulia di rumah kita. 

Jangan terburu ingin melihat status shalih anak-anak kita dengan melihatnya duduk manis, patuh, diam di tempat dengan rumah yang kinclong bersih. Mereka yang di bawah usia 7 tahun belum punya tanggungjawab moral, jangan perlakukan sebagai orang dewasa. Setelah usia 7 tahun mereka perlahan akan memahami nilai-nilai kebenaran sebagai bagian dari fitrah keimanannya. SABAR SAJA DAN RILEKS. 

Jangan khawatir, mereka tidak pernah berniat menghancurkan rumah kedua orangtuanya kok, mereka cuma suka belajar sebagai pertanda fitrah belajarnya tumbuh sehat. Pada saatnya, khalifah ini juga tahu nilai-nilai, karena sudah Allah tanamkan di dada mereka. KITA CUMA PERLU RILEKS DAN RIDHA, SYUKUR DAN SABAR. TIDAK AKAN LAMA. Rumah kita akan sepi dan beku sepeninggal tamu peradaban termulia ini. 

Rabu, 19 April 2017

Thori is turning one


#amrulmathori is turning one 👳

Tepat setahun Masehi yang lalu, jam-jam ini Ummi lagi deg-deg an nunggu Abi, Nak.

Loh kok Abi?

Iya, soalnya Abi janji mau menemanimu melihat dunia pertama kali. Dan, beliau menepatinya 😆
Gatau deh kayak apa bentuk beliau ketika bersegera dalam perjalanan menuju kita. Cuma modal cuci muka cuci tangan cuci kaki tanpa mandi, beliau masuk aja ke ruang bersalin. Masih dengan basah kuyup air wudhu gitu mukanya (Ummi kok masi inget betul ini, haha). Abi keren kanHehehe...

Meski berkurang 1 usiamu, semoga sisanya semakin berkah ya, Nang. Ummi bangga padamu, karena sejak pertama engkau akan terlahir, Ummi sudah merasakan `kekuatanmu`. Engkau pasti akan mampu menyalurkan energi positif bagi orang-orang sekitarmu. Dan, benar, orang-orang merasa bahagia berada di dekatmu. Terimakasih ya 😄

Meski masih banyak kurangnya kami sebagai orangtua, Allah masih mengizinkan kami untuk belajar dan terus belajar. Kita belajar bersama ya, karena hakikat hidup adalah belajar, tarbiyah madal hayah. Semoga seterusnya Allah ridhai kami membersamaimu, hingga waktunya nanti. Terimakasih ya 😄

Kamis, 13 April 2017

Surga Seorang Istri

Suamiku, aku tahu Allah yang memegang jiwaku. Tapi kunci jannah-Nya ada padamu dan ridhamu. Wanita merupakan mayoritas penduduk neraka. Bukan karena mengingkari Allah, melainkan karena mengingkari suami dan kebaikan-kebaikannya. 

Sungguh, kebaikanmu berlipat setiap harinya. Tak pantas ada nikmat Allah yang kudustakan. 

Alhamdulillahi`ala kulli haal... 

Mr. BM 

Jumat, 31 Maret 2017

ASI, Ibu, dan Fitrah

“Aku mau bikin mi instan puanas puedes cabe buanyak, ahhh. Mumpung lagi ga hamil, mumpung ada kesempatan.”


Hayo sapa yang kek gitu, ngacung. Kite toss dulu 😄😄😄
Setelah sekitar 10 bulan si ibu diminta jauhan sama yg namanya mi instan dan instan2 sejenis lainnya, nah habis lairan mesti trus kesempatan buat deketan lagi. Iya apa iya? Hahaha
Sama sih, ibunya Thori jugak, weeekkk 😜😜😜

Boleh sih bu (ngomong sama diri sendiri), tapiii (lah, ada tapinya podo wae) coba deh sebelum bikin mi instan puedes puanas tadi, pandangi dulu wajah damai anakmu 😍

Amrul Mathori, 6 months old


Ibunya Thori mau berbagi pengalaman nih (sok pengalaman, maaf ya).
Beberapa kali bikin mi legendaris itu, dan beberapa kali ibunya Thori ini bahagia sehat sentosa, dan beberapa kali itu pula Thori p*p berkali-kali.

Nah, udah nangkep maksud saya?

Iya hooh begitu.

Begitu apanya? Wkwkwk...

Kita ga ngerasain langsung efeknya, bu. Sama halnya seperti karakter seorang ibu, atau suasana hati yang sedang dirasakan seorang ibu. Kalau ibunya lagi ‘galau’ (meski bisa dipendam dalam hati), kemungkinan besar anaknya ngak ngik nguk (rewel maksudnya). Yak, efeknya ke anak, apalagi yang masih menyusu.

Makanya, bu, kalau punya kepengenan, belajarlah mengendalikan (tuh Maw, tuuuh). 

Badan ini, pikiran ini, hati ini, bukan milikmu seorang. Ada ‘kehidupan’ lain yang bergantung padamu. Kalau masih egois juga, jangan jadi ibu, hehe.

Ibunya Thori bukan nyuruh menghilangkan kok, melainkan nyuruh mengendalikan. Pandangi dulu wajah anakmu sebelum memuaskan keinginanmu. Akan kah nanti berdampak ke si kecil?

Bukan cuman asupan fisik ibu yang ngaruh ya. Ketenangan batin ibu, karakter bawaan ibu, keyakinan ibu, pola hidup ibu bahkan mungkin bisa. Yang tentang mi instan tadi cuma salah satu analogi.

Kalau kata ustad Harry Santosa #FBE,

“ASI sungguh awal pendidikan Fitrah Iman. Syahadah Rubbubiyatullah dikuatkan dengan Kelekatan Eksklusif Ibu bukan sekedar nutrisi.”

Coba dimaknai bareng ya buibu, saya gamau mengartikan versi saya ndak cenderung subjektif, hehe.
Kan ada juga ya teori yang mengatakan bahwa saat menyusui, ibu bacakan surat Alquran karena saat menyusu adalah saat anak fokus sehingga mudah menghafal dan menerima hal baru. Bisa bacakan Alquran, bisa ajak ngobrol, bisa sambil bercerita. Begitu. Intinya ciptakan bonding ibu-anak gitu deh, sembari menguatkan konsep Iman. Semoga yang tersalurkan energi-energi yang positif ya... 

Belajar bareng ya, bu 😄


Jumat, 10 Maret 2017

Gadgetless Parenting

Adalah Gadgetless Parenting yang pertama kali menjadi perbincangan antara saya dan suami tentang pendidikan anak sewaktu saya masih hamil Thori. Itulah prinsip parenting yang kami sepakati. Secara sekarang adalah zaman yang tak bisa lepas dari gadget, pun termasuk Abu-Ummu Thori. 

Bukan meniadakan sama sekali terkait gadget, melainkan menempatkan sesuai porsi

Yakalik anak bayik dikasi gadget, dimana masih usia-usia otak berkembang pesat. Biarkan anaknya yang beraktivitas, bukan malah mainannya yang bergerak sedang anaknya diem menonton. Karena jika salah 'penempatan', konsekuensinya adalah lifetime, seumur hidup. 

Saya yang sebagai anak informatika pernah mendapat materi tentang gadget dan kelebihan kekurangannya, ditambah mencari referensi-referensi parenting lainnya, kuat mempertimbangkan ilmu ini untuk diterapkan bagi anak-anak saya. 

Memandang foto dirinya 😃

Main gadget atau istilahnya screentime, tidak selalu merupakan hal buruk, melainkan bisa 'mendukung' dalam mempertajam perkembangan otak dan keterampilan berkomunikasinya (jika tepat penempatan). Namun jika terlalu dini mengenalkan gadget kepada anak, maka bisa menyebabkan bahaya permanen dan konsekuensi jangka panjang, Lebih banyak efek negatifnya daripada positifnya. Berikut saya sertakan kutipan dari ahlinya. 

Kamis, 09 Maret 2017

كُنْ أَنْتَ - Be Yourself

*sebagai catatan diri #selfreminder
*source: talkativeqolbie
لِأُجَارِيْهِمْ، قَلَّدْتُ ظَاهِرَ مَا فِيْهِمْ
n order to keep up with them, I imitated their looks and exterior

فَبَدَوْتُ شَخْصاً آخَرْ، كَيْ أَتَّفَاخَر
So I became someone else just to boast

وَ ظَنَنْتُ أَنَا، أَنِّي بِذَلِكَ حُزْتُ غِنَى
And I thought that through that I gained a fortune 

فَوَجَدْتُ أَنِّي خَاسِر، فَتِلْكَ مَظَاهِر
But I found that I'd lost, for these are mere appearances 

Minggu, 05 Maret 2017

Thori Anak Kuat

5 Maret 2017

Sejak awal ada di rahim Ummi, Thori udah terbiasa diajak petualang. Pekan-pekan awal, bahkan sebelum kami tahu bahwa engkau telah hadir, Ummi muterin Prambanan sama Budhe Cu dan Budhe Liez. Awalnya Abi mau ikut (karena Om Hendra juga ikut), tapi tetiba ada mandat lembur kerja ga bisa pulang. Ah jadi sedih kalau inget -,-

Si Hujan, Almathori

Bismillah.

Weekend awal Maret 2017, kami (Abu Thori, Ummu Thori, Thori) berencana mau nengok adik Izzan Al Ghozi di Sedayu. Abi Ummi pake berdiskusi panjang tentang kendaraan yang akan dipakai (maafkan Ummi paling rewel kalau mau pergi-pergi ngajak anak, hehehe). Akhirnya, demi kenyamanan 'sopir' dan pertimbangan keamanan serta lainnya, kami pun sepakat naik motor, dengan konsekuensi kepanasan dan kehujanan. Asal sudah antisipasi insyaAllah tidak masalah. Oke, bismillah. 

Tentang hujan, yang kehadirannya penuh berkah dan manfaat -sebagaimana kami menamai anak kami-, haruslah dimaknai positif. Hujan-hujanan itu asik. Kalaupun memang nantinya pas pergi itu hujan, kami azzamkan akan hujan-hujanan bersama, dengan syarat hujannya harus deras (supaya ga bikin pilek, ini ikhtiar), tidak terlalu lama, dan dalam keadaan perut kenyang. 

Minggu, 26 Februari 2017

Momentum Februari 2017

Rangkaian skenario Allah teruntuk keluarga kecil kami di awal tahun ini, antaranya adalah sidang Ummi, anniversary pernikahan, dan serangkain surprise dari Abiya. 
Kami belajar mensyukuri sekecil apapun kado dari Allah, menerimanya dengan lapang sebagai kado baik. 

Selamat dua tahun pernikahan indah, dan seterusnya hingga Jannah. 

14 Feb 17, sidang tesis Ummi, ditemani 2 jagoan Ummi 

14 Feb 17, sidang tesis Ummi, Thori maunya nemplok Ummi, nyemangatin Ummi

Senin, 20 Februari 2017

Anak Bummi


Bayik tomat iBU uMMi yang semakin ceria, semakin shalih, semakin menshalihkan. 
Anak kecil bergigi enam yang sudah bisa berempati dan bersimpati. 
Anak cerdas sumeh yang sudah bisa narik-narik mukena ibunya ketika shalat dan naik kepunggung ibunya ketika sujud. 
Anak kreatif yang selalu bisa menjadikan apapun di sekitarnya menjadi mainan dan cari perhatian ibunya. 

Selamat sepuluh bulan, anak lanang. 
Selamat belajar lebih banyak. 
Bertumbuhlah dalam kebaikan dan penjagaan Allah. 
Tetap ingat, kita adala tim yang solid untuk menghebatkan satu sama lainnya. 

Alhamdulillah 'ala kulli haal. 


Senin, 02 Januari 2017

Menjadi Baik Bersama

Dua puluh ekor kerbau pedati, yang sama gemuknya dan sama kuatnya, sama pula kepandaiannya menghela pedati, tentu harganya tidak pula berlebih kurang. Tetapi 20 orang manusia yang sama tingginya, sama kuatnya, belum tentu sama “harganya”, sebab bagi kerbau tubuhnya yang berharga. Bagi manusia, pribadinya.”

(Prof. Hamka)

Sodara-sodara, setelah merenungi dan mengevaluasi akhir tahun, sudah merumuskan resolusi 2017 kan?  
Kalau belum, masih ada waktu, mumpung masih awal tahun banget. Yuk, bersegera, menjadi PRIBADI yang lebih baik bersama-sama. 

copyright by @zayanhanif
Bersegeralah BANGKIT dan BERANGKAT!