Senin, 02 Desember 2013

Kekuatan Perubahan

Oleh : M. Anis Matta, Lc.

Kakinya berdarah-darah. Orang-orang Thoif bukan saja menolak dakwahnya. Tapi juga menggunakan kekerasan untuk menolak dakwahnya. Setelah Quraisy menolak habis dakwahnya, dan orang-orang mulia seperti Khadijah yang menjadi tulang punggungnya wafat, kini anak-anak Thoif melemparinya batu. Sampai ia berlumuran darah. Di saat seperti itulah Jibril datang menawarkan bantuan : biar kuhancurkan mereka semua!

Menggoda betul tawaran Jibril itu. Tapi, “Tidak!” jawab Rasulullah saw kepada Jibril. “Aku bahkan memohon penangguhan untuk mereka. Sungguh aku berharap bahwa Allah akan mengeluarkan tulang sulbi mereka anak-anak yang akan menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya.” (Bukhari dan Muslim)

Seandainya ia seorang pendendam, ia pasti menerima tawaran Jibril itu. Tapi tidak! Ia seorang pencinta. Dan ia sadar bahwa ia bisa mengubah komunitas penggembala kambing yang angkuh di Jazirah Arab menjadi pemimpin-pemimpin peradaban dunia yang rendah hati. Hanya dengan kekuatan cinta. Dan itulah yang kemudia terjadi : hanya dalam waktu 22 tahun 2 buan dan 22 hari, beliau merampungkan tugas kenabiannya dengan membawa seluruh jazirah kedalam cahaya Islam.

Cinta adalah kekuatan perubahan yang dahsyat. Lima belas abad kemudian, Erich Fromm menjelaskan kekuatan cinta dalam proses perubahan :

“Pendekatan cinta adalah kebalikan dari pendekatan dengan kekerasan. Cinta berusaha memahami, menguatkan dan menghidupkan. Dengan cinta, seorang individu akan selalu mentransformasikan dirinya. Dia menjadi lebih peka, lebih menghargai, lebih produktif, lebih menjadi dirinya sendiri. Cinta tidak sentimental dan tidak melemahkan. Cinta adalah cara untuk mempengaruhi dan merubah sesuatu tanpa menimbulkan ‘efek samping’ sebagaimana kekerasan. Tidak seperti kekerasan, cinta membutuhkan kesabaran, usaha dari dalam. Lebih dari semua itu, cinta membutuhkan keteguhan hati. Menyelesaikan masalah dengan membutuhkan keteguhan hati untuk terhindar dari frustasi, untuk tetap sabar meskipun menemui banyak hambatan. Cinta lebih membutuhkan kekuatan dari dalam, kepercayaan daripada sekedar kekuatan fisik.” (Cinta, Seksualitas, Matriarki, Gender, 291;2002).

Kalau Erich Fromm menjelaskan kekuatan cinta dalam merubah individu dan masyarakat dengan bahasa psikososial, maka Iqbal menjelaskannya dalam bait-bait puisinya :

Kekuatan cinta bukan dari tanah, air dan udara,
kekuatannya bukan keliatan urat asalnya; 
cinta menundukkan Khaibar tanpa kesulitan, 
cinta membelah badan bulan, 
cinta memecahkan tengkorak Nimrod tanpa pukulan, 
menghancurkan tentara Fir’aun tanpa pertempuran.

(Javid Namah; 29; 2003)

Minggu, 01 Desember 2013

Rumpi Tiga Ibu Muda

Reader, pengen banget cerita kisahku hari ini. Sepulang kuliah yang waktunya udah hampir maghrib, embak sekelas aku ada yang ngajakin makan. Beliau ini masih seumuran aku, namun sudah bersuami dan beranak #eh mempunyai anak maksudku. "Tapi, kok ngajakin aku makan ya?" batinku saat itu. pertanyaan ini pun akhirnya terjawab setelah sampai di TKP, alias warung makan. Di sana kami ngobrol dan sharing banyak hal. Beliau cerita tentang proses nikahannya sampai adanya anak sekarang ini. Semangat Bunda satu ini, ah bikin iri deh.
Tibalah saat beliau bilang, "Kalau aktivis kayak Mawar, pasti nikahnya sama temen se-organisasi, iya kan? Bisa jadi se-BEM. Iya kan?" tanyanya menggodaku. Uwaaa, aku harus jawab apa dengan kondisiku yang sekarang? Ehm, akhirnya aku jawab gini (agak diplomatis) "Anu Mba, Mawar ga ikut BEM kok" wuhahahaha XD

Senin, 04 November 2013

Badai Hati Empat November

Apa kau pernah kehilangan sesuatu yang berharga? Aku sekarang sedang mengalaminya, Sahabat. Sakit, sedih, muram, lemas. Tapi entah apa yang membuatku yakin, bahwa Allah akan menggantinya. Bukan menggantinya dengan yang lain, namun mengganti dia dengan dia (juga) yang jauh lebih baik. Sekarang Allah hanya sedang menguji, apakah aku bisa ikhlas atas apapun ketentuanNya. Kalau aku mampu melalui ini, Allah pasti akan memberiku ganti dengan dia yang jauh lebih baik. Keep Husnudzon sama Allah :’) 


Minggu, 03 November 2013

Tentang Lahirnya Bayi ke Bumi

Sore ini, seusai mandi kutengok ponselku yang teronggok di sisi tempat tidur. Ada satu message. Lalu kubaca,

Ammah, tengok message FB ya, Ummi kirim foto Mba Salma”,

ternyata dari Sista tercintah. Lekas kubuka netbook manisku, sekaligus setting koneksi internet. Ya, langsung download foto-foto kiriman Ummu Salma. Cantik. Salma sudah semakin dewasa, batinku. Jilbab-jilbab yang dia pakai adalah jilbab Umminya.

Biasanya pakai yang jilbab orange, jadi keliatan lebih cerah. Trus aku kan cerita, dulu Ummi punya banyak jilbab kayak gitu, tapi udah dibawa Ammah. Eh dianya marah-marah…

Ah, Salma, kamu memang sungguh menggemaskan. Besok boleh kok jilbabnya dilungsur mba Salma lagi :’)





Setelah beberapa saat memperhatikan foto Salma, kok banyak notif di grup #BFF. Lalu kutengoklah, ternyata sedang ramai membicarakan tentang #gentlebirth. Obrolan ini membawaku pada timeline mba @aniesmut. Disana, beliau paparkan proses lahirnya #Fikri (putra ketiganya) ke dunia secara #gentlebirth. Aku telusuri TL bunda 3 anak ini, dan memaksaku mencapai 1 quote indah, intinya “Yang menjadikan wanita seorang ibu sempurna bukanlah cara melahirkan buah hatinya, namun proses ia merawat dan menjalani kodratnya” :’) cantik bukan?

Sebenarnya ada kultwit dari mba Anies, tapi kok belum mood untuk rewrite di sini. Disebabkan karena koneksi yang tak mendukung juga sih. Nanti deh, disusulkan.


Oke, sudah mood (ceritanya sudah berhari-hari gitu yaa). Sekarang aku retweet deh kultwitnya mba @aniesmut. 


Jumat, 01 November 2013

LAKI? Sholat Jamaah di Masjid Dong!

Kisah yang sangat bagus (Repost dari Grup Whatsapp). 

Seorang pria bangun pagi-pagi untuk melaksanakan ibadah shalat subuh. Setelah mengenakan pakaiannya, dia berangkat ke masjid. Dalam perjalanannya ke masjid, pria tersebut terjatuh dan pakaiannya menjadi kotor. Dia bangun, membersihkan diri, lalu kembali pulang. Sesampainya di rumah, dia mengganti pakaiannya, lalu berangkat kembali ke masjid. Dalam perjalanannya ke masjid, pria tersebut kembali terjatuh di tempat yang sama. Lalu dia kembali bangun, membersihkan diri, dan pulang kembali. Sesampainya di rumah, sekali lagi, dia mengganti pakaiannya, lalu berangkat kembali ke masjid. 
Dalam perjalanan ke masjid kali ini, dia bertemu seorang pria yang memegang lampu. Dia bertanya pada pria tersebut dari mana dia dan pria itu menjawab, 

“Aku melihatmu terjatuh dua kali dalam perjalananmu ke masjid, jadi aku membawakan lampu untuk menerangi jalanmu"

Pria yang pertama tadi mengucapkan terimakasih pada pria yang membawakannya lampu, dan keduanya berjalan bersama ke masjid. Setibanya di masjid, pria yang pertama tadi mengajak pria yang membawa lampu untuk shalat berjamaah dengannya. Pria tersebut menolaknya. Pria pertama terus mengajaknya beberapa kali lagi, namun jawabannya tetap sama. Pria itu bertanya mengapa dia tidak mau shalat bersamanya. Pria dengan lampu itu menjawab, 

“Aku adalah setan”

Pria itu terkejut mendengar jawabannya. Setan kemudian melanjutkan, 

“Aku melihatmu menuju ke masjid dan akulah yang membuatmu terjatuh. Ketika kau pulang, membersihkan diri dan berangkat kembali ke masjid, Tuhan mengampuni semua dosamu. Aku menjatuhkanmu sekali lagi, tapi kau tidak tinggal di rumah, dan tetap berangkat kembali ke masjid. Karena itu, Tuhan mengampuni semua dosa orang-orang di rumah tanggamu. Aku khawatir jika aku menjatuhkanmu lagi, Tuhan akan mengampuni dosa orang-orang di kampungmu, jadi aku memastikan kau sampai di masjid tanpa terjatuh".

Subhanallah, “Janganlah kau membatalkan niat baik yang akan kau lakukan karena kau tidak pernah tahu ganjaran apa yang mungkin akan kau dapatkan dari beratnya rintangan yang kau hadapi ketika berusaha melaksanakannya. Karena kebaikanmu bisa menyelamatkan keluarga dan bangsamu.”
Maha suci Allah dalam kemuliaannya.

Hikmah :

Hal ini menganalogikan bahwa apa-apa yang kita lakukan, pada hakikatnya adalah hanya untuk mendapat ridho Allah. Apa yang kita bilang baik, tidak ada jaminan bahwa itu akan membawa pahala, kecuali apa-apa yang termaktub dalam Al-Qur’an dan sudah Rasulullah contohkan. Misal saja, shalat 5 waktu di masjid bagi laki-laki muslim baligh. Apapun alasannya, seberapapun besar rintangannya, Allah menilai usaha. Jadi, jangan menyerah hanya dengan 1 alasan yang bahkan tak cukup kuat untuk merobohkan dalil-dalil yang mengisahkan teladan Rasulullah. Masih belum shalat jamaah 5 waktu di masjid, wahai laki-laki sejati? Yuk, Allah masih memberikan kesempatan dengan Maha Baik-Nya J

Kamis, 31 Oktober 2013

Jembatan Kita


Jangan pernah memikirkan orang yang tak memikirkanmu. Masih ada orangtua, kakak, adik, simbah, eyang, pakde, bude, keponakan, sepupu yang perlu kau pikirkan.
Sebenarnya sedih mengingat peristiwa-peristiwa yang tlah kualami selama 3 tahun terakhir ini.
ah tidak tidak..!
Ini proses yang mendewasakanku. Allah yang pilihkan jalan ini untukku.
Aku harus kuat, aku harus tersenyum, karena Allah tlah janjikan pahala berlipat, bukan?

Masih banyak yang harus ku syukuri daripada mengeluhkan hal yang sangat tak pantas bagiku.
Embak Mafi selalu dan selalu bisa meluluhkan hatiku saat sedang mengeras.
ah iya, aku masih punya Embak Mafi, Mas Iswara, Salma, Zahra, dan tentu keluarga besar lainnya.
Benar, aku tak boleh bermuram, sangat tak pantas. Allah takkan mengambil sesuatu dari kita melainkan akan menggantinya dengan yang lebih baik. Yang terbaik. Iya?

Ya, aku harus melanjutkan hidupku. Mengapa aku harus bersedih berlama-lama?
Ah ya, lagi, kalau kau memikirkan orang yang tak lagi memikirkanmu, itu namanya sia-sia.

Tapi, tapi, aku pernah bilang ini ketulusan. Iya benar, ketulusan tak menuntut apa-apa, termasuk keberadaannya di sampingmu selalu, Maw.
Izinkan dia bahagia, minimal sedikit ketulusanmu berperan dalam kebahagiaannya, dengan cara tak menghalangi proses baiknya.

Baiklah, saya akan pertahankan ketulusan, bukan ego.
Syemangaaaaaaat ˆ⌣ˆ


Saat jenuh sulit diakhiri, ketika kaki seperti tak mampu tuk berdiri, jika semua penolong seakan lari, saat tiada teman tuk berbagi, ingat, hanya Allah yang tak pernah biarkan kita melangkah sendiri.
Faidza 'azzamta fa tawakkal 'alallah - jika kita sudah berusaha, maka bertawakallah kpd Alah -

Minggu, 27 Oktober 2013

Inspiring Ummahat

Jujur, pengalaman ini jleb-jleb buatku. Sini deh mendekat, kuceritain :D
Sebenarnya ini masalah agak amniyah, jadi biar ga vulgar banget, aku arahkan ke sesuatu yang ambigu saja ya, ihihi.

Gini, suatu hari aku silaturahim ke tempat seorang ummahat karena ada urusan penting banget (buatku). Pas aku dateng, ya ada beliau dengan dedek bayinya usia 4 bulan yang lagi main-main. Sembari membuatkan aku minum, ummahat ini ngobrol ngalor ngidul sama aku. Aku pun sampaikan maksud kehadiranku dan akhirnya diskusi panjang pun terbentuk. Sambil aku main sama debay super endut, aku tanggapi setiap nasehat dari ummahat tersebut. Nah, pas lagi asik-asiknya ngobrol dengan gaya bebasku, tetiba suami ummahat itu pulang. Omo, dengan sigap aku "membenarkan" posisi dudukku, rapihin sana rapihin sini. Uhu, siyap dalam waktu singkat :D

Masuklah itu Pak Suami, ucap salam, lalu bertanya 

"Siapa tamunya Bunda?" 

"Mawar" 

"Oh, Mawar berduri to"

Percakapan beliau berdua hanya kujawab dengan senyuman. 

Beberapa saat kemudian, percakapan kembali terjadi di antara mereka.

"Mau makan apa, Yah?"

Aku dengan pedenya nimbrung aja, "Kok gitu sih nanyanya, Mba? Harusnya langsung disuruh makan aja".

Pak Suami langsung menimpaliku, "Kalau nanyanya gitu, namanya istrinya ga ngasih pilihan, tapi memaksakan".

Waha! Aku tertohok dalam sekaliii, pemirsaaa. Dalam sekejap aku langsung tersadar, bahwa ternyata benar, ucapan sesederhana apapun akan bisa dimaknai beda, apalagi dalam hubungan suami istri. 

"Ah, iya benar. Ternyata begitu ya, Pak. Istri harus pandai memberi alternatif, jangan hanya mau gampangnya aja. Hihi"

Aku malu bukan main. Kalimat sederhana dari pasangan ini membuatku tersadar sangat dalam. Aku akan bersiaaap, jadi istri sholihah. Doakan aku ya, Kawan-kawan shoilihin sholihat :') 

Udah segitu aja ceritanya.


Sabtu, 14 September 2013

Tentang Aku dan Syaffa'

Jaman dahulu (ga dulu-dulu amat sih), waktu aku masih dibelajarkan di #Tsabita, ada buaaanyaaak kisah menarik tentang anak-anak. Ada buaaanyaaak pula yang berkesan. Kini, ada satu kisah yang tiba-tiba pengeeen aku ceritakan. Tentang aku dan Syaffa’.

Beberapa hari menjelang penerimaan rapor (pekan terakhir Bulan Juli 2013), 

Tugas anak-anak selama 1 semester ku packing menjadi satu, untuk nanti dibawa pulang dan dievaluasi oleh orangtua mereka masing-masing. Rencananya akan diberikan waktu penerimaan rapor nanti. Anak-anak kelas Kupu-Kupu kuajak untuk merapikan tugas mereka bersama-sama. Ada Syaffa’, Bimo, Rendra dan Mya.
Niatnya aku sih pengen memberikan kesan bagi mereka (anak-anak) dengan memberikan sampul dengan gambar unyu. Gambarnya itu ilustrasi anak kecil sholih dan sholihah gitu, unyu-unyu gituuu (menurutku). Asif, gambarnya mau tak insert di sini, tapi filenya ga ketemu, hihihi.

Gambar kuklasifikasikan menjadi 2, untuk murid putra dan murid putri. Tibalah perbincanganku dengan Syaffa’,

Aku (A)
Syaffa’ (S)

A      : Ini Bu Guru buatkan sampul buat tugas-tugas mas Syaffa’, ada gambarnya. 
          Bagus ga mas? 
          (dalam hati berharap dia suka, karena aku kasih gambar anak sholih pake peci)
S        : Ini pengemis ya, Bu Guru?
A        : *dalam hati* Whaaatttt???!!! Ini gambar dikira pengemiiisss???!!! *pingsan*


Perhatikan coba, niat tulus dalam hati untuk menyenangkan anak-anak, eh pendapat yang dia sampaikan bikin aku super shock. Ah, anak-anak memang jauuuh lebih tulus daripada orang-orang dewasa yang mengakui ketulusannya. Sedangkan anak-anak, tanpa tedeng aling-aling memperlihatkan secara langsung murninya mereka, yang jelas tanpa kata. Bagaimana aku tak semakin cinta? 

Rabu, 14 Agustus 2013

Haizum 1

Mau share ah, boleh yaaa :D

tentang,
Kuda Tunggangan Jibril. Ada yang tau?

Photo Ilustration from google

Yak. 
HAIZUM namanya, seperti yang telah disebutkan pada Shirah Nabawiyah. Pada shirah, memang hanya sekelumit disebutkan tentang kuda tunggangan Jibril yang digunakan ketika perang Badar ini, Saya masih penasaran tentang kejelasan lebih lanjutnya, maka izinkan saya mencari sumber-sumber lainnya dulu ya. InsyaAllah jika sudah ketemu dan mendapatkan pencerahan dari Allah, akan saya share kembali dalam lanjutan tulisan saya. Hihihi... 

Minggu, 21 Juli 2013

Tentangmu Palestinaku

*Kutipan buku Gue Never Die - Salim A. Fillah*

Kata seorang rekan yang sangat memahami derita bangsa Palestina, minum salah satu merk cola peraih Jubilee Award dari Israel itu, seperti meminum darah anak-anak Palestina yang mengerang oleh rentetan timah panas yang bengis dari serdadu zionis. Makan di balik gerai franchise mewah itu rasanya seperti menggigit-gigit bangkai saudara kita.

Wah, Akh Salim kok ikut-ikutan boikot, memangnya efektif? Pernah saya ditanya begitu. Bagi saya, bukan soal efektif atau tidaknya kampanye boikot ini. Soalnya adalah dengan apa kit akan menjawab Allah jika Ia bertanya tentang nasib muslimin di seantero dunia. Dengan apa kita menjawab, itu saja. Bahkan Rasulullah pun bersabda, “Selamatkan dirimu dari api neraka meski hanya dengan sebutir kurma!” Sebutir kurma! Ternyata, bisa saja sebutir kurma itu efektif. Efektif menyelamatkan kita dari neraka. 


*Semoga bisa menjadi pertimbangan kita, akan seperti apakah sikap kita ke depannya. Pilihan-pilihan kita dalam hidup sangat menentukan kelak, dengan apa dan seperti apa kita akan menjawab pertanyaan-pertanyaan Allah...*

Sabtu, 13 Juli 2013

Jangan Katakan "Ketulusan" Jika..

Pernahkah engkau merasa bahwa ketulusanmu di sia-sia? Tak perlu berduka dan air mata, Tuhanmu tahu semua. Jangan katakan itu 'ketulusan' jika masih ada kata 'komplain' atas ketidakadilan yang kau rasa. Tulus ya tulus, sekalipun ia tlah berpaling, bahkan walau sampai engkau dimaki-maki, biarkan ketulusan itu tetap suci. Jaga tulusmu itu, ikhtiarkan maunya dengan ketulusanmu, bukan pamrihmu.

Rabu, 10 Juli 2013

Rindu Tak Pernah Permisi

Pekan kedua aku mengikuti perkuliahan matrikulasi, namun tugas sudah memenuhi sepanjang waktuku. Aku tidak berlebihan, tapi sungguh mengerjakan tugas sesi ini sangat menyita waktu, tapi insyAllah kelak berbuah manis. 

Di tengah sela mengerjakan tugas di dalam kelas, tak hentinya aku kepikiran seseorang. Tugas tak bisa selesai optimal ketika aku tak bisa fokus dalam mengerjakannya. Namun bagaimana lagi? Rasa rindu tak pernah permisi ketika datang. Ragaku memang di kelas, namun jiwaku bersamanya. Aku harus bagaimana?

Uwais al-Qarni

Pada zaman Nabi Muhammad saw, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, bidang dadanya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, wajahnya selalu melihat pada tempat sujudnya dan tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya. Pemuda ini tidak pernah lalai dari membaca al-Quran dan sentiasa menangis. Pakaiannya hanya dua helai sahaja, sudah terlalu lusuh untuk dipakai sehinggakan tidak ada orang yang menghiraukannya. Beliau tidak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Pemuda ini, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Dia adalah Uwais al-Qarni. Beliau tidak dikenali dan miskin malah banyak orang yang suka mentertawakannya, mengejek-ejeknya, dan menuduhnya sebagai pencuris erta bermacam lagi penghinaan dilemparkan kepadanya.Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tidak mempunyai saudara mara kecuali hanya ibunya yang telah tua dan lumpuh. Untuk menyara kehidupan sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk menyara kehidupan harian bersama ibunya.Jika ada wang lebihan, beliau akan membantu jiran tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya. Walaupun dalam keadaan serba payah, beliau tidak pernah lalai dalam mengerjakan ibadahnya, sedikit pun tidak berkurang. Sepanjang hidupnya, beliau melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya. Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad saw yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Peraturan-peraturan yang terdapat di dalam agama Islam sangat menarik hati Uwais dan apabila seruan Islam datang di negeri Yaman, beliau segera memeluknya Banyak rakan-rakannya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengar secara langsung dakwah Nabi Muhammad saw.

Selasa, 09 Juli 2013

Ramadhan Pertamaku

Awal Ramadhan 1434 H
Malam yang sendu, hati dan mata yang berkaca-kaca




Mengapa Ramadhan pertama? Karena ini memang Ramadhan pertamaku dengan status baru, berbeda dari tahun sebelumnya. Status apa? Yang perlu kau tahu adalah bahwa aku berusaha jadi lebih baik di mataNya. Doakan ya.

Sedikit berbagi hikmah dari kisah ini. 
Alkisah ada suami istri yang hidup harmonis. Suami selalu meminta istri untuk mengerti apa maunya, apa yang suami suka, apa yang suami tak suka. Jika suami tak suka, istri tak boleh melakukannya. Sang istri dengan senang hati menuruti mau suami, karena itu merupakan bagian dari ibadah. Malang, hal tersebut tak berjalan serasi. Mengapa? Karena tidak ada hubungan timbal balik. Apa yang istri tidak suka, suami tak mau mengerti perasaan istri dan tetap saja melakukan serta mengulangi hal yang istri tidak suka tersebut. Pernah suatu waktu sang istri menyampaikan ketidaksukaan terhadap suatu hal, namun sama sekali tak digubris oleh si suami. Malang, sungguh malang...

"Peliharalah dirimu dari hal-hal yang haram, niscaya istrimu berbuat seperti itu." (HR. Thabrani)

Apa maksud hadist di atas? Adalah bahwa kita sebagai wanita harus pandai memilih imam bagi kita beserta anak-anak nanti. Loh, apa hubungannya? Begini, imam adalah pemimpin, contoh yang sewajarnya mampu memberikan contoh baik bagi istri beserta anak-anaknya. Jadi, sebagai laki-laki sebisa mungkin punya hati yang mantap dalam menentukan hal yang baik dan salah. Karena sifat yang suami/ayah miliki akan dicontoh oleh istri beserta anak-anaknya. Jika berbuat baik, pasti akan diikuti, namun jika tidak ya sebaliknya. 

Hati berkata pada diri,  

Jumat, 05 Juli 2013

Izinkanku Mengenang Kalian Kawan Baru ˆ⌣ˆ

Sudah sejak tanggal 1 Juli 2013 aku masuk perkuliahan matrikulasi. Ya semacam kuliah pengantar bagi program pasca sarjana di UNY gitu. Mata kuliahnya ada 2 yang wajib untuk diikuti (bagi prodi PTK) yaitu Bahasa Inggris dan Statistika. 

Kenapa diadakan matrikulasi Bahasa Inggris? Karena di pasca sarjana itu kebanyakan atau bahkan mungkin semua literatur adalah dalam Bahasa Inggris, errr -_- jadi kudu lancar minimal dalam reading dan writing. Bahkan, harapannya adalah thesis ditulis dalam Bahasa Inggris, tambah errr -_-
Kata dosennya begini, karya tulis orang Indonesia itu bagus-bagus, namun belum bisa dijadikan literatur internasional karena tertulis dalam Bahasa Indonesia. Karya anak Indonesia belum bisa dikenal di dunia internasional ya karena itu. Ini sih harapan ke depan ya. Semoga Allah menguatkan anak bangsa untuk melaluinya.

Lalu, kenapa pula diadakan matrikulasi Statistika? Ya, seperti yang kita tahu, bahwa penelitian pendidikan tak lepas dari perhitungan statistik. Sudah, segini aja jawabnya :p

Sekarang aku mau cerita kawan-kawan baruku nih. Alhamdulillah, ini membuka wawasan baru untukku karena kebanyakan kawanku ini orang yang sudah melanglang buana minimal di Indonesia tercintah. Jadi banyak sharing tentang pengalaman dan wawasan mereka. Ada yang dari Pulau Flores, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Buton (Sulawesi Tenggara), Lampung, Banjarnegara, dan masih banyak lainnya. Selama sepekan belajar di kelas bersama mereka, aku merasa mulai nyaman. Iya, mereka ada dengan apa adanya mereka, bermacam suku bangsa yang bersatu di kelas A. Ah, aku masih sulit berkata-kata tentang mereka nih. Namanya pengen kutulis tapi sulit ejaannya, ehehe. 

Pokoknya aku seneng dapat kawan baru, buanyaaak ˆ⌣ˆ
Alhamdulillah ˆ⌣ˆ
InsyaAllah cerita tentang mereka akan dilanjutkan lain waktu ˆ⌣ˆ

Cerita Lucu Hari Ini

Sepulang dari kampus hari ini, pas waktu sebelum sholat Jum'at. Berhubung ada urusan, aku pending pulangnya sampai sekitar jam14 dari kampus. Nah, pas di tengah perjalanan yang notabene membutuhkan 1 jam perjalanan sampai rumah, perutku tiba-tiba cari perhatian. Dia bunyi coba, dan akhirnya akupun memanjakannya sejenak dengan mampir di warung kesukaan, yakni Warung BAKSO ˆ⌣ˆ

Dan cerita pun dimulai. Aku lagi makan, lalu tiba-tiba dari kamar sebelah ruang tengah yang dipakai warung ini, muncul 2 anak kakak adik dengan bajunya kembaran warna ijo (aku juga pas pake jilbab ijo, ahaha). Kemungkinan besar ini anak pemilik warungnya. Trus, 2 anak ini melenggang melewatiku menuju ruang depan. Anehnya, mereka melenggang sambil ngeliatin aku gitu. Setelah sampai depan, tuh 2 anak balik lagi ke dalem. Begitu beberapa kali, bolak balik seliwar seliwer. Sambil selalu ngeliatin aku pula. Aku kan jadi salting dek..batinku. Emang apa yang salah denganku? -_-

Setelah selesai makan, aku beresin barang-barangku yang ada di atas meja. Diantaranya adalah hape, dompet dan botol air minumku. Tiba-tiba *triiing *aha aku baru sadar. Apakah yang membuat aku diliatin mulu sama 2 anak kecil tadi? Ternyata oh ternyata..cinta tak tepat waktunya.. #eh malah nyayi Ashanty ~.~ *maap silap *naluri wanita


Sabtu, 29 Juni 2013

Tablet, Netbook atau Laptop?



Benar adanya, tuntutan itu pun kini datang. Tuntutan pasca sarjana ku. Itulah sebabnya ada 1 permintaanku yang belum ortu restui, alasannya adalah karena beliau tidak mau ada orang yang merasa terbebani atas amanah yang sedang anaknya jalani ini. Sedikit curhat ya, bahwa sebenarnya permintaanku bisa langsung direstui andai ada pembuktian bahwa orang itu mampu, namun koneksi yang coba kusambungkan pun belum berhasil. Tapi, tak boleh putus asa, kayak ga punya Tuhan aja. Ganbatte!

Curhat yang kedua adalah tentang pilihan, ahaha bukan apa-apa lo. Ini tentang kebingunganku memilih antara Tablet, Netbook atau Laptop. Aku lagi cari banyak referensi tentang perbedaan plus keunggulan masing-masing gadget ini. Ini sedikit hasilnya...


Jumat, 28 Juni 2013

Kelak, Tak Ada Musik Untuk Anakku

Bismillah..

Dilihat dari judulnya pasti sudah tahu maksudku. Iya, setelah membaca banyak referensi tentang efek musik bagi anak-anak, akhirnya aku ingin menuliskannya. 

Apakah kita bisa menguasai dunia? Jawabnya BISA. 
Bagaimana caranya? Adalah dengan menjadi hafidz dan hafidzah. 

Dari maksud di atas, aku sebagai seorang wanita merasa, dari diri inilah akan terbangun sebuah peradaban. Ibunda adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, jadi aku sebagai wanita harus menyadari itu sejak awal. Ketika aku menginginkan anakku kelak tak kenal musik, aku harus belajar sejak sekarang, detik ini, untuk meninggalkan musik. Menggantinya dengan lantunan murottal. Aku harus mampu membangun kebiasaan baik sejak sekarang jika masih menginginkan menguasai dunia. 

Tak lama beberapa saat yang lalu, aku pun menemukan artikel yang membahas tentang Doktor Cilik, yang hafidz sejak usia 6 tahun. Aku kembali mengingat diriku pada usia itu, apakah yang sedang aku lakukan?


Head, Heart, Health ^.^

Pada 17 Juni 2013 lalu, ada kunjungan dari Universitas Bali ke PPs UNY. Ada kuliah singkat dari dosen PPs UNY kepada mahasiswa Universitas Bali tersebut. 

Ini sedikit kutipan dari Pers Release yang dipublish di Web Pasca Sarjana UNY. 
Semoga menginspirasi dan manfaat.

Prof. Slamet mengungkapkan beberapa fakta kondisi pendidikan di Indonesia yang masih jauh dari layak. Pengembangan kualitas dasar peserta didik masih kurang intensif sehingga miskin ragam pikir. Menurutnya kualitas dasar seseorang ditentukan dari headheart, dan health. “Kecerdasan otak jika tidak dibarengi dengan hati yang bersih serta fisik yang sehat, tidak akan tercipta manusia yang pintar,” tambahnya. Selain itu, pendidikan saat ini juga lebih mengutamakan kebenaran saja sehingga menghasilkan manusia yang tidak utuh dan kurang bermanfaat. Nilai-nilai kebenaran, religius, moral, sosial, estetikal, dan kinestetikal harus diajarkan pada peserta didik agar kecerdasan mereka seimbang.


Praksis-praksis pendidikan saat ini kurang mengajarkan ilmu-ilmu dan teknologi yang dibutuhkan oleh Indonesia sehingga generasi penerus bangsa kurang bisa menggali potensi yang ada di negeri ini dan marak importasi barang-barang yang seharusnya bisa dipenuhi sendiri. Fakta yang ada saat ini, sekolah-sekolah masih berdaya saing rendah untuk menghadapi era global. Banyak sekolah lamban berubah dan bersifat reaktif, bukan aktif, apalagi proaktif.
Hal tersebut diperparah dengan fakta kondisi pembelajaran di Indonesia dengan cara mengajar guru yang lebih aktif sedangkan siswa pasif membuat lemahnya interaksi guru dan siswa sehingga pembelajaran belum mampu menumbuhkan rasa keingintahuan siswa. Guru mementingkan jawaban baku yang dianggap benar sehingga pengetahuan siswa kurang berkembang dan pembelajaran masih bersifat transfer of knowledge.


Takdir

Habis tengok blog tetangga http://syauqijannati.blogspot.com inspiring kawan..
Mencuplik sedikit dari sana nih..

Perempuan tidak perlu mendekati lelaki untuk mengetahui siapakah yang Allah takdirkan untuk dia. Yang Allah takdirkan untuk kita akan tetap datang walaupun kita mengelaknya. Peliharalah maruah agar dengannya kita boleh menuntut janji, bahawa lelaki yang baik adalah untuk perempuan yang baik. Begitu Juga sebaliknya...



Alhamdulilllah, masih bisa selalu tersenyum ˆ⌣ˆ


Kamis, 27 Juni 2013

Logika Yang Salah

Mengutip dari buku karya Syaikh Fuad Shalih, bertajuk Untukmu Yang Akan Menikah & Telah Menikah, halaman 235... Cekidot...!

Banyak wanita yang mengatakan, untuk apa aku belajar hingga perguruan tinggi jika pada akhirnya hanya menjadi ibu rumah tangga, melayani suami dan anak-anak, memasak, membersihkan rumah, dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya?

Siapa yang mengajarkanmu bahwa ijazah yang kau dapatkan itu berkorelasi dengan pekerjaan, padahal engkau tidak perlu bekerja?

Pengetahuan, pendidikan, dan wawasanmu sangat bermanfaat bagi keluarga dan suamimu jika semua itu kau cari demi mendapatkan ridha Allah dan membina keluarga muslim yang cerdas.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Katakanlah, 'Apakah orang mengetahui sama dengan orang yang tidak mengetahui?'" (Az-Zumar: 9)

Dalam ayat lain, Allah berfirman, 
"Sesungguhnya yang takut kepada Allah hanyalah hamba-hambaNya yang berilmu." (Fathir: 28)

Ilmu mencegah seorang istri dari maksiat dan mengajarinya cara bergaul dengan suami. Lebih dari itu, tugas utama istri adalah mendidik generasi muslim secara benar. Karena itu aku katakan; Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menganugrahimu suami yang saleh, memiliki kemampuan finansial yang mapan, mampu membelikanmu bukan hanya rumah, tapi villa, menyediakan 2 mobil dan 2 pembantu untukmu, dan semua kebutuhanmu dijamin akan sampai dengan segera ke dalam rumah. Jadi, untuk apa engkau bekerja? :D

Credit by tuffix




Rabu, 26 Juni 2013

Akitek Tumpah Ruah

Saat aku dilahirkan, telah tertulis semuanya. 
Semua tentangku, begitupun juga tentangmu.


 

Jika kau ingin tahu, maka sayatlah rinduku. 
Didalamnya hanya akan kau temukan sejuta dirimu. 
Bahkan lebih.
 

"Kamu adalah kesalahan yang masih trus aku remidi", tulis sebuah hati setelah diceramahi logika.


Pada akhirnya, walau aku tak mau, lahirlah kalimat...

“Pernah kita hidup seakan dua orang yang tak saling mengenal. Bagaimana bisa dua orang tak saling kenal sesekali saling mengenang?”



*gulingguling 

 

Untuk Istri

Credits by crowmaru


Uhhibuki misla maa anti,
Uhiibuki kaifa ma kunti,

Wa mahma kaana, mahaa saaraa
anti habiibati anti

Zawjati...
anti habiibati anti,

halaali anti laa akhshaa adulana, an numaqti
laqad azina zamaanulana bi wuslim ghayri mumbatti,

Saqaytil hubba fii qalbi bi husnil fa aali was-samti,
yaghiib-us-saadu innibti,
Wa yasful ayshu inji ti...

nahaari kaadihum hatta izaa ma attulil bayti,
Laqituki fanjala anni duna ya izaaa tabassamti...

tagiku bi al hyaatu iza bi aa yauman tabarramti,
fa asssaa jaahidan hatta aw haqqi qaamaa tamannayti...

anaaii anti fal tanay bi jifhil hubbi maa ashti,
Fa roohanaa qadi talafa ka mislil ardhi wa annabti...

wa amali wa Yaa sakaanee Yaa unsi wa mulhimati,
yatibul aishu mahmaa daaqatil ayyaamu intibti...

***

I love you the way you are
I love you the way you were

No matter what did or will happen
You are and will be My Darling

My Wife…
You are and will be My Darling

You’re my rightful wife, I don’t fear sin, I don’t care not about those who like to reproach and irritate me.
It is our destiny to be Together eternally.

In my heart you instilled love With grace and good deeds.
Happiness vanishes when you disappear.
Life brightens when you’re there.

Hard is my day Until you return home.
Sadness disappears When you smile.

Life turns black When you’re upset.
So I work hard To make your wish come true.

You’re my happiness. May you be happy forever.
Our souls are united Like soil and plants.

You’re my hope, my peace, my good company and inspiration.
Life is good, no matter how hard it is, when you’re fine.

You’re my hope, my peace, my good company and inspiration.
Life is good, no matter how hard it is, when you’re fine.

Rabu, 19 Juni 2013

Mengenang Simbah Samhadi Suparno

18 Juni 2013

Malam ini target nyelesaikan rapor! Etapi, malah online sampe jam10an malem. Alhasil, kantuk menyerang daaan aku memutuskan untuk tidur. 
*matikan laptop
*matikan lampu
*hp bunyi
*buka hp
*shock!
*lemes

*ngabari bapak

*tidur


Kabar apakah gerangan yang membuatku shock hingga aku memilih untuk menunda tidur, padahal mata sudah sulit terbuka? 


Simbah saya, Samhadi Suparno, seorang simbah yang sehat kuat segar bugar. Begitulah aku mengenalnya. Kenangan kami banyak tercipta ketika aku masih kecil. Sepulang dari sekolah TK, aku menuju rumahnya, iya karena deket sama TK ku. Bisa dibilang, masa kecilku dihabiskan bersamanya. 
Ketika baru saja aku mendapat kabar kepergiannya yang secepat ini, aku terasa lunglai. Mataku yang awalnya ngantuk berat menjadi melek dan akhirnya berbincang dulu sama ibuk. Seperti biasa, berbincang bersamanya membuatku mampu melihat dunia yang fatamorgana ini. 

Secepat ini kepergiannya, sosok yang kukenal sangat ramah, banyak teman, hobi gowes dan vespaan, sampai-sampai ia gabung komunitas sepeda dan vespa. Seorang simbah yang aktif, di usianya yang ke 68 ini ia masih terlihat awet muda dan seringkali mengirim salam kepada teman-temannya via radio. Iya, sosok seperti itu yang kini takkan pernah kulihat lagi di dunia. Relasinya banyak dari bermacam kalangan, seusia ataupun anak-anak muda (anak-anak radio). 


19 Juni 2013

Hari ini datang juga, kala Simbah tersayang memasuki kediaman terakhirnya. Aku merasa kehilangan. Seorang yang kukenal energik, tanpa ada sinyal apapun, Izrail datang dan mencabut nyawanya atas perintah Allah. Sebenarnya, ada tanda-tanda yang jika kucermati memang sebuah momen dimana keluarga harus menyiapkan diri. Simbah sehat, tak pernah ada gejala yang membuat kita tau bahwa Simbah memiliki sakit. Waktu itu, perjalanan Simbah Samhadi boncengin istri pulang dari pasar. Di tengah perjalanan, beliau merasa kliyengan  dan akhirnya diminta Mbah Putri berhenti di tepi jalan. Langsung, pada hari itu juga simbah dijemput oom dan dibawa ke rumah sakit. Nah, diagnosa awal adalah stroke! Beliau langsung opname karena tubuh bagian kanan tidak bisa digerakkan. 3 pekan setelah Simbah dinyatakan sakit, beliau wafat dengan keadaan sakit komplikasi. Semoga, Khusnul Khotimah Simbah. 

Gimana keluarga ga shock? Simbah yang awalnya sehat saja, tetiba dinyatakan memiliki penyakit komplikasi?
Di sini, kita bisa belajar banyak. Bahwa, manusia hanya bisa berusaha. Untuk menjaga amanah tubuh yang Allah kasih ini, periksakanlah secara berkala kesehatan kita. Keluarga sampai tak tahu penyakit ini karena Simbah memang tak pernah periksa, jadi terlihat baik-baik saja. Namun bagaimanapun jua, Ini memang sudah waktunya Simbah berpulang, Allah sudah amat merindukannya. Inilah waktu terbaik bagi Simbah. Semoga amalmu selama hidup menjadi bekal yang cukup untuk di akhirat sana, Simbahku sayang..
Kami, keluarga besar, mencintaimu..

Ini pelajaran untuk kita semua, bahwa Izrail datang tak pernah bilang-bilang. Jadi, pastikan bahwa setiap waktu kita digunakan untuk melakukan hal bermanfaat. Semoga, kita mendapati diri kita memiliki akhir Khusnul Khotimah, akhir yang baik, aamiin. 


Simbah Samhadi Suparno, meninggal dunia di usia 68 tahun.