Jumat, 28 November 2014

Jumat Mubarok

Jumat, 28 November 2014



Siang tadi, aku menjemput mami sepulang dari rumah sakit. Dalam perjalanan, aku melewati sebuah masjid dan melihat pemandangan yang membuat hatiku haru biru. Saat itu tepat pukul 12.30 siang seusai shalat Jumat. Di depan masjid, aku melihat seorang perempuan paruh baya (kuyakini itu istrinya) yang sedang akan menggenjot sepeda dengan di belakangnya membonceng seorang laki-laki tua (kuyakini itu suaminya) yang sudah terlihat sangat lemah, sehingga sang istri yang di depan menggenjot sepeda. 

Hikmah apa yang kita dapat? Bahwa, semangat bapak tua itu tak lekang oleh usia, dan ketaatan sang istri kepada suaminya tak lekang oleh penyakit. Aku yakin, keduanya sangat paham tentang satu hal, bahwa shalat jumat wajib hukumnya bagi lelaki muslim baligh berakal. Aku terharu, tersedu sepanjang perjalanan memikirkan itu. 

Senin, 20 Oktober 2014

Peduli Sahabat Gaza

Tentang anak-anak, tak akan pernah habis kisah mereka. Jika engkau tanya padaku, selalu saja ada cerita tentang mereka, sungguh. Aku tak akan pernah kehabisa cerita. Tentang tingkah usil mereka, manja, cerdas tiba-tiba, rajin tiba-tiba, dan segala macamnya. Kenapa aku menyebutnya 'tiba-tiba'? Ah, itupun merupakan hal lucu bagiku. Karena mereka sengaja menyembunyikan kecerdasan mereka dan hanya menggunakannya di saat-saat tertentu saja, hihihi... #apasih 

Sepekan lalu, Ahad 19 Oktober 2014, kami kafilah Masjid Baiturrahman Klebakan sejumlah 31 orang berbondong-bondong mendatangi majelis ilmu yang dibungkus dengan tema apik 'Silaturahim Akbar Santri TKA-TPA Kabupaten Bantul "Peduli Sahabat Gaza"'. Acara tersebut merupakan serangkaian agenda dari Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul khususnya dari Banguntapan yang mengusung acara pawai...

Kafilah Masjid Baiturrahman Klebakan




Kamis, 16 Oktober 2014

Sayangku

Sayangku,
Bolehlah kau merinduku, asal jangan melampaui batas keimananmu,
jika rindumu menggebu tak terbendung, hapuslah bayanganku,
karena ku tak ingin kehadiran bayanganku hanya merusak hubunganmu dengan Kekasih Sejati, Allahu Rabbi.

yang aku tahu,
Allah bersamaku, hingga aku pun terbang dijemput sayap kerinduan.

Namamu tak pernah lepas dari doaku, Sayangku...

Sayang,
semoga cahaya imanmu semakin bersinar,
semoga hatimu semakin terjaga,
semoga prestasimu semakin berkibar,
semoga usiamu barokah,
aamiin.
*doa ketika mengecup keningmu*

Yang penting adalah engkau bisa dekat dengan Rabb Penciptamu, siapapun yang ada di sisimu, bukan?

Minggu, 12 Oktober 2014

Engkaukah Hilir Itu?

Gemuruh mendayu di aliran hulu, 
menari mengolang-alik dalam sendu, 
menuntut kepastian, engkaukah hilir itu?

Selalu, aku tersipu atas panggilan sayangmu kepadaku.
Namun, apakah bersamaku membuatmu semakin dekat dengan Rabb penciptamu, ataukah membuatmu semakin terlena dengan dunia?

Selalu, aku berangan dapat mengecup keningmu sehari lima kali, mengantarmu ke masjid sampai depan pintu rumah kita, sembari berucap "pergilah pada Rabb-mu, kunanti dalam rindu".
Namun, ingatkah kau selalu menolakku melakukannya, bahkan setelah berkali-kali aku meminta?

Selalu, aku mencoba memulai tilawah dan menghafal, dengan penuh harap engkau beranjak dari tidurmu, mengecek tahsin dan hafalanku.
Namun, harapku sirna karena engkau tak jua merealisasikannya.

Pun aku khawatir, jika pesakitan ada padamu. 
Doaku selalu memeluk namamu. 
Semoga hening ini menyembuhkan dan membuatmu tersenyum, untuk kita. 

Aku tersapu sinar senja yang berkilau terang.
Pandanganku jingga.
Tak inginkah engkau melihat senyumku kembali merona?


Tak apa jika engkau tak mau melihatnya, selama satu hal ini tak pernah engkau lupa...

"Seorang anak yang melupakan doa untuk orangtua setiap kali usai shalatnya; 
sungguh dia telah berbuat durhaka pada mereka.
-Imam Ahmad-

Jumat, 03 Oktober 2014

Tarbiyah Diri, Tarbiyah Hati

Tahun 2010, aku kecewa dengan seseorang yang...
Tahun 2012, aku kecewa dengan teman seangkatan yang...
Tahun 2014, aku kecewa dengan tim yang...

Aku diam, mencoba menguatkan diri tetap dalam barisan jamaah. Meskipun sulit, aku tak kan pernah menyerah atas tarbiyah, jamaah dimana menjadi ikhtiarku berkumpul dengan orang-orang shalih. 

Aku memang tidak mampu mengubah hati orang lain untuk berbaik sangka padaku, namun aku mampu mentarbiyah dan mendidik hatiku untuk berbaik sangka pada orang lain. Itu!
Aku hanya harus menggantungkan harapku pada Allah saja. 

Sekalipun ada wanita yang tanpa adab sopan santun berbicara padaku.
Sekalipun ada segerombol orang yang tak bisa mengendalikan diri dari meng-ghibah-i diriku.
Sekalipun ada tim yang tak mampu menjadi teladan atas jundi-jundinya. 

Aku memang tidak mampu mengubah hati orang lain untuk berbaik sangka padaku, namun aku mampu mentarbiyah dan mendidik hatiku untuk berbaik sangka pada orang lain. Itu!

Aku memang tidak mampu mengubah hati orang lain untuk berbaik sangka padaku, namun aku mampu mentarbiyah dan mendidik hatiku untuk berbaik sangka pada orang lain. Itu!

Aku memang tidak mampu mengubah hati orang lain untuk berbaik sangka padaku, namun aku mampu mentarbiyah dan mendidik hatiku untuk berbaik sangka pada orang lain. Itu!

(ulang-ulang terus, jadikan mind-set) 

Keep Husnudzon! Rencana Allah selalu terbaik dan terindah di atas rencana-rencana kita manusia. 

Sabtu, 27 September 2014

Turtle (Geobuga)

TURTLE - DAVICHI
***English Translation***

Dear turtle, you won’t go far at that speed
On top of that, the road is long and dangerous
Just go after your scars have closed and healed
I’m serious, then I will let you go

Don’t hide, don’t steal my heart
Lies – your slow steps
Words that are deep inside my heart is "Come to me"

Because you have a lot of scars, you have nowhere to go, a sad turtle...
Because you’re alone, with no place to place its heart
Is that why you’re always hiding every day?

I can’t protect you anymore or love you anymore
It’s my heart-aching story
It’s okay if it’s a little late
Just go step by step, slowly...

It will be okay if only a day passes
That’s what I tell myself as if I’m memorizing a charm
Dear turtle, I see myself when I see you
Tears come and flow down like crazy

A new leaf will bud, flowers will blossom
The love of my tears will produce a seed
Words that are deep inside my heart is "Come to me"

Because you have a lot of scars, you have nowhere to go, a sad turtle...
Because you’re alone, with no place to place its heart
Is that why you’re always hiding every day?

I can’t protect you anymore or love you anymore
It’s my heart-aching story
It’s okay if it’s a little late
Just go step by step, slowly...


Video Turtle - Davichi, See here 

Kamis, 25 September 2014

Ilmu dan Hikmah

Pada hakikatnya, orang yang berilmu seyogyanya sangat mampu mengambil hikmah, dalam setiap peristiwa hidupnya. 
Ilmu harus mencerahkan jiwa, bukan malah memperkeruhnya.
Ilmu itu memberikan perangai tenang pada hati pemiliknya.
Ilmu itu mencerahkan pikiran.
Selayaknya kita bahagia dengan ilmu, bukan gelar.

Aku akan bersabar, karena ketidaksabaran dapat menutup pintu ilmu.
Ilmu harus bisa mencairkan kebekuan pikiran dan spiritual kita, termasuk pengendalian diri.
Pada setiap peristiwa, ada ilmu yang Allah tebarkan. 
Beruntunglah bagi manusia yang mampu menangkap ilmu dan hikmah yang bertebaran.
Tanda bahwa seseorang menerapkan ilmu adalah hilang kekhawatirannya terhadap masa depan dan hilang kegelisahannya terhadap masa lalu.

Kepada orang-orang masa laluku, terimakasih sudah membelajarkanku tentang betapa sakitnya dikhianati.
Maka, aku tak akan pernah mengkhianati orang yang mencintaiku.

Kepada orang-orang masa laluku, terimakasih sudah membelajarkanku tentang pedihnya diingkari janji.
Maka, aku tak akan pernah mengingkari janji kepada orang-orang yang menyayangiku.



Cinta yang kita punya, jaga dengan setia...
-asmanadia-

Rabu, 24 September 2014

Kisah Baru

It's Allah's perfect plan!

Kisah satu selesai tergantikan kisah yang lain. Orang-orang lama pergi tergantikan orang-orang baru. Begitulah alur kehidupan fana. Alangkah merugi jika kita tak mampu belajar dan mengambil manfaat darinya. 

Maka ketika masih ada kesempatan, jangan siakan keberadaan orang di sekitarmu.

"Make time for the people in your life. They won't always be there."


Prinsip seorang pemeluk agama harus kuat. Berikut salah satunya. 

"A believer's smile must be on his/her face, and his sorrow should be in his/her heart."

Ya, yang mengaku umat beragama, bibirnya harus selalu tersenyum ketika bertemu dengan orang lain, sedangkan kesedihan alangkah baik disimpan dalam hati saja, tak perlu ditampakkan, misal dengan memasang status atau foto profile yang mencerminkan kesedihan kita.

Sejak dahulu, ketika saya merasa kesedihan teramat sangat, biasanya saya malah membuat status ceria begitupun foto profile yang saya gunakan, untuk membiaskan suasana hati sedih saya. Supaya orang tak perlu tahu sedih saya, cukup saya simpan dalam hati. Kalaupun ada orang yang mau saya bagi kesedihan saya, biasanya orang yang tulus yang dengan senang hati hadir menawarkan pundaknya untuk saya.

Inilah alasannya mengapa saya tetap mencoba tersenyum, sesempit apapun hati saya kala itu. Sesedih apapun hati ini, saya tak pernah ingin ada orang lain tahu. Kini, ketika saya sedih, saya lebih meminimalisir interaksi dengan sosial media, karena seringkali kita tergoda untuk publish kesedihan kita, meminta belas kasihan orang, 'memaksa' orang lain untuk mengerti kesedihan kita. Dan di kala sendirian, saya baru bisa menangis, mencurahkan semua kepada-Nya bersama orang yang dengan sukarela memberikan pundaknya untuk bersandar.

Orang-orang lama yang berjalan menjauh dari saya, bukanlah orang jahat. Mereka sudah menyelesaikan scene mereka dalam cerita saya. Itu saja. Untuk orang-orang yang pernah hadir dalam hidup saya, untuk membelajarkan saya, saya ucapkan terimakasih. I miss you more, today. Semoga Allah membalas setiap kebaikan yang engkau tebar di muka bumi ini. Aamiin :') 



Selasa, 23 September 2014

Hidup Ini Memang Tidak Mudah

Hidup ini memang tidak mudah, 
namun kita masih bisa berupaya 
menjadikannya damai dan indah.


Aku mengalah, demi damai hidupmu, hidupnya.
Meski sulit, bertentangan dengan nurani, aku mengalah saja.

Aku mencoba legowo, agar indah hidupmu, hidupnya.
Meski sulit, aku mencoba legowo saja.

Mau kau kata apa, cemas lah, galau lah, monggo, bayiku...

Yang aku cemaskan, adalah kamu, wahai bayi empat tahunku.
Apakah melepasmu akan menjadikanmu lebih baik?
Apakah dia bisa memperlakukanmu dengan baik, lembut dan merawat fisik serta hatimu?
Apakah kamu bisa menjadi besar seperti citamu yang kau bilang padaku dulu?
Apakah sholatmu, puasamu dan amalan sunnahmu lain semakin rajin?
Apakah makanmu cukup, disediakan bermacam menu setiap harinya?
Apakah jiwa 'bereksperimenmu' tersalurkan dengan baik?
Apakah engkau semakin menyayangi ibumu seperti dulu kala?
Apakah masih ada waktumu mengunjungi simbah sering-sering?
Apakah orang-orang sekitarmu merasakan kebermanfaatan dengan adanya kamu?
Apakah karyamu tersebar dimana-mana?
Apakah semangatmu terjaga setiap detiknya?
Apakah ada yang mengingatkanmu untuk bangun pagi setiap hari?
Apakah sifatmu manja-manja itu tersalurkan dengan baik?
Apakah hobi berpetualangmu, nge-camp di pantai, gunung, tercapai?

Apakah, apakah, apakah yang lainnya banyak sekali...


Minggu, 21 September 2014

Bagaimana aku tak semakin mencintainya?

Ada kisah cinta sepasang manusia, yang ceritanya indah tanpa banyak kata. Cukup sikap yang membuktikan kebesaran cintanya. 

Ketika ujian melanda, Allah hadirkan untuk menguji kesetiaan cinta mereka, banyak hal yang mengguncang keteguhan pendirian. Si lelaki berkhianat. Kecewa, kesedihan, kesakitan, airmata, dan kawan semacamnya. 

Tak perlulah mencari simpati orang dengan mengatakan kepada dunia tentang kesedihannya, mengemis cinta kepada yang tak mencintanya.

Mau bagaimanapun orang lain menyalahkannya, memojokkannya, namun ketika ia yakin ia tak salah, ia akan tetap tegar berdiri di tempatnya, tenang, manis, dan tetap 'merasa kecil'. Dialah pemenangnya. 


"Pemenang Kehidupan" adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat...


-curahan hati lelaki pengkhianat-

Si lelaki pengkhianat berkata kepada wanita barunya : 

"Dialah pemenangnya, pemenang kehidupan ini sekaligus yang memenangkan hatiku. Dia orang yang paling bisa mengendalikan diri dari semua orang yang kukenal. Dia mampu mengalah hanya demi orang sepertimu. Hatinya benar-benar lapang, tanpa halang. Bagaimana aku tak semakin mencintainya?"

"Ia tetap sejuk di tempat yang panas, ia tetap manis di tempat yang sangat pahit, ia tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, ia tetap tenang di tengah badai paling hebat yang telah engkau buat, dengan kebiasaanmu yang pamer kesedihan, mengemis cinta padaku dan mencari simpati orang itu. Bagaimana aku tak semakin mencintainya?"

"Yang aku tahu, ia memegang prinsip ini --- Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit." -Ali in Abi Thalib-

"Dan aku, akan menjadi malaikat pelindungnya, itu janjiku."

Senin, 15 September 2014

Hello To My Self

Tentang hastag #HelloToMySelf

Hastag yang saya buat untuk menasehati diri sendiri. Membuat diri ini kembali berkaca dan berbincang daam hati, atas setiap peristiwa hidup yang saya lalui. Jikalau saudariku ada yang ter-nasehati pula dengan membacanya, itu sepenuhnya Allah yang memberi hidayah. 

Berkaca dalam diri, bertanya pada hati, berbincang dengan nurani, seperti itulah. 

Sebagai muslimah, kita harus yakin akan janji-janji Allah, bukan malah percaya pada janji-janji lelaki ajnabi. Jikalau ada di antara engkau menerima ungkapan cinta dari lelaki, alangkah bijaknya jangan terlalu dini berbahagia. Buktikan dulu ucapannya. Jika menghadap walimu saja ia tak punya nyali, cintanya palsu. Sudah, bukti itu yang kita perlu, bukan janji palsu. 

Sebagai muslimah, kita sadari bahwa gelar 'muslimah' harus disertai adab. Adab bermuamalah, adab menuntut ilmu, adab terhadap orang tua, adab kepada yang lebih muda, dan masih banyak adab yang Islam ajarkan. Belajar lagi, PR! :') 

Allah ampuni ... Jika ada hati-hati sesama mu'min yang terlukai oleh kami, hari ini.

Indah Dalam Kebaikan

Tak banyak orang yang memahami makna diam, memang. Seandainya semua orang memiliki kemampuan prasangka baik, damai dunia. Sayangnya, tak banyak manusia memilikinya. Bahkan, selevel sahabat pun akan lebih mudah berprasangka buruk. Kodrat manusia. 

Namun, jika kita mampu memahami pernyataan ini, semoga kita senantiasa mampu istiqomah dalam kebaikan. 

Jika kita indah dalam kebaikan, maka Allah akan mengindahkan kita dengan keindahan-Nya 

Bagi orang yang sedang diuji, semakin sulit berprasangka baik, namun tak menutup kemungkinan prasangka baik andai kita sekuat tenaga mengusahakannya. 

Minggu, 14 September 2014

Sekarang, Takkan Lagi, Kusembunyikan Tangisku

Ingatkah engkau bahwa,
Dialah orang pertama yang engkau dekap?
Saat engkau bepergian jauh, dia selalu ada di dalam hati dan pikiranmu.
Dia selalu memikirkan dirimu.
Dia selalu berdoa untukmu.
Dia selalu mengkhawatirkan keselamatanmu.
Dia selalu merindukanmu.

Engkau telah menjadi dunianya dan dia telah menjadi duniamu.

Maka saat engkau bertengkar,
ingatlah bahwa dia adalah kekasih hatimu, belahan jiwamu, lentera hidupmu.
Jangan engkau lukai dengan perkataan, sikap dan perbuatanmu.

Segera peluk kekasihmu, jangan menyimpan dendam dan kemarahan kepadanya.
Maafkan kekurangannya.
Pahami relung jiwanya.
Selami dasar hatinya.
Semoga bahagia membersamai kalian hingga ke surga.



"Pindahkanlah hatimu kepada siapa saja yang engkau mau
Namun kecintaan (sejati) hanyalah untuk kekasih yang pertama
Betapa banyak tempat di bumi yang sudah biasa ditinggali seorang pemuda
Namun selamanya kerinduannya selalu kepada tempat yang pertama ia tinggali."
 – Muhammad Abduh Tuasikal


Sekarang, takkan lagi, kusembunyikan tangisku... 


-untukmu, suamiku-

Senin, 08 September 2014

Untuk Seorang Ikhwan Aku Ingin Bertanya

Postingan 18 Juni 2013, repost kembali 8 September 2014.

[Repost dari seorang teman, yang semoga senantiasa dibersamai barokah-Nya]


Apa aku istimewa buatmu?

Jika iya…
Tolong bantu aku menjadikan diri ini istimewa juga di mataNya…

Apa engkau mencintaiku?

Jika iya...
Bantu aku mencintaiNya dan membuatNya mencintaiku juga…

Apa perasaanmu tulus padaku?

Jika iya…
Bantu hati ini ikhlas menjadi hambaNya…

Apa kau benar-benar akan terus menjaga rasa itu?

Jika iya…
Bantu aku tuk bisa istiqomah di jalanNya…

Ini pertanyaan terakhir buatmu…
Apa kau ingin suatu hari nanti…
‘Aku bisa bersamamu?’ 

Jika jawabanmu juga “iya”… 
Tolong rayu Allahku… 
buat Dia jatuh hati padamu… 
buat dirimu menjadi kesayanganNya… 
kemudian memohonlah padaNya… 
tuk jadikan “dia” yang kau cintai dan yang terbaik menurutNya… 
pendamping hidupmu… 
selamanya…

***

Ya Allah jikalau memang Kau takdirkan dia sebagai insan terbaik dariMu…
Jauhkan kami sejauh-jauhnya…
agar kelak saat pertemuan nanti, benih rindu ini dapat terlerai dan tumbuh menjadi cinta suci yang Kau ridhoi…

Tapi…
Jikalau ternyata dia bukan yang Kau pilihkan buatku…
Dekatkan kami…
Dekatkan sedekat-dekatnya pada cinta dan kasihMu…
Agar terhijab hati ini dari zina yang membuatMu murka…
Kumohon…
Sampaikan maafku pada seseorang yang Kau pilihkan untuknya…

Maaf…
Karena sebelum kehadirannya…
Aku telah lancang mengisi hati kekasihnya… 

***




Minggu, 07 September 2014

Takdir dan Logika

Alkisah, ada dua orang bersahabat, mereka bernama Logika dan Takdir. Keduanya naik mobil dalam sebuah perjalanan yang panjang. Di tengah perjalanan, mobil mereka kehabisan bahan bakar. Keduanya berusaha melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sebelum datang waktu malam. 

Mereka berusaha menemukan tempat istirahat, setelah itu baru melanjutkan lagi perjalanan. Si Logika memutuskan untuk tidur di bawah sebatang pohon. Sedangkan si Takdir memilih tidur di tengah jalan. 

Logika berkata kepada Takdir, 
"Kamu gila! Kamu menjatuhkan dirimu kepada kematian. Boleh jadi ketika kamu tidur ada mobil yang lewat dan melindas tubuhmu."

Takdir menjawab,
"Saya tidak akan tidur kecuali di tengah jalan ini. Boleh jadi ada mobil yang datang lalu ia melihatku dan mengajakku bersamanya."

Akhirnya Logika betul-betul tidur di bawah pohon dan Takdir tidur di tengah jalan. 

Tidak beberapa lama setelah keduanya tertidur, lewat sebuah mobil besar dalam kecepatan tinggi. Tatkala ia melihat seseorang tidur di tengah jalan, ia berusaha berhenti dengan mendadak, tapi sayang ia tidak bisa. Akhirnya ia membanting stir dan mobil itu berbelok ke arah pohon dan langsung menabrak Logika, dan selamatlah si Takdir. 

Inilah kenyataan hidup, Takdir memainkan peranannya di tengah-tengah manusia. Kadang-kadang sekalipun ia bertentangan dengan Logika. 

(Memang sulit diterima Logika jika yang harus mati adalah si Logika. Namun, Takdir berperan dalam ini semua. Hikmah di balik Takdir inilah yang harus pandai kita cari. Bisa jadi, hikmahnya adalah bahwa kita dijauhkan dari kemudharatan dan keburukan. Yang jelas, kita harus senantiasa berprasangka baik kepada Allah...)

Maka boleh jadi terjadinya delay dalam penerbangan ada keselamatan di balik itu. 

Boleh jadi tertunda kita mendapatkan hak kita karena ada hak orang lain yang selama ini kita abaikan dan kita tidak mempedulikan.

Boleh jadi kita 'terlambat' menikah karena ada keberkahan di balik itu.

Boleh jadi kita belum dikaruniai anak karena ada kebaikan berlipat di balik itu.

Boleh jadi ditolaknya lamaran kerja kita ada hikmah besar di balik itu.

Tertundanya pertolongan dan kemenangan pasti ada manfaat yang sangat besar di belakang itu. 

"Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu."

Qodoya Rowa'i

Setiap kali melihatnya, teduh kurasa. Membuatku selalu ingin bercerita. Iya, beliau Ibu Murrobi. 
Adik-adikku merasa begitu nggak ya kala melihatku ~.~ 
Bahasan tema kali ini tentang kerumahtanggaan. Curhatan-curhatan kami penuh dengan tantangan dalam rumah tangga. Poligami lah, keputusan menikah lah, cara pisah rumah dari mertua lah, bangun rumah lah, dkk. Ah, kompleks syekali. 

Pesan penting dari Mr, teruntuk muslimah sholihah cerdas, 
"Jangan sampai kebahagiaan kita terjadi dengan menzalimi orang lain ya, Dik. Misalkan ada seorang akhwat memutuskan untuk menikah, padahal sejak awal ia tahu bahwa bakal ada akhwat lain yang terzalimi atas keputusannya menikah itu. Itu berarti ia sudah DENGAN SENGAJA berbuat zalim. Ia sudah berbuat zalim di usia muda, itu lebih parah, tidak cerdas. Usia muda kok dipakai untuk menzalimi orang, nggak pinter. Dan jika hal itu terjadi, maka keberkahan rumah tangganya pun akan tergantung dari doa orang yang terzalimi tadi. Jadi, sebelum engkau menikah, pastikan bahwa si ikhwan tidak memiliki janji (ikatan) apapun dengan akhwat lain. Kita tak ingin keberkahan rumah tangga kita bergantung dari doa orang lain kan, Dik? Apalagi doa orang yang terzalimi, kita sudah tahu seberapa dahsyatnya. Pastikan hanya Allah lah yang akan menentukan keberkahan rumah tangga kita. Yang perlu engkau lakukan adalah berdoa. Terlepas akan dikabulkan atau tidak, itu hak Allah. Buktikan saja tentang kekuatan doa."

Iyaaa, Ibu Muuurrr, insyaAllah saya akan membuktikan sendiri tentang kekuatan doa. Saya akan percaya tentang kekuatan doa. Yang jelas, be sholihah, be smart :') 


Sewindu (Cinta Itu Akhirnya Tentang Waktu)


Sewindu, delapan tahun, adalah waktu yang bisa jadi lama atau malah sebentar. Tapi, bagi saya, itu rentang waktu yang cukup untuk menimbang cinta. Mengalami banyak hal bersamamu, meski hanya di lubuk qalbu. Menyikapi setiap permasalahan, mencari solusi, dan menjalani paket kehidupan yang berbagai warna dan rasa, memunculkan sebuah konklusi: cinta itu tentang waktu. 

Tak perlu lagi berpura, waktu akan membuktikan semua. 
Ada balasan bagi setiap manusia, yang bersabar maupun tidak. Dahsyat!

Rabu, 03 September 2014

Cinta Pertamaku Hadir Kembali

Sharing kisah nyata seseorang yang diceritakan pada Bunda penuh inspirasi, Syahidah Aulia, untuk pembelajaran kita semua.

PART 1

Lebih dari 7 tahun lalu
Sorang wanita yang begitu halus perasaannya
Berujar sendu di dalam hati:

"Aduhai....
Adakah lagi yang lebih memalukan hati
Selain melangkahkan kaki
Memasuki gedung ini?"

# Gedung itu bertuliskan : Pengadilan Agama #

PART 2

"Pekan depan ana akan sidang,mbak...
Abinya yang mengajukan di Pengadilan
Tolong do'akan ana ya....."

Kutatap wajah manis yang sendu itu
Wanita muda yang tegar berbalut semangat

Dia, hanya salah satu
Dari sekian korban atas nama 'cinta'
Yang sebenarnya tak lain dari pengejawantahan
Dari sebuah hawa nafsu semata!

Suaminya berkata
"Cintaku padamu sudah melenyap
tersebab kudapatkan lagi cinta pertamaku
yang pernah menghilang.."

Dengan alasan kasihan bila terpaksa bersama tanpa cinta
Maka suami yang terkenal 'sholeh' & kader dakwah itu
Memutuskan melepas istri yg telah memberinya putra batita yg lucu
Istri yang setia, tak suka menuntut bahkan ikhlas membantu
Menambah penghasilan suami yang pas2an itu
Dengan mengajar & berjualan

Wanita yang dulu diam2 dipuja suaminya itu
Hadir kembali & menyodorkan rasa yang membuat kepayang
lelaki itu bilang bahwa itulah cinta sejati
Padahal itu hanya tipuan rasa yang ditiupkan setan
yang membutakan mata, hati & akalnya
Hingga tega melepaskan istri & anak
Dan menyingkir dari barisan yang telah membinanya selama ini
Tak lagi peduli dengan genderang dakwah, amar ma'ruf nahi munkar

Sebenarnyalah cinta
memang adalah fitrah yang diberikan oleh Allah
Namun penyalurannya harus haq berdasar aturanNya
Cinta ada dalam wilayah kuasa Allah
Maka sangat mudah bagiNya
Untuk meniupkan cinta membara
Bagi pasangan yang menyatu semata karena Allah
Dan tak ada alasan untuk berkata
Cintaku sejak awal sudah habis
Untuk dia, yang padahal tak haq utk dicintai

Semoga Allah memberimu kesabaran tak bertepi
Semoga Allah memberimu jalan & kemudahan
Di sini masih ada orang-orang yang mencintaimu
Jangan gentar untuk jalani hidup
Karena Allah yang Maha penyayang
Akan selalu menjagamu

# Untaian do'aku senantiasa ada untukmu, ukhti sayang... #

Nikah Antar Harokah. Why Not?

Demi menuruti kemauan hati, supaya lebih tenang, lega dan legowo, serta kembali ke jalan yang benar, akhirnya saya share artikel motivasi dari Bunda penuh inspirasi, Syahidah Aulia

Nikah antar harokah?
Why Not?

Banyak pasangan beda harokah yang menjalani kehidupan rumah tangga dengan tentram & damai.
Bahkan kebahagiaan mewarnai perjalanan mereka.

Di lain sisi, banyak juga pasangan seharokah
Namun biduk rumah tangganya
Dipenuhi carut marut, bahkan kandas di tengah jalan

Mengapa harus Ashobiyah?
Kenapa sedikit perbedaan dianggap sbg suatu keharaman?
Sementara Allah & RasulNya memperbolehkan?

Ini hanya masalah komitmen, yang harus ada saat ta'aruf
Samakan dulu visi, misi sebuah pernikahan
Lantas adakan komitmen terkait perbedaan pandang yang ada, termasuk aktifitas kajian & dakwah terkait harokah?
Bila tidak ada kesepakatan
Maka hal kecilpun akan menjadi percikan api
Yang bisa memanaskan bahkan membakar biduk rumah tangga

Ingat, lakukan komitmen saat ta'aruf!
Bila itu dilakukan pasca khitbah
Maka hal tak diinginkan bisa mendatangi
Menghalangi bahkan membatalkan niat suci itu
karena manusia kerap didominasi oleh egonya 

Wallahu A'lam Bisshowab....

Jumat, 01 Agustus 2014

SYIAH nggak bisa di-kawan-in

Beberapa waktu lalu, di grup yang saya ikuti sedang ramai membincang tentang Dr. Jose Rizal MER-C keterkaitannya dengan Syiah. Saya floor-kan sepenuhnya saja di sini, daripada menimbulkan kesalahpahaman dalam menangkap maksud yang ingin saya sampaikan. 

Pada waktu itu, di grup A ada seorang kawan nge-share tentang keterkaitan Dr. Jose Rizal dengan Syiah, berikut bukti-bukti yang menguatkannya. Kemudian, di grup B, saya mendapatkan artikel yang serupa, namun isinya memihak kebaikan-kebaikan Dr. Jose Rizal. 

Nah, di sini perang pemikiran terjadi. Saya mencoba menelaah mana yang rekayasa dan mana yang realita. Tentu saja saya butuh bantuan dari orang yang lebih paham, dan tentu saja lebih bijak. Saya ajaklah Mba Mafi berdiskusi tentang kasus ini.

Diskusi kami panjang lebar, tapi saya cuplikkan intinya ya, supaya tidak bertele-tele.

"Syiah itu nggak bisa di kawan-in, karena pergerakannya memang halus sekali. Bukan bermaksud apa-apa ya, hanya untuk menjaga diri, terutama bagi kita orang yang tergolong awam. Karena pergerakan yang halus sekali itu tadi, mereka masuknya melalui pluralisme, toleransi, kemanusiaan. Satu hal lagi, dalam Syiah terdapat istilah Taqiyah yang artinya menyembunyikan identitas. Nah, di sini kita harus sadar dan berhati-hati. Syiah itu BUKAN ISLAM! Jika belum paham juga, carilah buku yang berjudul Awas Bahaya Penyimpangan Syiah, terbitan dari MUI. Buku ini tidak terjual bebas, kalau mau ya pesan. InshaaAllah di buku itu menjelaskan semuanya. Ingat, Syiah halus sekali, jadi kita harus selalu waspada. Apalagi, perang yang terjadi di Indonesia tidak sama dengan di Gaza yang menggunakan fisik. Indonesia adalah sasaran empuk bagi Ghawzul Fikr. Jadi, walaupun kita wanita, ah bukan walaupun, karena kita wanita yang akan melahirkan pejuang-pejuang dari rahim kita, maka kudu cerdas. Itu syarat wajib!"

Inti tersebut yang saya tangkap dari hasil diskusi kami. Semoga mencerahkan. Berislamlah secara kaffah, wahai Muslimah...

Di awal tulisan saya menyebut sebuah nama, itu sungguh tersebab saya dan Mba berdiskusi tentang ini, supaya jelas alur dan sebab adanya pembahasan ini, tidak ada maksud lain. Benar atau tidaknya, inilah Ghawzul Fikr, kita harus damai tanpa mengesampingkan WASPADA!

Wallahu'alam bisshawab.

Rabu, 30 Juli 2014

Ibu, Ajarkan Aku Tulus Mencinta

Ibu, ajarkan aku memahami cinta yang ikhlas, bagaimana pengorbanan itu ada dengan atau tanpa air mata.
Ibu, ajarkan aku ikhlas menerima dia yang kurindukan, apapun kondisinya.
Ibu, ingatkan aku bahwa setiap lisan akan ada tanggungannya, semua, walaupun kita sudah melupakannya.


Senin, 28 Juli 2014

Kisah Nomor 123

1 Syawal 1435 H

Ramadhan terakhir kemarin, perbincangan kami semakin intensif, karena kami sama-sama tahu bahwa kami akan segera berpisah. Dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Hingga akhirnya, tibalah pada tema 1 2 3. Ia bercerita dengan antusias dan tentu saja ekspresif, dua hal yang sangat aku suka.

"Kemarin waktu di sekolah, aku sama dua temanku bercerita seru. Ammah mau tau ga?", ucapnya menggebu.

Kuanggukkan kepalaku, karena bibirku tak kuasa berucap atas sesaknya hati kala itu.

Lalu ia pun berceloteh tanpa henti dan aku pun mendengarkan dengan seksama.

"Kami bernyanyi bersama, Prabowo nomor 1, Jokowi nomor 2.." (dan seterusnya, saya lupa lirik, berceritanya sambil dilagukan)

"Lalu temanku si A bilang : Aku pilih nomor 1, Prabowo!"

"Temanku si B ikut teriak : Aku pilih nomor 2, Jokowi!"

"Aku pun nggak mau kalah Mah, menimpali dengan lantang : Kalau aku pilih nomor 3, PKS!"

Tanpa jeda, Salma mulai menyanyikan lagu "PKS nomor tiga, PKS tetap di hati...!" berkali-kali dengan lantangnya.

*kemudian hening*

Minggu, 27 Juli 2014

I AM GAZA!

Doa untuk Palestina, Gaza & Semua Kaum Muslimin


Allahumma harriril muslimiina fi Ghazzah
Ya Allah bebaskan kaum Muslimin di Gaza

Ya dzal jalaaali wal Izzah
Wahai pemilik Keagungan dan Kemuliaan

Allahumma Fukka asrohum
Ya Allah lepaskanlah yang tertawan dari mereka

wasyfii mariidhohum, waksyif kurbatahum
Sembuhkan yang sakit, lenyapkan derita mereka

Allahumma Baddil khowfahum amnaa...
Ya Allah tukarlah rasa takut mereka dengan rasa aman

Ya dzal jalaaali wal Izzah
Wahai pemilik Keagungan dan Kemuliaan

Allahumma aizzal islaama wal muslimiin
Ya Allah muliakan Islam dan kaum Muslimin

wa adzilla syirka wal musyrikiin
Hinakan syirik dan kaum Musyrikin

wa Dammir a'daaa ddiin
luluh-lantakan musuh-musuh agama ini

wahmi hauzatal islama wajma' kalimatal muslimiina alal haq. Ya Rabbal Aaalamiin....
Jagalah kedaulatan Islam, satukan kalimat kaum Muslim dalam kebenaran, Wahai Tuhan seru sekalian alam....

Jumat, 25 Juli 2014

Musik dan Hafalan

Sepuluh hari terakhir Ramadhan 1435 H ini, dua keponakan menghabiskan waktu di rumah Bantul, sedangkan abinya i'tikaf mukim full di masjid. Jadilah saya bebas sebebasnya. Bahagia, dan sedih. 
Sekali mereka hadir, rumah tak pernah rapih, khususon kamar saya. Entah mengapa kamar saya adalah tempat favorit mereka. Rapihkan, berantakan lagi, rapihkan, berantakan lagi, begitu seterusnya. Tapi saya suka, karena saya belajar punya banyak anak :') 

Ada suatu momen yang inshaaAllah tak akan saya lupa. Adalah ketika kami berdua, saya dan Salma berada di kamar saya, siang hari. Saat itu saya memang sedang boring, nunggu balasan message dari seseorang tapi tak kunjung datang. Saya play musik di hp, lagu korea ballad mellow. Seketika itu juga, Ustadzah Salma mulai menceramahi saya, 

"Ammah, kok muter musik sih? Nanti hafalannya ilang lho. Kata Ummi, ndengerin musik bikin hafalan kita ilang. Kalau ndengerin itu murrotal aja, atau lagu-lagu nabi..."

Jleb!

"Oh iya mba Salma. Ammah ganti ya. Ini, kalau yang ini lagu judulnya Ibu, yang nyanyi Hijjaz, nasyid. Boleh kan?"

"Iya itu lagu nabi, boleh kalau yang itu Mah..

Setelah beberapa saat mendengarkan lagunya Hijjaz, Salma komentar lagi, 

"Mah, ini bukan lagu nabi. Ganti murrotal aja."

Doeng!

"Baiklah, baiklah.."

Keponakan saya, Salma, 5 tahun, sudah mampu mengingat setiap detail ucapan Ummi-nya. Ia tidak sekedar menghafal kata-kata, namun mampu memahami dan menanamkan prinsip itu dalam hati. Subhanallah, semakin sholihah ya, Nak.. 
Jadilah sosok teladan bagi adik-adikmu nanti, baik yang lahir dari rahim Ummi-mu, ataupun yang lahir dari rahim Ammah-mu. 
Allah yang memberi pemahaman padamu, Allah yang mengizinkan engkau mampu mengemban amanah anak pertama, cucu pertama, karena engkau mampu. 
Semoga Ammah-mu juga bisa mendidik anak-anak kelak sebagaimana Ummi-mu mendidikmu.


Selasa, 22 Juli 2014

Ramadhan dan aku

Pakaian Takwa itu Lebih Baik daripada Pakaian Baru, 

Karena...

Tujuan ibadah puasa adalah untuk menggapai taqwa. 

Tangisan Langit - Hujan

Janganlah berputus asa menghadapi kesusahan, karena rintik hujan yang jernih juga berasal daripada awan yang gelap. 

Sabtu, 19 Juli 2014

Dan Ikhtiar pun Menjadi Sebuah Mimpi

*******noted*******

by Bunda Mita on Saturday, August 28, 2010 at 12:27pm

Kala itu, bayangan sosok calon suami yang soleh menari-nari di depan mata. Dia yang nantinya akan menemani malam-malam terakhirku dalam bermunajat kepada Allah. Yang akan membacakan ayat-ayat suci al-qu'ran saat kurebahkan badan ini dipangkuannya...

Atau sebaliknya, saat dia merasakan penat, lelah, cape setelah seharian terkurung dalam aktifitas kerja, dia merebahkan badannya dipangkuanku, dan lantunan ayat-ayat suci terdengar lirih ditelinganya, sambil sesekali kuelus rambutnya dengan mesra...

Subhanallah, Maha Suci Allah, impian yang begitu indah...

Atau kehidupan rumah tangga yang selalu diwarnai dengan keikhlasan, kegembiraan, dan kepasrahan diri kepada Allah, seperti kisah Ummu Sulaim yg berdandan secantik mungkin, dan melayani Abu Talhah ketika malam itu, padahal anak mereka berdua telah dipanggil kembali oleh sang pemilik-NYA. Namun atas kepandaian Ummu Sulaim dalam membawakan berita kesedihan itu, Abu Talhah pun ikhlas menerima kepergian anaknya, dan tanpa ada rasa marah terhadap Ummu Sulaim yang lebih mementingkan pelayanan terhadap Abu Talhah, ketimbang berita kematian sang buah hati mereka tercinta...

Dan setumpuk angan-angan untuk bisa membahagiakan suami secara lahir dan batin, tunduk dan taat terhadapnya, mewarnai ikhtiarku kala itu.

Dan Atas kehendak Allah, aku bertemu dengan sosok pria yang begitu pas (menurutku). Hari-hari kami lewati, niatan suci untuk menikah telah dicanangkan. Begitu riang hati ini, hmmm...cita-citaku akan terwujud sebentar lagi, begitu pikirku...

Segala sesuatu telah direncanakan, disusun rapi, dan...

Allah berkehendak lain...
kami pun berpisah...

Waktupun bergerak sesuai irama, bayangnya tak mampu aku tepiskan dari hidupku...
Ku lihat, tubuhku semakin ramping saja
ku lihat, kesehatanku semakin menurun
pikiranku hanya tertuju padanya...



MIS

Bersatu denganmu tidaklah pasti

berharap menjadi istrimu suatu hal yang tidak mungkin

Tetapi kematianku adalah hal yang pasti

dan akan datang setiap saat, tanpa harus aku rancang dan rencanakan

kan kubawa rasa sedih ini bersama jasadku di alam yang gelap

biarkan kubawa cintaku ini sampai tanah melumat habis tubuhku...

Biarlah segala impian yang aku miliki, terkikis habis bersama sirnanya kehidupanku didunia...

biarlah...

biarlah...

biarlah...

dirimu bahagia bersama pilihanmu dan tentu pilihan yang terbaik dari ALLAH...

*******end noted*******


Tulisan di atas adalah catatan sahabat tahun 2010 silam. Dulu entah dengan alasan apa saya menyimpannya. Tapi kini, saya paham sekali isi tulisan, bahkan saya bisa merasakan berada di posisi itu. 

Baiklah, 
Ku bersyukur dapat bertemu dengannya,
dengan segala keteduhan yang terpancar dari sorot matanya,
dengan segala keindahan yang terucap dari lisannya,
dengan segala ketenangan yang terlihat dari tutur katanya,
dengan segala kebaikan yang terlihat dari budi pekertinya...

Dan...

Allahpun Maha Tahu...
Belum saatnya aku berlabuh di pantainya yang sejuk, tenang dan penuh kedamaian...

Jumat, 11 Juli 2014

Belaian Ibu

Album : Damai
Munsyid : Hijjaz

Tertanam naluri keibuan amat mendalam 
Di jiwa insan yang mendambakan kebahagiaan 
Oh.. ibu 

Di bahumu tergalas beban 
Perjalananmu penuh rintangan 
Kau titipkan kasih sayang 
Sejujur pengorbanan 
Tak ku nafikkan 

Di saat kita berjauhan 
Rasa ingin ku berlari 
Mendakapimu penuh girang 
Bak si kecil kehilangan 

Kau insan penyayang 
Betapa ku merindu 
Lembutnya belaian ibu 
Membuatku terlena 

Di wajah terlukis tenang 
Debar di dada kau rahsiakan 
Ku pastikan dikau aman 
Dikurnia sejahtera 
Tak ku lupakan 

Di saat kita berjauhan 
Rasa ingin ku berlari 
Mendakapimu penuh girang 
Bak si kecil kehilangan 

Tiada aku tanpa ibu 
Hanya (kau) satu didunia 
Bertakhta dikau dijiwaku 
Kau lah ibu yang tercinta 

Kau insan pengasih 
Betapa aku mengharap 
Hadirnya restumu ibu 
Membawaku ke syurga 

Bersemi belaian kasih sayang nan berpanjangan 
Darimu insan yang mendoakan kebahagiaan anak-anakmu 
Oh.. Ibu 


*nyanyi sambil gulingguling mewekmewek*
*syedih syekali*

Jumat, 04 Juli 2014

Taujih Jum'at

Khatib bertaujih, tentang apa yang seringkali orang abaikan, padahal itu menentukan amalan. Saya pun baru tahu setelah mendengar taujih ini. Tentang apa yang sepele, namun menentukan. Apa itu?

Kehadiran!

Kehadiran ketika masuk waktu shalat Jum'at. Kepada engkau semua lelaki muslim, semoga Allah menanamkan istiqomah dalam hatimu, iman sempurna dalam jiwamu, sehingga engkau termasuk orang-orang yang beruntung.

Gambar diambil dari google

Seorang ustadz (Pak Daliman) mengatakan bahwa, aturannya itu seorang imam sholat Jum'at datang pada saat terakhir, karena memberi kesempatan kepada jamaah yang hadir untuk dicatat kehadirannya oleh malaikat. Bagaimana maksudnya?

Begini, ketika sudah masuk waktu sholat Jum'at, malaikat turun lalu berdiri di pintu masuk masjid. Malaikat itu mencatat setiap orang yang datang untuk sholat Jum'at, mencatatnya sebagai amal. Ketika sang imam/khatib sudah hadir masuk masjid, malaikat menutup buku catatannya lalu mengikuti imam untuk segera mendengarkan khutbah dan melaksanakan sholat Jum'at. Nah, bagaimana nasib orang-orang yang datang setelah itu? Yaaa malaikat nggak mencatat kehadirannya lagi.

Padahal realita yang ada kan, orang-orang datang pas sudah iqomah. Malah kebanyakan imamnya yang nunggu jamaah datang. Lah, berarti malaikat tadi udah nutup buku dan ikut imam masuk masjid kan? Nah, kelewat khutbah juga kan? Jadi, bisa disimpulkan sendiri kan? 

Selasa, 01 Juli 2014

Hunting buku dan hunting kamu

Awal Juli, berakhirnya Juni, berakhirnya Hujan Bulan Juni (Sapardi Djoko Darmono). Bulan Juni yang indah, penuh dengan airmata. Akan kah Juli menjadi bulan yang sama?

Selama Allah masih memberikan kita kehidupan, maka Dia akan memberi jalan pada setiap permasalahan.

Saya memang sedang rindu. Rindu sekali. Namun saya sadar, saya tak mampu berbuat apapun. Saya mengalihkan dunia sendu itu ke dunia buku. Ya, saya hunting buku. Bukan karena saya suka, hanya saja untuk mengalihkan dunia sendu itu tadi..

Ramadhan, sendu? Ah, kok ndak produktif banget. Akhirnya aku inget tesis dan segelintir amanah lain. Baiklah, akhirnya melanjutkan perjuangan saya kemarin sore, keliling toko buku di Jogja untuk mencari pencerahan tesis ke depan. Tema awal pencarian buku adalah tentang "Vocational Guidance" dan "Evaluation Research" dengan spesifikasi beberapa buku incaran. Saya berkeliling sekitar 3 toko buku, dan berakhir pada Perpustakaan Kampus Pusat. Awalnya, di toko buku pertama, saya mendapat 3 buku (tentunya setelah kekiter lama, hampir satu jam, dengan perut mules-mules, tanda puasa saya akan batal hari ini, hahaha). Buku pertama dan kedua, okelah, masih masuk tema, tapi buku ketiga agak OOT, tentang rajutan, hihihi. Aku kembali merindu aktivitas satu ini, Crochet-ing. Dulu sih suka karena ada yang di-rajut-in, sekarang? Kudu cari motivasi baru dulu :3
Sama hal nya dengan memasak. Saya suka memasak kalau ada yang dimasakin aja. So, hobby itu bisa muncul karena support dari orang-orang tercinta tersayang. Ah, curcol dikit ya..


Kembali ke topik buku, menuju toko buku kedua, saya mendapat 2 buku, yang kemarin sore sudah saya survey, jadi hari ini tinggal ambil dan tentu saya bayar. Kemarin sore belum bawa duit, eheheh..

Sampai pada perpustakaan, tempat dimana saya ada janjian dengan seorang kawan. Setelah bertemu di jam janjian kami, saya mulai melancarkan aksi berburu buku (pinjaman). Mulai dari searching di katalog, lalu berpusing-pusing ria mencari rak nya (masih sambil mules-mules), lalu sok kenal sama orang buat tanya-tanya penempatan posisi rak. Hah, sendiri itu nggak asyik! Pengen ngontak kamu, tapi lagi jauh.. (emang 'kamu' siapa sih, Maw? hahaha)

Baiklah, kita kira-kira lama saya di dalam perpustakaan, hampir 2 jam. Berapa buku yang saya pinjam? TIGA! Jadi, berapa total buku yang saya bawa pulang? DELAPAN! Syemaaangaaat! *abot*

Sabtu, 28 Juni 2014

Sepanjang Jalan Kenangan

Sepanjang jalan kenangan kita slalu bergandeng tangan..
Sepanjang jalan kenangan kau peluk diriku mesra..
Hujan yang rintik-rintik di awal bulan itu..
Tak mungkin lepas dari ingatanku...

Yak, lagu baheula itu yang otomatis saya nyanyikan saat saya mengendarai sepeda melaju menuju arah selatan, jalan panjang yang menjadi kenangan, menuju tempat peristirahatan terakhirnya tuttot.


Pagi menjelang siang ini, mencoba memaksa hati untuk bersih-bersih otomatis. 

Caranya? 

Silaturahim sama murobbi!

Hahaha, beginilah cara saya untuk kembali kepada sadarnya diri dan realita hidup. Karena seringkali, mempertahankan yang tidak seharusnya akan membuat kita buta dalam banyak kesempatan. Maka saya harus membuka kembali mata saya. Buka lebar!

Mengapa memilih silaturahim sama mr?

Tipe mr saya yang sekarang ini memang so talkative. Jadi ya kalau saya ngomong dikit, tanggapannya bisa sangat panjang kalikan lebar kalikan lagi tinggi. Tak jarang beliaunya jadi sharing pengalaman yang sejenis trus nyerempet-nyerempet masalah lain terus terus terus...hahaha...

Satu yang pasti sih. Tipenya kayak Mba Mafi. Tiap ucapannya jleb bingit bingit buat saya. 

BUAT WANITA (DARI KAUM PRIA)

Bismillah.
Entah dari mana saya dapatkan note ini. Ketika saya utak atik file dalam leppi, nemu note ini, yang sudah sekian lama bersemayam disitu, dan saya lupa dulu copas dari mana ~.~
Saya coba share karena saya merasa pernah ngalami ini dan ada yang bilang mirip-mirip begini pada saya ~.~


Kami tahu, kalian para wanita sungguh sebenarnya menghargai usaha yang kami lakukan. dan yang kalian harus tau, kami selalu bersungguh-sungguh untuk orang yang kami sayangi! hanya saja kami butuh kalian tersenyum ketika kami merasa lelah, hampir putus asa, dan sungguh kami akan kembali mngerjakan itu untuk kalian. semua! hanya karena kalian...


dan ya! kami pun tahu. bahwa ketika kalian hanya diam dan meperlihatkan bahwa kalian bosan, kalian ingin kami tetap sabar. tapi kami tidak mau terlihat tidak bisa mengerti kalian dengan mengajukan pertanyaan "jadi maunya gimana?". kami akan diam sesaat, dan berpikir apa yang bisa membuat senyum kalian kembali lagi? karena senyum kalian yang menghidupkan hidup kami, sungguh! semua hanya karena kalian.


Kami sebenarnya pun tahu. bahwa kalian senang jika kami menulis kata-kata romantis seperti di film2 korea yang kalian tonton. kalian berangan-angan bahwa hal yang terjadi di film itu terjadi dalam kehidupan kalian? (*ya kan?). tapi justru karena kalian sering mengangan-angankan hal itu, kami tidak melakukan itu untuk kalian, kami berpikir keras, memutar otak menyiapkan kejutan yang bahkan tidak terpikir di angan2 kalian, untuk melihat kalian tersenyum, sungguh! semua hanya karena kalian..

Rabu, 25 Juni 2014

Nyaris...

Momen penting sebelum Ramadhan yang terlewatkan begitu saja, ah membuat pilu. Sungguh pilu. Hanya selang beberapa hari, izin itu turun. Yaa Rabb, jika kesabaran kami lebih luas sedikit saja, pasti akan ada akhir yang berbeda. Namun sepertinya Engkau tak ridho dengan akhir yang kuinginkan. Aku familiar sekali dengan kata-kata "nyaris" "hampir" dan kawan-kawannya. Iya, nyaris sekali aku terjerembab dalam mudharat yang lebih besar karena ketidaktahuanku. Aku tetap menjalani sesuatu padahal menurut Allah itu tidak baik, namun aku tak sadar akan itu. Hampir saja kami sekeluarga terjebak dalam kemudharatan yang lebih besar, andai saja Allah tak hentikan paksa aktivitasku. Iya, karena aku tidak dengan sukarela menghentikannya, maka Allah bertindak dengan caranya, yang kurasa tepat jika menggunakan kata 'paksa'. 

Allah 'memindahkanku' paksa dari gelap ke terang. Iya, aku mencoba berhikmah. Allah Maha Adil, bukan? Pasti memberikan balasan setimpal pada setiap hamba-Nya. Maka, berhati-hatilah dengan janji, sebisa mungkin harus ditepati. Kalau enggak, bakal ditagih nanti...


Kamis, 19 Juni 2014

Saat Memejamkan Mata, Dia Ada

Harus gimana ya saya ceritanya, soalnya saya maluuu banget. Bukan pengalaman yang mengesankan, tapi full hikmah, terutama bagi saya sih. Begini, anu, eeeng~

Besok aja ya, ketika saya sudah benar-benar move on. Tidak mudah melalui segala sesuatunya saat seperti ini. Inginnya selalu memejamkan mata aja, supaya dia ada.

*mejamin mata lamaaa*

*ketiduran*

La Tahzan

Samson Rahman :
Segala puji dan syukur bagi Allah Rabb alam semesta. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan dan tauladan kita, Muhammad Rasulullah, keluarga, dan para sahabatnya. Wa Ba'du.

Jika kita membaca buku-buku self-help, buku-buku petunjuk cara hidup, nuansa yang akan kita dapatkan dalam buku-buku itu adalah bagaimana kita mencapai kesuksesan dunia, atau lebih tepatnya kesuksesan materiil. Hal ini banyak kita dapatkan dalam buku-buku yang ditulis oleh para penulis barat yang memang hanya berorientasi pada materi semata. 

Coba baca buku-buku yang dianggap sangat berpengaruh dan menjadi best seller semisal, The Magic of Thinking Big, karya David J.Schwart, How to Stop Worrying and Start Living, karya Dale Carnegie, Speech Can Change Your Life, karya Dorothy Sarnoff ataupun buku The Seven Habits of Highly Effective People, tulisan Steven R. Covey, Anda akan dapatkan petunjuk-petunjuk praktis ke arah kebahagiaan yang lebih cenderung duniawi daripada ukhrawi. Allah dan akhirat tidak menjadi bagian paling penting dalam kajian-kajian mereka. Di sinilah, menurut orang-orang yang beriman, letak kekurangannya meski karya-karya mereka enak dibaca. Sisi kerohaniannya terasa begitu kering. 

Berbeda tatkala kita membaca buku La Tahzan yang ditulis oleh Dr. 'Aidh al-Qarni. Buku ini sangat padat dengan nuansa rabbani tanpa mengesampingkan sisi-sisi duniawi. Kita seakan diajak untuk menatap dunia ini dengan pandangan yang seimbang. Kita diajak untuk menjadi idealis dengan tetap realistis, menjadi duniawi dan ukhrawi sekaligus, mempersiapkan kehidupan masa kini namun tak lupa masa depan, diajak bekerja dengan keras dan diajak pula beristirahat.

Tulisan dalam buku ini menunjukkan kepada kita bagaimana harus meniti jalan kehidupan dan membangun kehidupan yang bahagia dengan berpedoman pada satu kata "La Tahzan", jangan bersedih. Kita akan menjadi manusia masa kini yang bekerja pada hari ini dengan mencurahkan segenap kekuatan dan pikiran yang ada dengan keyakinan bahwa hasil akhirnya kita serahkan kepada Allah. Dunia ini akan menjadi sangat indah jika kita menikmatinya dengan senyuman, bukan dengan muram durja serta kesedihan yang berlarut-larut. Akan lahir dari diri kita simpati dan empati kepada orang lain, rasa peduli kepada sesama, dan yang lebih penting kedekatan dengan Sang Maha Pencipta. 

Senin, 09 Juni 2014

Yang Diperbuat Keimanan

"Keimanan akan menumbuhkan kecintaan pada apa-apa yang membuat Allah ridha. Keimanan akan membuat segala hal tampak indah sebagai ibadah. Melapangkan jiwa, meluaskan dada, mengasahkan peka, menarikan angan ke ketinggian, menguatkan akal, dan menajamkan firasat. Menyegarkan, menyejukkan, mencenungkan, menceriakan, mewarnai pelangi, dan menggerakkan perbaikan. Itulah yang diperbuat keimanan." 

(Salim A. Fillah)

Tentu Awalnya Sangat Berat

Pernah saya berpikir bahwa pasti saya akan baik-baik saja tanpa adanya dia. Waktu itu dia adalah sosok paling setia yang pernah saya kenal. Waktu itu saya belum pernah merasakan kepergiannya. 
Kini saya berpikir bahwa ternyata saya tidak baik-baik saja. Sekarang dia sosok paling tidak setia yang pernah saya kenal. Sekarang saya merasakan kepergiannya. 

Hal paling menyesakkan adalah bahwa ternyata perkiraan saya dahulu berbeda dengan kenyataan kini. Saya salah. Saya pikir saya bisa tanpa dia, tapi ternyata tidak, saya tidak baik-baik saja dengan kepergiannya. 

Lalu saya harus bagaimana?
Hanya satu jawabannya : melaluinya. Meski dengan berat hati, meski dengan sakit hati, meski dengan bersusah payah, saya cuma harus melaluinya. Allah tak akan memberi ujian melebihi batas kemampuan hambaNya.


Tentu awalnya sangat berat. Sangaaaaat beraaaaat! Impian yang sudah sedemikian rupa dibangun, tiba-tiba harus berubah. Tapi saya harus yakin, bahwa apapun itu pasti yang terbaik dari Allah. Kita manusia memang mempunyai cara untuk mewujudkan impian, tetapi Allah paling tahu mana cara terbaik untuk mewujudkan impian kita. Jadi, tak perlu berkeluh kesah, tak perlu meratap. Cukup disyukuri saja dan Allah pasti akan menambah nikmatNya, inshaaAllah. 

"Menangislah sampai kau puas, lalu kembalilah bergerak. Dunia tidak akan berhenti menunggu tangismu. Jangan pernah menyerah untuk hidupmu! Kau tahu atau tidak, dunia tidak semudah yang kau pikirkan. Bahkan jika kau terus menderita, bahkan jika kau merasa seperti akan mati karena ketidakadilan, dunia tidak peduli itu."

Lihatlah dunia lebih luas lagi, mereka membutuhkan kita. 
Saya paling tidak bisa menyakiti hati anak-anak. Ketika berhadapan dengan anak-anak, saya harus terus tersenyum, sesempit apapun hati saya kala itu. Saya tak pernah ingin menyakiti hati anak-anak dengan sakit hati yang saya rasakan. Cukup simpan sedih ini rapat-rapat, semoga mereda. 

Sabtu, 07 Juni 2014

ODOJ Spirit Message (OSM) 080614

Sahabat....
Pernahkah berfikir, merenung, dan mungkin juga bertanya mengapa Allah, Tuhan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, selalu merahasiakan "Masa Depan?"
Kenapa Allah tidak memberitahukan secara langsung kepada kita semua tentang masa depan itu.

"Ini lho masa depanmu"
"Ini lho perjalanan kehidupanmu"
"Ini lho akhir kehidupanmu dan seterusnya"

Padahal hal itu sangatlah mudah bagi Allah.
Ternyata dibalik itu semua, ada pembelajaran dari Allah untuk kita, ada maksud tertentu dari Allah untuk kita, dan ada tujuan2 tertentu dari Allah untuk kita...

Ketahuilah, bahwa Allah merahasiakan Masa Depan  SESUNGGUHNYA agar kita sebagai hamba-Nya selalu mempunyai  prasangka baik, berhuznudzon, berencana baik, berusaha dengan usaha yang terbaik, lalu kita bersabar dan bersyukur atas itu hingga pada saatnya nanti Allah yang akan menentukan dan juga memberikan hasil terbaik dari usaha-usaha  yang telah kita lakukan.

Tetaplah bersemangat untuk membumikan Alqur'an, dan Melangitkan Manusia, dan selalu perhatikan perubahan apa yang terjadi pada dirimu setelahnya.

Salam MANTAB MULIA, Bermanfaat, Bermartabat, Mulia ...!!!
Agus Heru Pitoyo ~ Divisi Training Motivasi ODOJ