Minggu, 17 Oktober 2010

Sepenggal Jejak Perjuangan


Today, that I’ll always remember . . .


16 Okt ‘10
Palbapang, Bantul.


Pagi yang cerah ini, tepat pukul 09.00 WIB. Aku tahu di seberang sana sedang terjadi pergolakan semangat yang membara dari sahabat-sahabatku. Semangat membina adik-adik baru yang masih segar dengan pemikiran lugu nan luar biasa. Benar! Sintesa XII.
Di sini, di tempat aku berdiri saat ini, walaupun berkilo-kilo satuan jarak kami, kurasakan getar haroky itu. Getaran membuncah dada, mengoyak jiwa yang terkadang lemah ini, yang terlalu sering merasa lelah ini. Membangunkan mimpi-mimpi itu . . . kembali . . ., akankah menjadi nyata?

***

Kulihat penunjuk waktu, pukul 16.30 WIB, kucoba langkahkan kakiku menuju kibaran semangat itu. Dengan modal semangat pula, kususuri jalan asing yang SAMA SEKALI belum pernah kujamah. Hingga akhirnya, pukul 17.52 Allah menuntunku menuju jalan lain. MAGHRIB! Sudah adzan maghrib! Astaghfirullah . . .! Hanya Allah yang PANTAS kumintai petunjuk saat ini, walaupun tetap ada sedikit keraguan akan kemampuanku. Walhasil, Alhamdulillah sampai di TKP walaupun sebelumnya sempat merelikui tempat-tempat baru itu . . . (tuing . . nyasar maksudnya :p).

Aku tiba dan  . . . zing!! Aura itu menyebar ke seluruh tubuh. Aura pembaharuan . . . oleh jiwa-jiwa baru yang ada di sini.
Ba’da adzan maghrib, kulihat berbondong-bondong jiwa-jiwa lugu menuju ke arahku, lalu melewatiku.‘Humm, dahsyat!’, batinku. ‘Sungguh indah rencana Allah.’
Kulanjutkan langkahku beberapa meter ke depan, dan tibalah di Base Camp ‘penentu peradaban’. Disambut dengan beberapa senyuman para sahabat seperjuangan, dan buuaanyak makanan ^^. Alhamdulillah, Allah Sang Maha Pemurah masih mengizinkan aku untuk merasakan indahnya ukhuwah ini.

***

Malam menyapa, ku menuju ke ‘sana’. Bismillah, kurengkuh pundaknya, kutuntun jalannya, bercengkerama. Hangat kurasa. Tutur sapanya, tanyanya, tatapan matanya, bisik manjanya . . . aku suka!
Semoga kami dan jiwa-jiwa baru ini bisa bersama-sama menggapai jannah-Mu. Ridho-Mu harapan di setiap gerak perjuangan kami.
. . .  




17 Okt ‘10
Nogotirto, Jetis.


Pagi menjelang, kesempatan itu datang kembali. Membersamai mereka, jiwa-jiwa baru itu. Akankah aku mampu? ‘Ya’ jawabnya. ‘Harus kucoba! Bismillah.’
Senyumnya kembali merekah, sapanya kembali bertutur, hangatnya kembali menyeruak. Aku merasakannya, semakin dalam . . . ukhuwah itu. INDAHNYA! Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah . .
Akan kami titi jalan ini bersama-sama, hingga di penghujungnya, akan kami temukan akhir yang indah. Amiin.
Jalan berliku ini, kan penuh tantangan, 1 yang PASTI kurasa. Lelah, fitrah raga dan  jiwa. Tapi AKU YAKIN, air mataku, peluhku dan semuanya takkan pernah sia-sia. Akhir yang indah akan kita capai nanti, insya Allah. Wallahu’alam Bishawab.

***

So, Saudariku akankah kita menyiakan kesempatan ini? Sungguh, rasa ini akan sulit diungkapkan ketika kau tak merasakannya sendiri. Afwan jika terlalu mellow ataupun terkesan menggurui (sungguh tak bermaksud), tapi sungguh ‘ini’ yang kurasa. Akan sulit merangkainya dalam kata-kata. Tapi kucoba juga menuliskannya, dan hasilnya begini. Afwan jika malah membingungkan ^^



Minggu, 10 Oktober 2010

Cintai Dia Dalam Diam


Cukup cintai dia dalam diam..
Bukan karena membenci hadirnya..tetapi menjaga kesuciannya
Bukan karena menghindari dunia..tetapi meraih syurgaNYA
Bukan kerana lemah untuk menghadapinya..tetapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup

Cukup cintai dia dari kejauhan..
Karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari ujian..
Karena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan..
Karena mungkin saja kan membawa kelalaian hati-hati yang terjaga..

Cukup cintai dia dengan kesederhanaan..
Memupuknya hanya akan menambah penderitaan..
menumbuhkan harapan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan..





Maka cintailah dia dengan keikhlasan..
Karena tentu kisah Fatimah dan Ali Bin Abi Talib diingini oleh hati..
tetapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi..?

Cukup cintai dia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhaan dan keikhlasan..

Selasa, 14 September 2010

Empat Belas September



Bolehlah kau merinduku,
asal jangan melampaui batas keimananmu,,,
jika rindumu menggebu tak terbendung,
hapuslah bayanganku
karena ku tak ingin
kehadiran bayanganku hanya merusak hubunganmu dg Kekasih Sejati, ALLAHU Robbi...



Kamis, 19 Agustus 2010

Hai, Pemuda!


Dunia berubah. Manusia berubah. Dan para pejuang harus berbenah. Kelak, yang kita hadapi dalam perjuangan menegakkan agama ini mungkin bukan para metroseksual yang takut kulitnya lecet. Tapi mereka yang begitu teguh memegang prinsipnya namun belum mengenal bagaimana mentauhidkan Allah ‘Azza Wa Jalla. Yang akan kita hadapi bukan para pria cengeng yang menangisi kuku tergores, tapi mereka yang kukuh karakternya meski tak dibesarkan dalam nilai-nilai Islam. [Jalan Cinta Para Pejuang - Salim A. Fillah]

Sabtu, 14 Agustus 2010

Hatiku Gerimis (Lagi)


Senja ini, alunan itu muncul kembali. Teratur, berirama. Meneduhkan jiwa syahdu, menggerakkan ujung penaku. Di ujung lelah, aku bangkit. Taman cinta ada di ujung sama dan aku masih jauh. Bertumpu pada dua kaki, berbekal yakin dalam hati, ku mencoba menapaki lagi jalan ini. Ya, setelah kurasa sudah terlalu lama aku duduk manis pada zona nyaman. Aku yakin ada yang menguatkanku, selalu berdiri tegap di sampingku, menjagaku. Maka, kuyakinkan diri bahwa jalan ini benar. Baru setengah jalan, belum tentu salah jalan. Bismillah_ 

Jumat, 16 Juli 2010

Ayo, Mulai Sekarang Juga!

. . . 
. . . (*berganti hari) 
detik ini, kubuka lembaran buku ku, masih sama . . 
sama kosongnya seperti sebuah papan tulis sebelum guru datang. . (*pinjem) 
sesulit inikah untuk memulai? 
. . . 
Sepercik cahaya itu muncul, 
Menyadarkanku . . 

Jumat, 25 Juni 2010

Kalau Boleh

Kalau boleh aku bilang,

Aku lelah

sangat lelah

ku serasa tak mampu berlari.. berdiri pun tidak.

TIDAK!
TAK BOLEH!
belum waktunya. 

di ujung sana ada yang menungguku
ada yang menantiku dengan kelelahan pula
aku harus mencapai ujung

TAK AKAN pernah kusiakan 
walau hanya satu.


Selasa, 25 Mei 2010

Bicara Tentang Cinta

Sebuah message tanda sayang dari seorang sahabat...



Bicara tentang cinta...

semua orang berhak mencintai siapapun...

tapi adalah hak Allah juga untuk ditaati syariat-Nya...

cinta kepada lawan jenis hanya berlaku setelah akad nikah...

sebelum itu berarti kita mendua pada Allah...

buat apa sih kita menduakanNya?

buat apa sih kita menyelingkuhiNya?


sedangkan cintaNya pada kita tak pernah ternoda...

tak pernah hilang...
 


Selasa, 18 Mei 2010

Nak, Inilah Sekolahmu : Alam Semesta

Saudariku, ada cerita yang membuatku merinding... 
Aku tak pernah bosan dengan cerita ini, karena menginspirasi banget. 
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya untuk kita, dalam menghadapi dunia ini..

Source : eramuslim
Publikasi: 16/12/2003 08:38 WIB



Perempuan itu berjalan mengitari kebun kecilnya, kehamilannya menua membuat langkahnya tertatih. Maha benar Allah saat manusia di perintahkan menghormati ibunya. 

“Ibumu mengandungmu sembilan bulan dengan kepayahan yang bertambah-tambah.” 


Sejenak ia berhenti dan mengehembuskan nafasnya, ditatanya lagi pot-pot kecil. Dia tersenyum sambil berkacak pinggang. Hhhfff…Benih akan bertumbuh menjadi pohon, berbunga dan berbuah. Memberi manfaat. 


“Nak, kau dengar kan? Gemericik air yang kusiramkan di tanah berisi benih tadi?”

“..itulah kau sayang. Aku membentukmu sejak disini.”

Dielusnya perut buncitnya, kemudian dibiarkannya semua letih berseteru membentuk pegal yang menyemut di kakinya. Ayunan didepan ‘padepokan kecil belakang rumah’ menjadi tempatnya bersantai. Allah memberikan pahala padamu wahai perempuan, surga! Dan kau mudah meraihnya dengan kesabaran.Sebagai istri terlebih sebagai ibu.


“Nak, kau ingin aku memperdengarkanmu apa? Sederet musik klasik yang katanya mencerdaskanmu? Sebentar, Nak… ada yang akan membentukmu lebih cerdas dan kau takkan bosan” 


Jumat, 07 Mei 2010

Ibunda, Ratu Hatiku

Bismillah.. 

Teruntuk saudaraku…
Kutemukan bait-bait puisi dari internet yang mewakili perasaanku untuk ibu…

Pagi ini, di dalam sebuah kartu ucapan merah jambu, kuselipkan puisi itu dan kukirim dengan harapan akan tiba saat ulang tahun ibu. Hanya do'a kupanjatkan pada Allah, agar dengan ridha-Nya, ibu mau menyentuh dan membacanya… 


Teruntuk Ibunda Tercinta

Saya teringat senandung kecemasan, yang dibawakan seseorang berikut ini,


‘Rabbana, siapa gerangan yang nasibnya lebih buruk dari kami.
Jika dalam keadaan seperti ini, kami dipindahkan ke dalam kubur.
Kami belum menyiapkan pembaringan kami.
Kami belum menghamparkan amal shaleh untuk tikar kami.
Bagaimana kami tidak menangis.
Sedangkan kami tidak tahu akhir perjalanan kami.
Nafsu selalu menipu kami dan hari-hari melengahkan kami.
Padahal maut telah mengepak-ngepakkan sayapnya di atas kepala kami.’

Akhirnya, Sahabat, tak ada salahnya dalam sujud-sujud kita, dalam untaian doa-doa kita, dalam tengadah jemari kita, sebuah permintaan ditambahkan. Sebuah pinta untuk seseorang yang telah mencinta kita dengan nafasnya..


”Rabbii… isi hidupnya hanya dengan sabar dan syukur. Rabbii… berikan untuk Ibunda, sebuah khusnul khatimah”.


Minggu, 25 April 2010

Dari Kawan

Seuntai kata ucapan milad dari seorang kawan, yang mampu membuatku kembali berkaca atas hidup yang kupilih untuk kulalui ini. 
Original Source : http://yohang.net/21-tahun-sebuah-batu-loncatan.html

*** 
Apakah perputaran masa demikian cepat hingga kita tak bisa merasakannya? Seringkali jenak-jenak waktu itu berlalu tanpa kita nikmati, tanpa bisa kita maknai.

Sebuah pesan milad hanyalah nasehat yang diulang-ulang setiap tahunnnya. Sekedar untuk mengingatkan akan makin dekatnya kita pada sapaan kematian. Atau tentang urgensi pemanfaatan waktu yang sering terbuang.

Selagi ruh masih lekat dengan jasad, sebelum malaikat maut datang menjemput, sebelum ajal menjelma di depan mata … Tak ada salahnya kita menata ulang rencana-rencana kehidupan, memetakan cita-cita dan harapan masa depa. Agar hidup ini lebih punya arah dan nantinya bisa bermuara di tempat yang tepat lagi bermanfaat.

Jangan lagi kita menjadi manusia kerdil, manusia kecil yang kata Sayyid Quthb, manusia yang hidup untuk dirinya sendiri. Manusia yang tidak peduli pada milliu yang ia tinggali.

Saat kita bisa menjadi besar dan menjadi manusia yang selalu dikenang penduduk langit, kenapa tak kita coba untuk wujudkan? Mengapa kita tidak mencoba menggapai tempat terhormat itu?

Ketika kehidupan kita bukan lagi milik kita sendiri. Ketika waktu luang, harta benda, jiwa raga, akal pikiran, dan segala yang ada pada diri kita menjadi bara pembakar bagi sebuah peradaban. Alangkah nikmatnya sebuah pengorbanan untuk manusia dan menjadi martir dalam perang kehidupan demi tegakkan panji kemenangan. Maka menjelmalah kita menjadi manusia besar.

Kalaupun itu terlalu tinggi untuk dicapai, maka cukuplah tangan dan lisan kita berhenti menyakiti. Cukuplah hati ini bersih dari dengki. Cukuplah raga dan jiwa ini patuh mengabdi pada Ilahi.

Kalaupun kita tak mampu memberi banyak manfaat bagi manusia, dan tak bisa mencipta sebuah, dua buah karya, cukuplah kehadiran kita tidak mencelakakan mereka. Cukuplah keberadaan kita tidak merugikan mereka.

Kalaupun kita tidak bisa menjadi "pahlawan" bagi orang lain, cukuplah kita menjadi pahlawan bagi diri kita sendiri, yang berhasil membawa diri dari gelap pada cahaya, dari maksiat pada taat, dari ingkar pada iman…

Ya Allah panjangkanlah umur kami, sehatkanlah tubuh kami, terangilah hati-hati kami, tetapkanlah iman kami, perbaikilah amal-amal kami dan luaskanlah rizki kami.

Dekatkanlah kami kepada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejelekan. Penuhilah hajat kami, dunia dan akhirat, akhirilah hidup kami dengan iman, Islam dan ikhsan. Tutuplah akhir hidup kami dengan baik dan janganlah engkau mengakhiri hidup kami dengan keburukan.

Ya Allah, jadikanlah akhir perkataan kami ucapan "La Ilaaha Illallah" dengan rahmat-mu wahai sebaik-baik Penyayang. Rahmat dan kesejahteraan semoga tercurah atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
***

Rabu, 14 April 2010

WANITA BELAJAR


Daripada Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka yang belum lagi aku melihat mereka. Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai cemeti-cemeti bagaikan ekor lembu yang digunakan untuk memukul orang. Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi bertelanjang, berlenggang lenggok waktu berjalan, menghayun-hayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas kepala mereka) bagaikan bonggol (goh) unta yang senget. Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk Syurga dan tidak akan dapat mencium bau wanginya. Sesungguhnya bau wangi Syurga itu sudah tercium dari perjalanan yang sangat jauh daripadanya".


(H.R. Muslim)

Selasa, 09 Maret 2010

Anak-Anak Adalah





Mengagumkan, hargai mereka.
Dapat dipercaya, percayailah mereka.

Kekanak-kanakan, izinkan mereka.
Mulia, hormati mereka.
Energetik, kembangkan mereka.
Mudah jatuh, peluk mereka.
Karunia, simpan sebagai sesuatu yang berharga.
Di sini saat ini, sertai mereka.
Tidak berdosa, bersukacitalah bersama mereka.
Penuh suka cita, hargai mereka.
Baik hati, belajarlah dari mereka.
Mudah dicintai, kasihilah mereka.
Ajaib, terbanglah bersama mereka.
Ningrat, hormati mereka.
Berpikiran terbuka, hargai mereka.
Berharga, nilailah mereka.
Suka bertanya, doronglah mereka.
Banyak akal, dukung mereka.
Spontan, nikmati mereka.
Berbakat, percayai mereka.
Unik, tegaskan mereka.
Mulai terluka, lindungi mereka.
Lengkap, kenali mereka.
Super spesial, syukuri mereka.
Rindu, perhatikan mereka.
Lucu, tertawalah bersama mereka. 



[Meiji Stewart]

Jumat, 05 Maret 2010

ELEGI LIDI





Kami menjadi lidi-lidi,

Akan menjadi sapu bersatu tanpa sayap,
Atau tetap jadi lidi,/
Bau-bau tangan menggenggam, 
Akankah tetap menyatukan,
Atau mematahkan mereka satu-satu,/
Tiga kali tiga ratus ‘nam puluh lima,
Jadi satu ikatan atau tercerai mati,
Oleh birokrasi, agitasi, dogma-dogma,
Antara yang dicat satu-satu,
Muka mereka belang-belang,
Lidah-lidah bercabang, menjilat, menatap awang-awang,
Ada lagi yang tersisih di kolong peraduan, /
Bau-bau tangan menggenggam, 
Akankah tetap menyatukan, 
Atau mematahkan satu-satu,
Muka-muka mereka belang-belang,
Tiga kali tiga ratus ‘nam puluh lima,



(Noel)

Sabtu, 13 Februari 2010

Semoga Kita Selalu Bersyukur


Semoga kita selalu bersyukur, bahwa hari ini cerah sehingga tak perlu membawa payung dan tangan kita lebih leluasa untuk beramal.

Semoga kita selalu bersyukur, saat dimanapun kita lapar, disitu kita bisa segera membeli makanan halal dan rizqi selalu mengalir buat kita.
Semoga kita selalu bersyukur, saat kita sedang sibuk dengan dunia, ada adzan memanggil, mengingatkan kita untuk kembali ke asal.
Semoga kita selalu bersyukur, saat kita sedang goyah ada ukhuwah yang tak tanggung dalam mengingatkan dan meluruskan. 
Saat sesuatu yang mudah menjadi sulit, semoga saat melakukannya ada nilai untuk meningkatkan derajat kita di mata-Nya.
Saat kita merasa lelah dengan peran kita, semoga syukur selalu terpanjat agar keridhoan itu menjadikan kita seorang bintang gemilang dalam setiap episode hidup.

Credit Photo by DevianArt

Kamis, 04 Februari 2010

Ibunda, Mengapa Engkau Menangis?


Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. 
"Ibu, mengapa Ibu menangis?"

Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak."

"Aku tak mengerti" kata si anak lagi.


Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.


"Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."


Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. 
"Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"


Sang ayah menjawab, 
"Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan".


Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.





Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.
Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan. 

"Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"


Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,
"Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur. Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu. Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa. Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah. Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya. Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak? Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi. Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan.


Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup, berbaktilah, selagi masih ada waktu.....karena di kakinyalah kita menemukan surga..

Kamis, 28 Januari 2010

Gadis Itu Tewas Dalam Posisi Menari


Sebagai pemandi mayat selama 13 tahun di Saudi Arabia ia belum pernah melihat pemandangan seperti ini. Ketika ia membuka selimut yang menutupi mayat tersebut ia seketika pingsan. Beberapa wanita datang berusaha menyadarkannya, setelah ia sadar Fulanah segera menemui ibu si mayat tersebut dan bertanya, wahai ukhti seumur hidupku aku belum pernah melihat kondisi jasad yang demikian, aku melihat jasad putrimu dalam keadaan menari (berjoget) apa yang dilakukan putrimu di masa hidupnya?? 

Sang ibu dengan terisak menceritakan, bahwa putrinya semasa hidupnya menggandrungi musik dan nyanyian. Ia terobsesi dengan musik, terlebih usianya yang baru menginjak remaja (ABG) sulit bagi sang ibu untuk menasehatinya. Ia senang menonton lagu-lagu favorit yang sedang hit dalam video klips, menyukai penyanyi-penyanyi tersebut dengan penuh cinta. Hidupnya hanya di isi dengan nyanyian dan musik. 
Suatu hari gadis belasan tahun itu datang dalam sebuah pesta, karena memang ia diundang oleh kawannya. Dalam sebuah pesta tentu saja didalamnya ada nyannyian dan musik. Maka ketika lagu kesayangannya dinyanyikan ia tidak dapat menahan dirinya.Mulailah ia menari (berjoget) dan bernyanyi dengan riangnya. Dalam keadaan yang sangat bersemangat itu tiba-tiba ia terjatuh dan tubuhnya membentur meja di depannya. Ia tak sadarkan diri, orang-orang di sekitarnya berusaha menolongnya dan mereka mendapati gadis itu telah tiada. Dan, tubuhnya kaku (benar-benar kaku dan keras)tidak dapat digerakkan. Dengan posisi tangan meliuk di atas kepala (sebagaimana layaknya orang berjoget).
Setelah mendengar penjelasan sang ibu, Fulanah berusaha memandikan mayat gadis malang itu ia pun berusaha memposisikan jasad sang gadis sebagaimana layaknya mayat yang akan dikafankan. Tapi, subhanallah jasad itu benar-benar kaku seperti batu, ia tidak dapat menekukkan tangan sang mayat, akhirnya ia pasrah membungkus mayat dalam keadaan sebagaimana adanya. 
Jika akhir hidup manusia yang menggemari para penyanyi seperti diatas mendapatkan hukuman seperti itu, bisakah kita membayangkan bagaimana keadaan para penyanyi (artis) itu sendiri bila mereka tidak segera bertaubat kepada Allah ? 
Tidakkah kita mengambil ibrah ini wahai hamba Allah?? Tidak menjadi jaminan usia yang muda tidak akan diburu ajal? Tidakkah kita takut ketika kita melakukan maksiat tiba-tiba Allah mencabut nyawa kita dengan mendadak? Berapa banyak generasi salaf takut akan kondisi diatas, mati dalam keadaan suul khatimah (akhir yang buruk).Ada diantara mereka yang senantiasa berdoa agar Allah mewafatkan mereka ketika mereka sedang sujud sehingga Allah pun mengabulkan doanya. Semoga Allah menjadikan kita senatiasa istiqamah dalam ketaatan dan mengakhiri hidup kita dengan husnul khatimah.amin. 

Sumber: Daurah Syar’iyah Muslimah Mahad Darul Hidayah, Rabwa, Riyadh.
Muraja’ah oleh : Ustadz Eko Hariyanto Lc 
( 
www.jilbab.or.id )

Sabtu, 23 Januari 2010

Mengapa Orang Yahudi, rata-rata pintar?





Studi yang dilakukan mendapatkan fakta-fakta sebagai berikut :


Ternyata, bila seorang Yahudi Hamil, maka sang ibu segera saja meningkatkan aktivitasnya membaca, menyanyi dan bermain piano serta mendengarkan musik klasik. 
Tidak itu saja, mereka juga segera memulai untuk mempelajari matematika lebih intensif dan juga membeli lebih banyak lagi buku tentang matematika, mempelajarinya, dan bila ada yang tidak diketahui dengan baik, mereka tidak segan-segan untuk datang ke orang lain yang tahu matematika untuk mempelajarinya. 
Semua itu dilakukannya untuk anaknya yang masih didalam kandungan.


Setelah anak lahir, bagi sang ibu yang menyususi bayi nya itu, mereka memilih lebih banyak makan kacang, korma dan susu. 
Siang hari, makan roti dengan ikan yang tanpa kepala serta salad. Daging ikan dianggap bagus untuk otak dan kepala ikan harus dihindari 

karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk pertumbuhan otak si anak. Disamping itu sang ibu diharuskan banyak makan minyak ikan (code oil lever).
Menu diatur sedemikian rupa sehingga didominasi oleh ikan. Bila ada daging, mereka tidak akan makan daging bersama-sama dengan ikan,
karena mereka percaya dengan makan ikan dengan daging hasilnya tidak bagus untuk pertumbuhan. 
Makan ikan seyogyanya hanya makan ikan saja, bila makan daging, hanya makan daging saja, tidak dicampur. 
Makan pun, mereka mendahulukan makan buah-buahan baru makan roti atau nasi. Makan nasi dulu baru kemudian makan buah, 
dipercaya akan hanya membuat ngantuk dan malas berkerja.
Di New York, ada pusat Yahudi yang mengembangkan berbagai kiat berbisnis kelas dunia. 
Disini terdapat banyak sekali kegiatan yang mendalami segi-segi bisnis sampai kepada aspek-aspek yang mempengaruhinya. 
Dalam arti mempelajari aspek bisnis yang berkaitan juga dengan budaya bangsa pangsa pasar mereka. 
Pendalaman yang bergiat nyaris seperti laboratorium, “research and development” khusus perdagangan dan bisnis ini dibiayai oleh para konglomerat Yahudi. 
Tidak mengherankan bila kemudian kita melihat keberhasilan orang Yahudi seperti terlihat pada : Starbuck, Dell Computer, Cocacola, DKNY, Oracle, 
Pusat film Hollywood, Levis dan Dunkin Donat.



Di Israel, merokok itu tabu ! Mereka memiliki hasil penelitian dari ahli peneliti tentang Genetika dan DNA yang meyakinkan bahwa nikotin akan merusak sel utama yang ada di otak manusia yang dampaknya tidak hanya kepada si perokok akan tetapi juga akan mempengaruhi “gen” atau keturunannya. Pengaruh yang utama adalah dapat membuat orang dan keturunannya menjadi “bodoh” atau “dungu”. 
Walaupun, kalau kita perhatikan , maka penghasil rokok terbesar di dunia ini adalah orang Yahudi ! Tetapi yang merokok , BUKAN orang Yahudi.
Khusus tentang rokok, negara yang mengikuti jejak Israel adalah Singapura. Di Singapura para perokok diberlakukan sebagai warga negara kelas dua. 
Semua yang berhubungan dengan perokok akan dipersulit oleh pemerintahnya. Harga rokok 1 pak di Singapura adalah 7 US Dollar, bandingkan dengan di Indonesia yang hanya berharga 70 sen US Dollar. Pemerintah Singapura menganut apa yang telah dilakukan oleh peneliti Israel , bahwa nikotin hanya akan menghasilkan generasi yang “Bodoh” dan “Dungu”.
Percaya atau tidak, tentunya terserah kita semua. Namun kenyataan yang ada terlihat bahwa memang banyak sekali orang yahudi yang pintar ! 
Tinggal, pertanyaannya adalah, apakah kepintarannya itu banyak manfaatnya bagi peningkatan kualitas hidup umat manusia secara keseluruhan.