Kamis, 05 Juni 2014

Dia Yang Tak Pernah Pergi, Bernama SAHABAT

Di dunia ini, dalam hidup ini, terlalu banyak hal yang bisa disyukuri. Banyaaak sekali. Allah memberikan banyak sekali hal yang bisa kita syukuri. Syukur akan nafas kita, syukur akan kesehatan fisik kita, syukur akan indahnya alam semesta dipandang mata, tak lupa syukur akan sahabat-sahabat bijak yang Allah berikan pada kita.

Keberadaan sahabat sangat penting dalam hidup. Karena sahabat sejatilah yang sejatinya selalu ada, dalam kondisi baik kita, maupun kondisi terburuk sekalipun. Sahabat untuk berbagi, senang bahagia pun duka kesedihan. Ia yang tak pernah pergi, bernama SAHABAT. Maka, nikmat Tuhan mana lagi kah yang kamu dustakan?

Izinkan aku berbagi bahagia tentangnya yang bernama SAHABAT. Keluasan rahmat Allah yang memberi sahabat, pantaskah untuk tidak kita syukuri?

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah...


Saat aku terpuruk, sosok inilah yang selalu hadir terdepan tercepat mengusap airmataku. Nasehat-nasehatnya selalu kunantikan. Dialah yang kupercaya, yang tidak akan berkhianat.

Selama ini, kamu hidup penuh dengan pertanyaan, bukan? Apakah dia jodohmu, apakah dia takdirmu. Kamu juga sudah melakukan usaha terbaikmu. Menjaga dirimu dan dirinya agar tetap di jalan yang benar, juga menempatkan orangtua di urutan pertama. Dan sekarang kau bisa lihat hasilnya. Dia bukan untukmu. Dia bukan jodohmu. Bukankah seharusnya kau sekarang bisa bernafas lega? Tuhan telah menunjukkan padamu. Yang sekarang perlu kau lakukan adalah terus percaya dan percaya padaNya. Tuhan punya yang terbaik untukmu...

Ketika aku kehilangan nafsu makan disebabkan suatu hal, bahkan di depan makanan kesukaanku pun, ia hadir lagi,

Jangan egois sayang, di perutmu itu kelak akan menjadi tempat tumbuh kembang buah hatimu. Jangan biarkan perutmu tidak terjaga dengan baik. Bukan hanya untukmu, tapi juga demi orang lain. Bukan hanya untuk saat ini, tapi juga untuk kehidupan di masa datang. Persiapkan segala sesuatunya dengan baik...

Ya benar, aku egois, sangat egois. Bagaimana aku lupa akan hal itu? Tentang jundi-jundi Allah yang aku harus menjadikannya penegak kalimat Allah di bumi. Astaghfirullahal’adzim...

Kalau sudah siap dan pantas, pasti dikasih jauh melebihi apa yang kita minta kok. Tenang aja.”

Percaya saja, jika mendapati kehilangan berarti hal tersebut tak lagi baik dan kamu tak memerlukannya lagi. Perlahan melepas yang tak semestinya digenggam, karena mempertahankan yang tak seharusnya akan membuatmu buta pada banyak kesempatan...

Ini berati bahwa, aku dikembalikan menjadi diriku sendiri seutuhnya. 


Sudah lama ku berhenti pertanyakan masa depan. Bukan karena aku sudah tahu jawabannya, tapi karena menurutku itu semua hanya masalah waktu. Ketika aku patah hati, aku bergumam sendiri, ‘karena ini kamu akan mendapatkan sebuah pembelajaran. Mungkin tidak satu, tapi lebih. Dan semoga tidak untuk sesaat’”. 

Beruntunglah kita, yang memiliki sahabat dan bisa memaknai arti keberadaan mereka. Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmatNya kepada sahabat-sahabat bijak kita. Aamiin. 

Jumat Mubarok! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar