18 Juni 2013
Malam ini target
nyelesaikan rapor! Etapi, malah online sampe jam10an malem. Alhasil, kantuk
menyerang daaan aku memutuskan untuk tidur.
*matikan laptop
*matikan lampu
*hp bunyi
*buka hp
*shock!
*lemes
*ngabari bapak
*tidur
Kabar
apakah gerangan yang membuatku shock hingga aku memilih untuk menunda
tidur, padahal mata sudah sulit terbuka?
Simbah saya,
Samhadi Suparno, seorang simbah yang sehat kuat segar bugar. Begitulah aku
mengenalnya. Kenangan kami banyak tercipta ketika aku masih kecil. Sepulang
dari sekolah TK, aku menuju rumahnya, iya karena deket sama TK ku. Bisa
dibilang, masa kecilku dihabiskan bersamanya.
Ketika baru saja
aku mendapat kabar kepergiannya yang secepat ini, aku terasa lunglai. Mataku
yang awalnya ngantuk berat menjadi melek dan akhirnya berbincang dulu sama
ibuk. Seperti biasa, berbincang bersamanya membuatku mampu melihat dunia yang
fatamorgana ini.
Secepat ini
kepergiannya, sosok yang kukenal sangat ramah, banyak teman, hobi gowes dan
vespaan, sampai-sampai ia gabung komunitas sepeda dan vespa. Seorang simbah
yang aktif, di usianya yang ke 68 ini ia masih terlihat awet muda dan
seringkali mengirim salam kepada teman-temannya via radio. Iya, sosok seperti itu yang
kini takkan pernah kulihat lagi di dunia. Relasinya banyak dari bermacam
kalangan, seusia ataupun anak-anak muda (anak-anak radio).
19 Juni 2013
Hari
ini datang juga, kala Simbah tersayang memasuki kediaman terakhirnya. Aku
merasa kehilangan. Seorang yang kukenal energik, tanpa ada sinyal apapun,
Izrail datang dan mencabut nyawanya atas perintah Allah. Sebenarnya, ada
tanda-tanda yang jika kucermati memang sebuah momen dimana keluarga harus
menyiapkan diri. Simbah sehat, tak pernah ada gejala yang membuat kita tau
bahwa Simbah memiliki sakit. Waktu itu, perjalanan Simbah Samhadi boncengin
istri pulang dari pasar. Di tengah perjalanan, beliau merasa kliyengan dan akhirnya diminta Mbah
Putri berhenti di tepi jalan. Langsung, pada hari itu juga simbah dijemput oom
dan dibawa ke rumah sakit. Nah, diagnosa awal adalah stroke! Beliau langsung opname karena
tubuh bagian kanan tidak bisa digerakkan. 3 pekan setelah Simbah dinyatakan
sakit, beliau wafat dengan keadaan sakit komplikasi. Semoga, Khusnul Khotimah
Simbah.
Gimana
keluarga ga shock? Simbah yang awalnya sehat saja, tetiba dinyatakan memiliki
penyakit komplikasi?
Di
sini, kita bisa belajar banyak. Bahwa, manusia hanya bisa berusaha. Untuk
menjaga amanah tubuh yang Allah kasih ini, periksakanlah secara berkala
kesehatan kita. Keluarga sampai tak tahu penyakit ini karena Simbah memang tak
pernah periksa, jadi terlihat baik-baik saja. Namun bagaimanapun jua, Ini
memang sudah waktunya Simbah berpulang, Allah sudah amat merindukannya. Inilah
waktu terbaik bagi Simbah. Semoga amalmu selama hidup menjadi bekal yang cukup
untuk di akhirat sana, Simbahku sayang..
Kami,
keluarga besar, mencintaimu..
Ini
pelajaran untuk kita semua, bahwa Izrail datang tak pernah bilang-bilang. Jadi,
pastikan bahwa setiap waktu kita digunakan untuk melakukan hal bermanfaat.
Semoga, kita mendapati diri kita memiliki akhir Khusnul Khotimah, akhir yang
baik, aamiin.
Simbah
Samhadi Suparno, meninggal dunia di usia 68 tahun.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar