Rabu, 19 Juni 2013

Mengenang Simbah Samhadi Suparno

18 Juni 2013

Malam ini target nyelesaikan rapor! Etapi, malah online sampe jam10an malem. Alhasil, kantuk menyerang daaan aku memutuskan untuk tidur. 
*matikan laptop
*matikan lampu
*hp bunyi
*buka hp
*shock!
*lemes

*ngabari bapak

*tidur


Kabar apakah gerangan yang membuatku shock hingga aku memilih untuk menunda tidur, padahal mata sudah sulit terbuka? 


Simbah saya, Samhadi Suparno, seorang simbah yang sehat kuat segar bugar. Begitulah aku mengenalnya. Kenangan kami banyak tercipta ketika aku masih kecil. Sepulang dari sekolah TK, aku menuju rumahnya, iya karena deket sama TK ku. Bisa dibilang, masa kecilku dihabiskan bersamanya. 
Ketika baru saja aku mendapat kabar kepergiannya yang secepat ini, aku terasa lunglai. Mataku yang awalnya ngantuk berat menjadi melek dan akhirnya berbincang dulu sama ibuk. Seperti biasa, berbincang bersamanya membuatku mampu melihat dunia yang fatamorgana ini. 

Secepat ini kepergiannya, sosok yang kukenal sangat ramah, banyak teman, hobi gowes dan vespaan, sampai-sampai ia gabung komunitas sepeda dan vespa. Seorang simbah yang aktif, di usianya yang ke 68 ini ia masih terlihat awet muda dan seringkali mengirim salam kepada teman-temannya via radio. Iya, sosok seperti itu yang kini takkan pernah kulihat lagi di dunia. Relasinya banyak dari bermacam kalangan, seusia ataupun anak-anak muda (anak-anak radio). 


19 Juni 2013

Hari ini datang juga, kala Simbah tersayang memasuki kediaman terakhirnya. Aku merasa kehilangan. Seorang yang kukenal energik, tanpa ada sinyal apapun, Izrail datang dan mencabut nyawanya atas perintah Allah. Sebenarnya, ada tanda-tanda yang jika kucermati memang sebuah momen dimana keluarga harus menyiapkan diri. Simbah sehat, tak pernah ada gejala yang membuat kita tau bahwa Simbah memiliki sakit. Waktu itu, perjalanan Simbah Samhadi boncengin istri pulang dari pasar. Di tengah perjalanan, beliau merasa kliyengan  dan akhirnya diminta Mbah Putri berhenti di tepi jalan. Langsung, pada hari itu juga simbah dijemput oom dan dibawa ke rumah sakit. Nah, diagnosa awal adalah stroke! Beliau langsung opname karena tubuh bagian kanan tidak bisa digerakkan. 3 pekan setelah Simbah dinyatakan sakit, beliau wafat dengan keadaan sakit komplikasi. Semoga, Khusnul Khotimah Simbah. 

Gimana keluarga ga shock? Simbah yang awalnya sehat saja, tetiba dinyatakan memiliki penyakit komplikasi?
Di sini, kita bisa belajar banyak. Bahwa, manusia hanya bisa berusaha. Untuk menjaga amanah tubuh yang Allah kasih ini, periksakanlah secara berkala kesehatan kita. Keluarga sampai tak tahu penyakit ini karena Simbah memang tak pernah periksa, jadi terlihat baik-baik saja. Namun bagaimanapun jua, Ini memang sudah waktunya Simbah berpulang, Allah sudah amat merindukannya. Inilah waktu terbaik bagi Simbah. Semoga amalmu selama hidup menjadi bekal yang cukup untuk di akhirat sana, Simbahku sayang..
Kami, keluarga besar, mencintaimu..

Ini pelajaran untuk kita semua, bahwa Izrail datang tak pernah bilang-bilang. Jadi, pastikan bahwa setiap waktu kita digunakan untuk melakukan hal bermanfaat. Semoga, kita mendapati diri kita memiliki akhir Khusnul Khotimah, akhir yang baik, aamiin. 


Simbah Samhadi Suparno, meninggal dunia di usia 68 tahun. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar