Termenung, tergugu di
salah satu pojok pantai. Aku terdiam. Sepertinya sudah terlalu lama.
Ta’arufku kandas.
Terlalu banyak kata
yang ingin kuungkapkan. Namun aku tak kuasa mengeluarkan sepatah kata pun.
Sedih.
Kutilik hatiku.
Apakah ia masih sama? Apakah aku merasa kehilangan?
Iya, perasaan
kehilangan ini yang mengkhawatirkanku.
Aku salah. Aku telah
punya ekspektasi tinggi padanya, bahkan sebelum ada keputusan final.
Sedikit flashback…
“Kamu
memang kekanak-kanakan! Bodoh!”
“Memang
benar, aku memang bodoh..”
“Tolol!”
“Hanya
orang tolol yang bisa mengejarmu selama itu..”
“Kamu
tidak mengerti apa-apa!”
“Aku
memang tidak mengerti apa-apa.”
Sedikit percakapan
kami dalam rinai hujan.
Terimakasih karena
kamu telah menyukaiku.
*** Ini cerita khayalan yang sama sekali tak aku inginkan. Latar belakang ku nulis ini adalah karena habis nonton film You Are The Apple Of My Eyes dan gue lagi getol banget sama nilai-nilai yang disampaikan di dalamnya. So, Its a Totally Fiction! :)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar